Terlarang 2#

29 1 0
                                    

** 4Hari kemudian di sekolah Brigita yang baru

Setelah perkenalan di depan kelas, brigita di persilahkan duduk di samping seorang pria. Mereka berkenalan dan nama pria itu Carlie.
Kebetulan Brigita adalah tetangga Carlie. Jadi mereka selalu bersama sama pulang dan pergi sekolah sejak saat itu.

**3 bulan kemudian
**Dikantin
Brigita meminta ponsel Carlie untuk menghubungi Arka. Tapi sayangnya ponsel Arka tidak aktif.

" Nomor Arka tidak aktif. Dia kenapa ya? Sakit? Atau,,,,,, "

" Mungkin ponselnya lowbed, jangan mikir aneh aneh dehhh. Gitu doang kok"

" Iya sihh"

Sudah seminggu Brigita selalu menghubungi Arka, tetapi tidak aktif samasekali, mulai saat itu Brigita selalu khawatir, dia takut terjadi sesuatu pada Arka.
Brigita masuk kerumah tanpa mengetuk pintu, dan tak sengaja dia mendengar ayah dan bunda mengobrol.

"Ayah baru ingat, minggu lalu ada yang nelfon ke ponsel Brigita. Nama kontak nya sih Arka, tapi yang ngomong cewek"

Dengan mendengar itu, Brigita langsung berlari kerumah Carlie. Dia mengedor pintu rumah carlie dengan kencang.

"Ada apa? Brisik,, malu tau udah gede"

" kita harus pergi besok"

"kemana? Kesurga? Aku mau, kalo barengan sama kamu... "

" jangan becandaa. Aku mau kamu nemanin aku ke Kalimantan"

"Adaapa? "

"gakmatau pokoknya sekarang kita harus pesan tiket, tapi aku pinjam uang kamu yah? "

Brigita memaksa dan membujuk Carlie, tetapi dia tidak memberikan alasan yang tepat mengapa mereka harus pergi ke kalimantan. Carlie menuruti permintaan dari sang sahabat.

Sesampainya di bandara tujuan. Mereka berdua langsung mengambil taxi dan menuju ke arah rumah Arka.
"Kita mau kemana sih? "

"Udah ikut aja"

**Dirumah arka
"Arkaaaa... Arkaaaa, ini brigita"
Tetapi tidak ada suara apapun dari dalam rumah. Mereka memilih untuk menunggu beberapa menit.
Dan ibu arka terlihat berjalan menuju rumah.
Brigita berlari menghampiri ibu Arka. Ibu langsung membuka pintu dan mendorong Brigita supaya tidak masuk ke rumah.

" Bu, pliss buka pintunya bu. Aku ingin berbicara dengan Arka, ada sesuatu yang harus aku bicarakan bu"

" Apa kamu tidak puas dengan yang kamu lakukan pada anak ku?Kamu tega?"

"Aku tidak mengerti"

"Pergi dari rumahku"

"Tidak akan. Aku tetap menunggu Arka menemuiku sampai kapanpun. Aku akan tetap disini"

" pergiiiiiiii. Arka telah meninggal"

Ibu teriak. Brigita heran, mengapa ibu setega itu menganggab anaknya meninggal. Dengan berbagai alasan brigita lontarkan, tetapi ibu Arka tak peduli. Dan,

"Aku kesini hanya ingin tau kabar Arka. Pertemukan aku dengannya untuk terakhir kali. Aku berjanji bu tak akan mengganggu hidupnya lagi dan aku tidak tau apa yang terjadi. Kumohon bu dengarkan aku"

Brigita berlutut di depan pintu, Carlie memaksa Brigita berdiri kembali tetapi dia keras kepala. Sedangkan ibu Arka melihat dari jendela bagaimana kesedihan gadis itu.

Ibu membuka pintu, dan Brigita langsung berdiri. Brigita melihat kearah dalam rumah, serasa sepi.

"Tidak ada siapa siapa dirumah ini, kamu percuma datang kemari"
Tanpa permisi dengan ibu, Brigita langsung masuk ke dalam rumah sambil memanggil Arka. Tak ada siapa siapa. Setelah itu, dia kembali keteras rumah.

"Sudah ku bilang, tidak ada siapa siapa disini"

"Arka? "

"Arka telah meninggal" suara ibu bergetar, seperti ada sesuatu yang ingin disampaikan.

"Kenapa ibu menganggap Arka meninggal? Apa Arka telah melakukan kesalahan besar sehingga ibu sejahat itu? Dia tetap anak ibu."

"Ibu tidak mengada ada. Aku telah menelpon mu seminggu lalu, tetapi ayah mu yang mengangkat telpon itu. Dan kau tau? Ayah mu berkata bahwa apapun yang terjadi pada Arka, kamu tidak akan peduli lagi"

"Ayah? Arka? " bola mata Brigita berkaca kaca

"Maaf sebelum nya bu, saya Carlie, sahabat Brigita. Saya tau bagaimana hubungan Brigita dengan Arka. Mengapa ini terjadi?"

Carlie mewakili pertanyaan Brigita, karena dia tau Brigita mungkin tak sanggup menanyakan kejelasannya. Sebelum ibu bercerita, mereka di persilahkan duduk di sofa dekat pintu depan.

"Seminggu lalu, arka kecelakaan" (Ibu Arka menjelaskan bagaimana kejadian tersebut berlangsung)
Suasana semakin tegang, tangan Brigita gemetar, matanya selalu meneteskan air mata, Carlie merangkulnyaa.

"Arka sempat di bawa kerumah sakit. Perawat memberi ponsel Arka padaku, saat itu juga ibu menelfon mu"

"Apa ibu bisa mengantarkan kami ketempat persinggahan terakhir Arka? " Carlie menatap ibu Arka.

**Dipemakaman
Ibu membawa brigita dan Carlie kepemakaman Arka. Brigita tak sanggub menahan tangis. Dia telah ditinggalkan oleh pria yang diperjuangkan selama ini. Ini seperti mimpi, Brigita tidak percaya dengan yang terjadi.
Setelah dari pemakaman, Brigita mengajak Carlie ke Tempat pertemuan Brigita dan Arka dulu. Brigita memandang lukisan nama mereka di pohon tersebut.

**Sekarang tepat pukul 9 malam. Mereka menginap di hotel dekat bandara. Karena pesawat mereka berangkat pukul 8 pagi ke Bandung. Mereka memesan satu kamar 2 tempat tidur yang terpisah. Ponsel Carlie sengaja dinonaktifkan supaya tidak ada orang yang menanyakan keberadaan mereka.

Malam itu, Brigita tidak dapat tidur. Dia selalu menangis, menangis, dan menangis. Carlie tidak mengganggunya, karena Carlie tau betapa sakitnya ditinggalkan oleh kekasih.

>>>

Persinggahan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang