🌩Chapter 5⛅

52 39 21
                                    

Nadiya mengantar pulang Anin ke rumahnya. Setelah itu Nadiya pergi ke rumahnya. Waktu menunjukkan pukul 16.10 sore. Saat itu Nadiya menyetir mobil dengan kecepatan rendah karena berada di dalam jalan yang sempit, saat ada jalan belokan ada sebuah mobil yang menabrak mobilnya.

Nadiya keluar dari mobilnya dan melihat bagian depan mobilnya yang rusak. Cewek itu langsung menghampiri pengendara mobil yang menabrak mobilnya.

"Brengsek!!! Keluar lo!!!" teriak Nadiya kesal

Pengendara mobil yang menabrak mobil Nadiya keluar, seorang cowok bertubuh tinggi, hidungnya mancung, cool, dia memakai kacamata.

"Woiii!!!! Lo harus tanggung jawab!" kata Nadiya dengan oktaf tinggi

Cowok itu membuka kaca matanya. "Berapa uang yang dibutuhkan untuk mengganti mobilmu yang rusak?" tanya cowok itu dengan angkuh

"Bentar bentar deh!!! Kayaknya gue kenal sama lo" Nadiya mencoba mengingat siapa cowok yang berada di depannya. "RAVAEL!!!??? " teriak Nadiya

"NADIYA!!???"

Ravael dan Nadiya langsung berpelukan. Mereka berdua adalah sahabat sejak kecil.

"Sejak kapan lo ada disini?" tanya Nadiya

"Nanti aja tanya-nya mendingan urus dulu mobil lo"

"Ok" Nadiya menelpon montir mobil kepercayaannya. Setelah itu dia ikut masuk ke dalam mobil Ravael. Mereka berdua berhenti di sebuah kafe yang terdekat.

"Sejak kapan lo ada di Indo?" tanya Nadiya

"Tiga hari yang lalu" jawab Ravael

"Tiga hari yang lalu dan lo tidak memberi tau gue?"

"Sorry. Gue gak punya nomer ponsel lo"

"Oh gitu"

"Iya. Gimana kabar orang tua mu?"

"Kabar mereka alhamdulillah baik. Lo sama orang tua lo apa kabar?"

"Alhamdulillah baik juga"

Mereka berdua saling mengobrol dan bercanda. Mereka sudah tidak bertemu selama lima tahun terakhir. Saat sedang asyik mengobrol, tiba tiba ada dua cowok yang menghampiri Nadiya dan Ravael. Dua orang cowok itu adalah Nathan dan Darrel. (Setiap ada Nadiya pasti ada Nathan. Udah kayak jodoh aja).

"Lo lagi lo lagi" ucap Nadiya

"Ngapain lo disini?" tanya Nathan

"Suka suka gue dong" jawab Nadiya

"Terserah... Gue males debat sama mak lampir"

"Idiihhh gue juga males debat sama kakek cangkul kayak lo"

"Udah udah kalian jangan berantem!!! Kenapa sih kalian setiap bertemu pasti gak pernah akur? Kayak tom and jerry aja" kata Darrel kesal

"Bodo amat!!!" ucap Nathan dan Nadiya bersamaan

"Cie.... Jangan jangan jodoh ya?"

"Enggak" lagi lagi Nathan dan Nadiya mengucapkan bersamaan

"Tuh kan tuh kan"

"Diam lo Rel!!!" ucap Nadiya dengan nada tinggi

"Iya iya. Galak amat jadi cewek" ucap Nadiya

"Biarin. Va, gue balik duluan"

"Mau gue antar?" tanya Ravael

"Ga usah Rava. Gue bisa pulang sendiri kok"

"Ok. Hati hati di jalan!!"

Nathan And NadiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang