모든 날 (Bongbeom)

908 68 32
                                    

Yuhuuuuu primadian balik lagi nulis bongbeom~ hehehehe mon maap kalau banyak typo, karena typo is life

***

1 Desember

Libur musim dingin seharusnya dihabiskan untuk menghangatkan diri di bawah selimut tebal dan teh hangat. Namun bukan itu yang dilakukan Jaehyun saat ini. Ia harus menghabiskan waktunya menjadi sukarelawan di salah satu rumah sakit di Seoul. Memang bukan keinginannya, kakek dan neneknya lah yang menyuruhnya untuk menjadi sukarelawan di sana. Jaehyun berasal dari keluarga yang memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian Korea, tetapi hal tersebut tidak membuatnya tinggi hati. Jaehyun melangkahkan kakinya ke suatu ruangan tempat dimana ia akan memulai pekerjaannya sebagai sukarelawan. Seseorang yang ditemuinya adalah pria tinggi yang dewasa, memakai sweeter merah dan terlihat ramah.

"Annyeonghaseyo, saya Bong Jaehyun yang akan bekerja di sini sebagai sukarelawan,"Jaehyun membungkuk di hadapan pria itu.

"Oh, kau Jaehyun? Selamat datang. Mengapa baru datang hari ini? Yang lain sudah memulai pekerjaannya masing-masing,"ujar pria tersebut, "Ah! Namaku Daeyeol. Aku yang akan mengurusmu nantinya,"Daeyeol tersenyum lebar.

"Saya baru libur kemarin, Daeyeol-ssi. Maaf keterlambatannya,"jawab Jaehyun seadanya. Jadwal kuliahnya memang baru kosong hari ini.

"Hmm... baiklah, mari kita cari apa yang bisa kai lakukan di sini,"Daeyeol mengotak-atik komputer di depannya.

"Uurrrrreeeeeoookkkkk!!!!!"terdengar teriakan seseorang dari luar ruangan. Jaehyun terkejut bukan main. Daeyeol hanya menghela napas, ia tahu dari mana asal suara itu.

"Hey! Ku dengar ada yang mau bekerja sebagai sukarelawan? Kebetulan aku membutuhkan asisten sementara saat ini. Kau mau jadi asistenku?"orang yang tadi berteriak tiba-tiba masuk ke dalam ruangan tempat Jaehyun dan Daeyeol berada. Kemudian dengan tidak tahu malunya merangkul bahu Jaehyun seolah mereka akrab.

Jaehyun memperhatikan orang itu dari kepala sampai kaki. Menggenakan jas putih dengan stetoskop menggantung di lehernya, menandakan dia seorang dokter. Apakah orang semacam ini benar-benar seorang dokter? Tanya Jaehyun dalam hati.

"Ah! Benar juga, apa kau mau Jaehyun? Oh, iya! Perkenalkan, namanya Lee Jangjun, ia salah satu dokter berbakat di sini, dan Jangjun-ssaem, kenalkan ini Bong Jaehyun yang akan menjadi sukarelawan di sini,"jelas Daeyeol.

Jaehyun memberi Jangjun hormat, begitupun sebaliknya. "Apa kau kosong hari ini?"Tanya Jangjun.

"Ya, aku bisa mulai bekerja hari ini juga,"jawab jaehyun sambil mengangguk.

"Okaaaayyyy!! Ikut aku!"Jangjun berlari keluar ruangan. Jaehyun yang heran dengan sikap sang dokter hanya menatap Daeyeol.

Seolah tahu apa yang dipikirkan Jaehyun, "Dia memang seperti itu, energinya susah di kontrol. Sifatnya memang terkadang memalukan, tapi jangan khawatir, dia orang baik dan sangat ahli,"Daeyeol tersenyum.

"Oy! Bongjae!"teriak Jangjun dari luar ruangan. Jaehyun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Dokter itu menyebutnya Bongjae seakan mereka sudah kenal lama. Tapi setidaknya ia akan merasa nyaman dengan lingkungan kerja seperti ini.

***

Sial! Kenapa ia bisa bertemu dengan mahluk bernama Jangjun. Itulah yang saat ini di keluhkan Jaehyun. Ia berjalan ke taman rumah sakit dimana banyak sekali anak-anak bermain. Jaehyun mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi dekat lampu taman. Tadi Jangjun menjelaskan apa-apa saja tugasnya sebagai asisten. Membelikan makanan, membuatkan kopi, membangunkan Jangun kalau tertidur, dan mengatur beberapa jadwal pasiennya. Seperti pembantu. Bukan ini yang diinginkan Jaehyun sebagai sukarelawan. Ia tidak habis pikir dengan apa yang Jangun katakan di akhir.

Golcha Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang