5. Ini hanya karna Lelaki

11 5 4
                                    

Kamu yang lagi mampir, kasi bintang dan sarannya ya <3

Kamu yang lagi mampir, kasi bintang dan sarannya ya <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Nara_

Aku kembali ke sekolah dengan wajah yang tidak memiliki beban atau masalah. Dengan senyuman yang meyakinkan orang orang jika aku adalah manusia yang berbahagia.

Aku dan rangga menaiki anak tangga menuju ke kelas kita. Entah apa yang aku rasakan, tetapi aku merasa ada sesuatu yang aneh.

Saat aku melihat dari luar kelas, aku bisa melihat jika kelas ku sedang memiliki topik yang panas.

Tapi seketika semuanya berbisik saat aku dan rangga memasuki kelas itu.
Aku bisa melihat mita yang baru datang tepat setelah aku dan rangga masuk.

Apa mereka membicarakan aku? Atau membicarakan Mita?

Aku melanjutkan langkah kakiku yang sempat terhenti.

"eh lo seriusan? kayaknya dia polos banget keliatannya. Tapi kok malah ga tau malu banget sih"

Siapa? siapa yang mereka bicarakan sebenarnya.

"Ca, mereka bicarain siapa sih?" Seakan aku tak ada, caca tidak menjawab pertanyaanku

"Ca.., gue ngomong sama lo" aku mencoba untuk menguncang tanggannya yang sedang membaca novel itu

"Diem! jangan ajak gue ngomong" Aku seketika terkejut mendengarnya

Ada apa ini sebenarnya? Apa yang mereka bicarakan itu.. Aku?
Aku menjadi topik gosip mereka? Tapi kenapa? Apa yang telah aku perbuat?

Aku tetap duduk di samping caca sambil memikirkan apa yang salah dariku.

Kenapa caca malah memusuhiku? Aku bahkan tidak terlalu akrab dengannya. Dia hanya teman sebangku ku. Ada apa ini?

***

Istirahat pun datang. Aku tidak memiliki selera untuk makan. Aku merasa firasatku benar. Mereka pasti sedang membicarakanku.

Tapi entah kenapa firasatku menuju kepada mita dan angga kemarin. Apa mereka....

ah tidak tidak, mita tidak mungkin memberi tau mereka semua tentang perasaanku. Benar begitu kan?
Tapi... tidak ada salahnya untuk bertanya.

Oke, aku akan bertanya kepada mita. Tapi kemana mita? Apa dia ke kebun sekolah sendiri? dia biasanya selalu mengajakku saat ke sana.

"ta, apa bener angga nembak lo? terus lo gak terima karna takut sama nara?" Langkah kaki ku terhenti tepat di depan pintu kebun sekolah.

Aku sungguh tercengang mendengar kalimat itu. Dari mana teman teman tahu aku menyukai angga? Tapi apa benar Angga menyatakan perasaannya kepada mita? Aku tidak bisa berpikir jernih saat ini.

"Mm mita gue mau ngomong" Entah ada apa dengan diriku. Aku sungguh ingin penjelasannya sekarang juga.

"Nara!? se sejak kapan lo di sini?" aku bisa melihat mita dan teman teman yang lain sangat terkejut melihat kedatanganku

Orang orang yang tidak bersangkutan meninggalkan ku dan mita berdua di kebun sekolah.

"na, ini bukan yang kayak lo pikir" mita meraih tanganku

Air mataku mulai membasahi pipiku. aku berpikir kenapa harus serumit ini hanya karna lelaki yang aku suka.

"ta... gue pikir kita memang sahabat. Tapi ternyata bukan. Maaf kalo semua curhatan gue tentang angga itu buat lo ga nyaman. Maaf kalo gue ngebuat kalian jadi jauh. Gue beneran ga tau tentang itu. Tentang sebenarnya kalian berdua saling suka" Tanpa melihat wajah mita itu aku pergi ke kelas.

"s saling suka? maksud lo apa? lo tau dari mana sih na?"

"naa, serius ini bukan yang kayak lo pikirin!!"

* * *
Aku pergi ke perpustakan sekolah yang sudah pasti tidak ada orang di sana.

Aku masih tidak sanggup untuk masuk kelas itu. Aku tau, mereka pasti akan menyalahkanku tentang semua ini. Tidak akan ada yang mengerti perasaanku.

Semuanya selalu seperti ini. Semua orang hanya mendengarkan apa yang di katakan orang saja.

"na lo gak apa? lo kenapa? kenapa nangis?" Dari suaranya jelas itu adalah rangga.

Rangga menghampiri ku yang duduk di atas lantai di antara rak rak buku.

"naa, apa ini masalah angga dan mita? apa angga yang membuat ini?"

"gu gue gak mau ngomong sama siapa siapa. Pergi kalau lo cuma mau nyalahin gue akhirnya"

"na.. gue ga bakal nyalahin lo. Sekarang lo tenang dulu, jangan nangis. Inget ini di sekolah kan? Nangisnya di rumah gue aja" Seketika tangis ku terhenti saat rangga memelukku dan mengusap ngusap punggunggku.

Apa apan dia? aku sedikit bergerak supaya dia melepaskan pelukannya.

"udah, sekarang berdiri. Ga mau pulang? Ternyata lo bisa juga bolos pelajaran kelas"

Aku langsung berdiri dan membelakangi rangga untuk menghapus air mataku.

"Ya uda misi dong, gue mau lewat"

"Jadi nara yang kayak gini aja, gue suka" rangga melemparkan senyumnya itu kepadaku

Aku hanya ikut tersenyum karna malas memberikan komentar ke rangga.

"ya uda yok ke lorong, pasti uda sepi"

"tapi ngga, gue ga mau pulang" aku menarik tangan rangga yang sudah bergegas menuju lorong

"lah? mau kemana dong"

"kantin" aku menunduk dan memegang perutku karna saat istirahat aku tak makan apa pun

"makanya jangan sok kuat deh, ya udah ayok kantin" Aku sangat terkejut saat rangga menaruh tangannya di pundak ku dan sekaankan menarik badanku.

"ih siapa yang ngijinin lo pegang pundak gue?" seketika tangan rangga pun turun

"ehe, siapa tau lo bisa nyaman"

"ngomong apaan sih lo, ga jelas"

"emang mau gue jelasin?"

"jangan deh, entar lo salting kalo gue jelasin" Rangga kembali melemparkan senyumannya kepadaku.

"lo sebenarnya ngomong sama siapa?" seketika rangga menghentikan langkahnya.

"Sama cewe yang ga peka"

"maksudnya gue?"

"engga"

"terus?"

"Lo"

"Tauk dah, bodo amat gue ga denger" Aku menutup kupingku seakan sudah lelah mendengar ocehannya

Tbc

Eh udah di akhir cerita. Barusan udah pencet belum bintangnya? hayo tinggalin jejak kalian yaa❣


   👇

Moon n Star Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang