Seven

38 12 0
                                    

Keesokan harinya.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.35 tetapi ada seorang gadis yang masih di alam bawah sadarnya sampai tiba - tiba ia merasa mukanya basah.

" Banjir.. Banjir.. Bundaa Papa banjir. " teriaknya sambil mata terpejam.

" Yora! Bangun ini udah setengah tujuh lewat lima. " ucap bundanya.

" APA?!" teriak Yora langsung lompat dari tempat tidurnya dan masuk ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi, Yora pun memakai pakaiannya dan langsung pamit kepada kedua orangtuanya.

" Bund, Pa, Yora berangkat ya. " pamit Yora sambil memakai sepatu.

" Gak sarapan dulu? " tanya bundanya.

" Gak usah bun, udah telat. Kalo gitu Yora berangkat. " pamit Yora sambil salim kepada kedua orangtuanya dan pergi menuju halaman rumahnya.

" Pak Budi.. Ayo berangkat! " ujar Yora langsung masuk kedalam mobilnya.

" Siap, Non. " jawab pak Budi sambil menyalakan mobil dan langsung meninggalkan perkarangan rumah kedua orangtua Yora.

Sesampainya di sekolah, Yora turun dari mobil dan masuk kedalam sekolah.

" Huh, untung gak telat. "

" Kok baru dateng? " tanya Rea

" Tadi bangunnya kesiangan, hehehe. " jawab Yora

" Oh "

Yora yang melihat Sehun datang pun langsung menghampiri Sehun.

" Hun, yang kemaren makasih yaa. " ucap Yora sambil tersenyum.

" Hmm. " jawab  Sehun

" Oh iya nanti lu mau gw traktir gak? Sekalian ucapan terima kasih karna kemaren lu udah ngater gw. " kata Yora panjang lebar.

" Gak usah. " jawab Sehun singkat

Yora yang mendengar jawaban Sehun pun menghela napas.

" Kenapa lu misterius banget sih hun? Lu jangan buat gw bingung. " batin Yora

Yora pun berjalan menuju bangkunya dengan lesu.

" Lu tadi ngapain ke Sehun? " tanya Rea

" Gak tau. " jawab Yora singkat

" Lu diapain sama Sehun? " tanya Rea khawatir.

" gak papa kok. "

Baru saja Rea mau bicara sama Yora bel pun berbunyi.

" lu utang cerita sama gw. " bisik Rea ke Yora

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

-Bersambung-

MY FUTURE IS YOU •OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang