05. Keputusan

63 3 0
                                    

Hari ini sedang ada berita yang sangat besar di sekolah. Tim sepak bola membuka pendaftaran untuk calon anggota baru mereka. Dan dalam jangka waktu dua minggu ke depan akan di adakan seleksi untuk memperkuat tim utama yang akan di kirim ke kejuaraan nasional.

Kabar ini langsung disambut baik oleh seluruh siswa di sekolah. Tapi, ada juga beberapa orang yang tidak terlalu tertarik dengan berita tersebut. Dan, beberapa lainnya belum memutuskan pilihannya.

Jam istirahat. Sinka bermaksud untuk mengajak Adi pergi ke kantin bersamanya. Tapi, chat Sinka sama sekali tidak mendapat tanggapan dari Adi. Dengan terpaksa, Sinka pergi ke kantin bersama sahabatnya, Uty.

Sesampainya di kantin, Sinka mendapati teman-teman sekelas Adi sudah berkumpul di kantin. Termasuk Gracia. Tapi, dirinya tidak melihat kehadiran seseorang yang dia sedang cari. Akhirnya, Sinka memberanikan diri untuk menghampiri mereka untuk sekedar bertanya.

"Permisi, temen-temen." Ucap Sinka.

"Eh, Sinka. Ada apa?" Ucap Kibung dan beberapa orang lainnya menyambut kehadiran Sinka.

"Gue mau nanya. Apa hari ini Jo gak masuk sekolah?" Tanya Sinka.

"Jo masuk kok hari ini. Dia lagi di kelas sekarang." Jawab Wahyu.

"Kok tumben gak ke kantin sama kalian?" Tanya Sinka kembali.

"Dia lagi males ke kantin katanya. Lagi ada masalah mungkin." Ucap Okta sambil memberikan spekulasi.

"Masalah apa?" Tanya Sinka.

"Entahlah, coba tanya ke Gre. Kali aja dia tau." Jawab Okta sambil menunjuk Gracia.

"Dia lagi gak ada masalah apa-apa kok." Ucap Gracia sambil menyantap bakso. "Tapi kayanya, dia lagi kepikiran soal pendaftaran anggota baru tim bola deh." Lanjutnya.

"Gue pikir dia udah daftar. Dia kan jago." Ucap Kibung.

"Gak segampang itu, Bung. Walaupun dia jago, dia gak bisa seenaknya ambil keputusan gitu aja." Ucap Gracia.

Semua menjadi bingung dengan ucapan Gracia, termasuk Sinka. Semua bertanya-tanya, ada apa dengan Adi?

"Gre, kalo boleh tau. Emang dia kenapa?" Tanya Sinka penasaran.

"Mending kalian gabung sini sama kita. Nanti biar gue kasih tau ke lu." Ajak Gracia sambil menggeser posisi duduknya.

Sinka yang penasaran langsung menurutinya dan duduk disamping Gracia. Setelah Sinka dan Uty memesan makanan, akhirnya Gracia melanjutkan ceritanya.

"Gue kenal Jo itu sejak kelas tiga SMP. Sejauh yang gue tau selama kenal sama dia. Dia dulu pernah cidera. Dan pertama gue kenal sama Adi, dia masih dalam masa rehabilitasi. Dan sampe sekarang Adi juga masih dalam masa rehabilitasi." Jelas Gracia.

"Ya, mungkin karena itu dia jadi bimbang buat mutusin. Karena dia takut salah ambil keputusan dan efeknya cidera lama dia bakal kambuh dan susah lagi buat disembuhin." Lanjut Gracia.

"Emang Jo cidera apa, Gre?" Tanya Uty penasaran.

"Gak tau, Ty. Dia gak pernah cerita." Jawab Gracia. "Dia tuh orangnya misterius. Gak gampang cari tau tentang dia." Lanjutnya.

Sinka hanya melamun mendengar penjelasan Gracia. Satu hal yang dia pahami, bahkan seorang Gracia yang sudah sangat dekat dengan Adi tidak banyak tahu tentang Adi yang sebenarnya. Mereka akhirnya berbincang sampai jam istirahat berakhir. Setelah membayar makanan, mereka semua akhirnya kembali ke kelas masing-masing.

Kecewa memang, Sinka tidak mendapatkan banyak informasi tentang Adi. Tapi dia tidak mengeluh. Setidaknya Sinka merasa senang karena sedikit demi sedikit dirinya tahu tentang kepribadian Adi.

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang