6 Bulan Sebelumnya.
Bulan sedang terisak di bangku taman."Why I always cry because of fucking the name boy." dia berteriak ketika mengucapkannya."huaaaa ibu kaka gamau lagi pacaran" ,yap betul sekali dia memang manja karena dia anak tunggal dari pasangan Richardo Punjab Reynand dan Ella Reynand. Gadis itu terus bergumam tak jelas dan berjalan tak tentu arah, sampailah didepan rumah bercat coklat tua yang dimana merupakan rumah dari seseorang bernama Aldan Noah Archazia dia adalah pacarnya selama ini mereka sudah berhubungan hampir 3 tahun lamanyaa, tetapi tadi siang mereka putus karena noah tertangkap basah tengah berpelukan bahkan berciuman di dekat gudang sekolah itulah penyebabnya dia sedari tadi menangis tersedu-sedu.
"Dasar bulan ogeb ngapain gue kesinih, dasar kaki bego ngapain loe bawa gue kesini." dan dia berlari menjauhi rumah sang-Mantan untuk mencari angkutan umum untuk mengantarkannya sampai kerumah.
Setelah sampai dirumah dia teriak-teriak seperti biasa "Ibu oh ibu anakmu yang cantik mebahana ini sudah pulang."
Lalu ibunya yg bernama Ella langsung menggetok jidatnya "awwwhhh bu sakit dong nanti kalau sampe benjol cantiknya acu ilang aduhaduh." dia meringis sambil mengusap jidatnya,
"Lagian bukannya masuk rumah kasih salam eh ini malah teriak-teriak kamu itu cewe harus anggun, lembut kamu tau kan kamu itu turunn.." kalimat ibu Ella terpotong karena bulan sudah menyambar "Iya tau turunan yang ibu buat diranjang sama papah wuahaaaa." dia tertawa lebar dan ibunya langsung menggetok kepalanya sambil berlari karna sedari tadi bulan berlari menghindar dari kejaran sang ibu.
Setelah terhindar dari amukan sang ibu Bulan masuk kekamar dan megunci kamarnya supaya sang ibu tidak bisa masuk kedalam. Setelah beberapa saat dia melamun dan memikirkan hal yang terjadi tadi siang dia kembali menangis tersedu-sedu karena Bulan memiliki kepribadian dia tidak pernah bisa menunjukan rasa takut, kecewa, sakit hati kepada orang lain bahkan sang ibu yang biasanya dipakai untuk curhat oleh anak remaja pada umumnya beebeda dengan Bulan dia menutup kesakitan dirinya dari siapapun mungkin hanya dia dan tuhan yang tau bagaimana perasaannya sekarang, tiba-tiba dia merasa lelah dan tertidur selama hampir 8 jam dan sekarang sudah pukul 1 malam.
"gue memang kebo, tapi kebo cantik, gue aus dah " dia bergumam tak jelas sembari jalan kebawah untuk mengambil air tetapi sesampainya dibawah dia tergiur oleh benda yang bernama es krim."Yawlohh, atuhlahh kan aku teh lagi diet tapi es krim teh ngagupaian wae yawloh" (ngagupaian:melambaikan tangan)
Bulan bisa bicara bahasa sunda tapi tidak sepasih orang sunda biasanya karena dia tumbuh dan besar dilikungan yang tidak terlalu bisa bahasa sunda bahkan sang ayah sama sekali tidak bisa bahasa sunda karena sang ayah merupakan turunan Pakistan-Kazakhstan sedangkan sang ibu Indonesia-spanyol.
"seencret mah gpp merennya." (seencret=setetes|merennya:mungkinnya) lalu dia mengambil dan duduk dilantai sepertinya bulan tidak memiliki rasa takut akan hal berbau mistis padahal mengingat ini sudah lewat dini hari.
lalu terdengar suara langkak kaki tapi tidak terlalu ambil pusing, lalu sang pemilik langkah kakilah yang terjengkit kaget bagaimana tidak Bulan duduk dibawah sembari menyorotkan senter pada mukanya dan sambil tersenyum menampakan seluruh gigi yang ia punya.
"anying, bagong luncat. Eehh kaka Bubul kenapa disini bikin kaget bibi wae ah si non mah."(luncat=lompat) "Maafnya bi bubul ngagetin, bibi bubul laper tadi engga makan malam"
si bibi ngelus dada kaget dengan apa yang terjadi tadi "meni rewas ih si non mah, kaka mau makan apa, bibi masakin?."(meni rewas=kaget) PRT nya itu terkadang memanggil Bulan dengan sebutan kaka terkadang non karna dia masih merasa canggung apabila harus memanggil kaka karena dia merasa bukan siapa-siapa, padahal hampir semua keluarga Reynand tidak gila akan jabatan maupun harta dan mereka menganggap semua PRT dirumahnya merupakan bagian dari keluarganya juga.
Setelah makan malam bersama sang bibi Bulan masuk kamar dan tidur karena dia besok harus sekolah walaupun besok sabtu tapi dia tetap sekolah karena ada pemantapan besok pagi karena bulan sebentar lagi akan melansungkan UN sekitar 3 minggu lagi.
Paginya, "Bubul sayang bangun nak ibu udah buat sarapan dibawah, bubul mau sekolah kan?" kalau sudah ditanya seperti itu Bulan pasti langsung bangun karena Bulan sering disebut schoolholic bukan workholic karena menurut Bulan dan keluarga Reynand sekolah itu yang paling terpenting dan diatas segalanya
"iya dong Bu kan pengen masuk Stanford" ibunya tersenyum "ayo bangun, ibu tunggu dibawah."
Selesai mandi dan berpakaian Bulan turun kebawah "pagi everybody" teriak Bulan, sang ayah tampak tidak suka anaknya teriak dipagi hari "kamu jangan teriak-teriak, ayo sini duduk!" bentak ayahnya "Iya bawel dasar kaya cewe bawel." ayahnya mendelik tak suka tapi memang seperti itu sang ayah memang sering adu argumen dengan Bulan tapi dia juga paling overprotektif pada Bulan mengingat Bulan adalah anak satu satunya "Bulan mau makan apa?" tanya sang ibu "mau ayam gepuk jangan pake sayurnya. " sang ayah langsung menoleh "Bulannnn, apa kata papah makan harus pake sayur Bulan mau papah engga ijinin kamu kuliah di Stanford?" Bulan kaget "iya iya deh bu tolong pakein timun aja."
"nah gitu dong." sang ayah terseyum penuh kemenangan sementara Bulan bergumam dalam hati "gara-gara sayur doang, gue harus batal kuliah di Stanford kan ngakak so hard" batinnya.Setelah acara ribut dimeja makan bulan sudah bersiap berangkat sekolah hari ini dia berangkat diantar oleh Mang ojol.
Guys, gimana suka i hope u like it. But i'm sorry for a lot of typoo hehe.
Jangan lupa vote and komen down below. Xoxo
See u in next chapter❤24 Desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Into The Sky
RomanceBulan Alexis Reynand merupakan seorang gadis bermata coklat terang, Dia adalah mahasiswa baru di Stanford universty. Dia dapat masuk kesalah satu universitas terbaik dunia berkat beasiswa dari sekolahnya terdahulu. Dia sangat bersyukur selain karena...