Bali, indonesia.
"BR*NGSEK!!!"
"Sungguh tega Anda, Oliver Prasetyo!"
Bruuk!
Gadis yang mengumpat dan berteriak keras itu menarik dan menjauhkan lelaki muda yang tengah bermesraan di pantai dengan gadis lain, diikuti dengan serangan tinju yang keras dan brutal menyerang bahkan sebelum lelaki itu sempat berfikir, tubuh jangkung lelaki itu telah terlempar ke pasir.
Ketika lelaki itu menyadari apa yang sedang terjadi, pukulan lain yang kejam dan tanpa ampun telah mendarat di wajahnya.
"Sayang, biarku jelaskan" pinta Oliver Prasetyo yang bertelanjang dada.
Dia berusaha mempertahankan diri dari serangan membabi buta gadis agresif dan brutal itu yang juga calon istrinya, Yuara Weng, yang kesetanan.
"Apa yang perlu kau jelaskan,huh? Minggu depan kita sudah akan menikah, tapi apa yang kau lakukan sekarang?" teriak Yuara Weng, meski tubuhnya kurus kekuatan serangan Yuara tak kalah dari seorang lelaki. Selain fakta dia rutin berlatih bela diri dan sekarang ia terstimulasi untuk melakukan kejahatan sehingga tidak sedikitpun ia berniat menghentikan serangannya "Aku benar-benar buta untuk mencintaimu! Sial! Aku buta dan bodoh. Br*ngsek! Kau Br*ngsek Oliver"
Siapa yang bakal tahan melihat calon suami sendiri berada dalam adegan panas dengan gadis lain?
"Tenang, sayang. Aku tahu Aku salah, aku minta maaf. Sekarang tenanglah dulu. Kita bisa memperjelas semuanya" Oliver Prasetyo masih mencoba menjelaskan yang moga-moga menghentikan serangan calon istrinya yang datang bagai gelombang. Menghantamnya lagi dan lagi.
Gadis yang bersama lelaki itu terkesiap dengan adegan didepannya.
"Yua, Apa yang kau lakukan?" pekiknya ketika dia telah terlepas dari keterkejutannya "Darah. Oliver berdarah. Yuara hentikan" katanya panik "Hentikan Yuara, kumohon tenanglah dulu" ulangnya lagi dengan nada memohon, dan mencengkram tangan gadis bernama Yuara itu, mencoba menghentikan gadis itu yang bakal bisa membunuh Oliver.
Kepalan tangan Yuara Weng menggantung di udara, kepalanya serasa berdengung mendengar suara lembut dan akrab.
Ketika matanya mendelik ke sumber suara dan melihat dengan jelas siapa pemilik suara yang juga orang yang sama telah bermesraan dengan tunangannya, hatinya serasa diremas-remas, ia histeris dan air mata mulai jatuh bertaburan.
Bagaimana mungkin wanita selingkuhan lelakinya adalah sahabatnya sendiri, Tania.
Bagaimana mungkin?
Bagaimana mungkin?
Dunia Yuara Weng terasa runtuh dalam sekejap.
Yuara mengibaskan tangan Tania dengan kasar, seolah mencoba menyingkirkan kenyataan di depan matanya. Tapi apa yang ia lihat adalah kenyataan keras yang harus ia terima dan tak bisa ia singkirkan.
"Kukira kita sudah seperti keluarga Tania, apa arti semua ini? Apa arti persahabatan kita untukmu, huh? Tega sekali kau, sungguh tega kalian lakukan semua ini padaku" ujarnya Yuara dan suaranya terdengar parau ketika dia berusaha sekuat tenaga menyakinkan diri semuanya hanyalah mimpi.
Semuanya hanya kebohongan!
Tapi dia bahkan tidak bisa menipu dirinya sendiri!
Hatinya hancur lebur berkeping-keping.
Dulu seseorang pernah mengingatkannya bahwa orang terdekat bisa menjadi musuh yang sesungguhnya, dia tidak pernah percaya, tapi sekarang kenyataan menamparnya dengan keras.Pacarnya sudah bermain serong dengan sahabatnya, terlebih lagi tanggal pernikahan mereka tinggal menghitung hari. Mereka menikamnya dengan pisau dibelakang punggungnya sejak lama dan dia masih tertawa dan percaya pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔HARDINESS (Dikhianati di Indonesia, Ditolak Di Korea)
RomanceMemergoki calon suaminya tengah berciuman mesra dengan sahabatnya, Yuara Weng melarikan diri kenegara kelahirannya, Korea. Di saat itulah dia tahu, dia sudah memiliki Tunangan ganteng dan kaya, yang sekarang tengah menjabat sebagai CEO perusaahan...