08. Sebuah Kencan, Pertandingan Dimulai!

52 3 0
                                    

Malam harinya, semua anggota tim sepak bola kelas 10 IPA sudah selesai berlatih dan pulang ke rumah masing-masing. Dan Zaki juga memutuskan untuk pulang kembali kerumahnya. Sedangkan Adi sampai saat ini masih saja belum lelah untuk berlatih di lapangan.

"Hei, kamu gak capek apa?!" Teriak seseorang dari pinggir lapangan.

Adi menoleh, ternyata orang itu adalah Gracia. Kemudian Adi langsung menghentikan latihannya dan langsung menghampiri Gracia.

"Serius bener sih latihannya, sampe lupa sama pacar." Ledek Gracia saat Adi ada disampingnya.

"Yaelah, jangan ngambek kali." Adi mengacak-acak rambut Gracia.

"Makan yuk, udah malem nih. Aku laper." Ajak Gracia sambil memegangi perutnya.

"Yaudah ayo. Tapi, kita ke apartemen dulu ya. Mau ganti baju dulu sebentar." Ucap Adi.

"Yaudah, tapi kamu mendingan mandi sekalian. Bau tau." Ucap Gracia sambil mengendus-ngendus ke arah badan Adi.

"Yakin? Gak kelamaan?" Tanya Adi memastikan.

"Engga. Nanti biar kita bisa sekalian jalan-jalan." Ucap Gracia.

"Yaudah kalo gitu. Ayo balik ke apartemen." Adi langsung menggandeng tangan Gracia untuk menuju ke apartemen.

~o0o~

Seusai mandi dan mengganti pakaian Adi langsung menuju ke kamar Gracia. Setelah sampai Adi langsung menekan bell kamar Gracia. Tak beberapa lama Gracia keluar dari kamarnya.

"Maaf ya lama." Ucap Adi.

"Santai aja lagi. Baru juga jam setengah delapan. Yuk, jalan." Gracia langsung merangkul Adi. Dan keduanya berjalan untuk menuju ke parkiran.

Sesampainya diparkiran Adi langsung mengendarai motornya. Mereka munuju ke sebuah mall yang berada tak jauh dari apartemen mereka. Sesampainya di mall mereka langsung menuju ke sebuah restoran disana.

"Nonton yuk." Ajak Gracia.

"Nonton apa? Emang ada film yang seru sekarang?" Tanya Adi.

"Nonton film Suzzanna aja gimana?" Gracia memberikan saran.

"Jangan deh, nanti gue takut khilaf." Ucap Adi.

"Tumben, khilaf kok bilang-bilang. Waktu itu di kamar aku kamu gak bilang kalo mau khilaf." Ucap Gracia sambil menajamkan pandangannya.

"Ya, waktu itu sih. Anu~ Maaf." Mengingat kejadian waktu pertama kali mereka jadian membuat Adi menjadi sangat gugup.

"Hihi, santai aja. Aku seneng kok. Tapi janji dulu." Ucap Gracia menggantung.

"Janji apa?" Adi penasaran.

"Janji jangan kecewain aku." Ucap Gracia. Sekilas matanya terlihat berbinar sekali.

"Itu aja?" Ucap Adi seperti menganggap mudah permintaan Gracia.

"Iya, itu cukup kok. Setidaknya, aku gak mau dikecewain sama cowok pertama yang udah ciuman sama aku untuk pertama kalinya." Ucap Gracia. "Entah gimana sama kamu. Tapi buat aku itu bener-bener berharga." Lanjutnya.

Adi tersenyum mendengar curahan hati Gracia. Dengan cepat Adi pun langsung mencium pucuk kepala Gracia.

"Ish, gemes banget sih gue sama lu." Ucap Adi.

Kalau Gracia bangga memiliki Adi. Sebaliknya, Gracia adalah salah satu harta yang paling berharga untuk Adi setelah keluarga dan impiannya.

Setelah asik mengobrol akhirnya mereka sampai di bioskop. Setelah memesan tiket keduanya langsung pergi menuju ke restoran yang tak jauh dari bioskop. Setelah berkeliling akhirnya mereka berdua menenukan tempat yang tepat untuk makan malam.

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang