"Hai perkenalkan nama saya Reina Wiratama murid pindahan dari SMA di bandung semoga kita bisa berteman dengan baik"
"Ada yang ingin bertanya?" Tanya guru sejarah.
Rion mengacungkan jari telunjuknya diikuti dengan dia berdiri sambil jingkrak-jingkrak.
"Saya pak saya pak saya pak saya pak " ucap rion dengan antusias.
"Cukup rion jangan berlebihan"
"Maaf pak"
"Silahkan apa yang ingin kamu tanyakan rion"
"Hai Reina boleh saya panggil rein biar cepet?oh tentu saja boleh sebelum saya bertanya perkenankan saya untuk memperkenalkan diri nama saya rion adrinata william panggil saya rion atau sayang juga boleh ah satu lagi anggap saja perkenalan kita ini sebagai pengganti tadi karena kita belum sempat berkenalan terima kasih atas waktunya" ucap rion panjang lebar yang membuat seisi kelas mendadak hening dan memperhatikan rion dengan seksama.
"Sudah rion?"
"Belum pak kan saya belum nanya"
"Cepetan rion"
"Iya iya pak ,rein kamu sebelum pindah kesini tinggal dibandung kan?"
"Iya kenapa?" Jawab Reina.
"Pernah ketemu sama dilan milea nggak?satu daerah nggak sama dilan?satu kota apa satu RT nggak?"
Sontak pertanyaan dari rion membuat seisi kelas ingin melemparinya dengan kursi percuma saja mereka mendengar pertanyaan dari rion menyesal sudah mereka sangat menyesal.
"Astaga rion ada-ada saja kamu ,sudah Reina hiraukan saja dia memang begitu kamu boleh duduk jika ada yang ingin bertanya nanti jam istirahat boleh sepuasnya bertanya" kata guru sejarah yang sudah pusing dengan pertanyaan konyol muridnya itu.
"Terima kasih pak"
Reina berjalan untuk mencari tempat duduknya disebelah cewek cantik yang tersenyum ramah padanya.
"Kenalin gue nilam"
"Gue..."
"Udah kenal Reina kan,Lo udah kenalan didepan tadi"
Reina menanggapi dengan cengiran khasnya. Lalu ia duduk disebelah nilam, keberuntungan berpihak padanya karena tepat saat dia mendudukan pantatnya di kursi bel istirahat langsung berbunyi.
Kring kring
" Baru juga mau duduk gue tapi gapapa gue seneng juga" kata Reina bermonolog.
" Eh rein lo mau kekantin nggak?sekalian gue kenalin ke temen-temen gue? " Tanya nilam.
" Boleh lam,gue juga laper tadi cuman makan angin nggak kenyang malah kembung " jawabnya.
" Yaudah yuk " ajak nilam.
Mereka berjalan menuju kantin namun baru setengah perjalanan mereka dikagetkan oleh teriakan minta tolong seseorang.
" TOLONG!! JANGAN GANGGU IN GUE ANJIR " Teriak orang itu.
" Ayang rion jangan lari dong sini ama aku aja ,aku kan rindu ama ayang " sahut yang mengejar rion. Yap yang berteriak adalah rion yang dikejar oleh cabe-cabean yang dandannya menor baju ketat dan tergila-gila olehnya siapa lagi kalau bukan rana.
" KAGAK USAH NGIKUTIN GUE LU BANGKE " Teriak rion lagi.
" Ih ayang mah gitu sini dong jangan lari terus ayang " sahut rana.
Rion berlari tunggang langgang untuk menghindari rana si ratu cabe dan pandangan nya tak sengaja melihat Reina dan Nilam langsung saja dia bersembunyi dibalik mereka berdua untuk mencari perlindungan.
" Eh kok lo ngumpet disini sono ketempat lain aja elah ngapa dibelakang kita " kata nilam.
" Aduh lam tolongin gue " kata rion sambil memperlihatkan muka memelasnya.
" Kagak gue kagak mau berurusan sama tuh ratu cabe kapok gue kapok sumpah " sahut nilam.
" Rein tolongin gue plis rein " kata rion lagi kali ini kepada reina tak lupa dengan tampang melas andalannya.
" Iiih ayang jangan deket-deket sama cewek lain sama aku aja ayang cuma punyaku " tiba-tiba rana telah sampai dihadapan mereka.
" Mbak boleh nanya? " Kata reina tiba-tiba.
" Siapa lo?mau tanya apa? " jawab rana.
" Mbaknya waras kan? Sehat kan? Nggak gila? Nggak stres kan? "
" Enak aja Lo ngatain gue gila stres Lo tu yang gila das..." Ucapan rana dipotong oleh reina.
" Kalau mbaknya ah siapa tadi namanya? "
" Rana " sahut nilam.
" Oh mbak rana sehat kenapa ngejar-ngejar cowok yang jelas-jelas risih sama sikap mbaknya "
" Suka-suka guelah hidup-hidup gue kenapa Lo yang repot! "
" Gak gitu mbak ,sekarang mbaknya mikir deh kalau mbaknya kayak gitu terus nanti yang ada malah mempermalukan diri mbak sendiri apa mbak gak malu ,saya sebagai sesama perempuan merasa malu kalau mbaknya kayak gitu, jangan malu-malu in diri sendiri mbak nanti mbaknya yang repot dibully sana sini emang efeknya gak sekarang tapi nanti kalau mbaknya buat kesalahan bakal dipermalukan mbaknya saya begini bukan bermaksud menggurui tapi saya ingin mbaknya sadar kalau mbaknya kayak gitu nggak baik " ucapan reina membuat rana tersentil hatinya. Hatinya membenarkan ucapan reina tapi mulutnya berusaha menyangkal itu semua.
" Gak usah sok ceramah lo ,kayak hidup Lo udah bener aja " jawab rana ketus dan sedikit dengan emosi.
" Mbak saya ngomong baik-baik juga buat kebaikan mbak loh, kalau mbaknya gak terima ayoh kita gelut disini ayoh " ucap Reina menantang sambil mengambil ancang-ancang dan menggulung lengan baju seragamnya.
" Apaan sih gak guna juga gue ngeladenin orang gila " setelah mengucapkan itu rana langsung beranjak pergi memang mulutnya berkata seperti itu namun dia pergi karena takut jika dia akan diajak berantem kan dia nggak bisa berantem :v
" Elo tuh yang gila!! " Sahut reina.
" Heh lo rion pokoknya lo harus traktir kita nggak mau tau kalau coba-coba mau lari bakal gue lepas ban motor lo " sambung reina.
" Kagak usah pakek ngancem juga , dari pertama ketemu kerjaan lo ngancem mulu " jawab rion.
" Kagak usah banyak bla bla bla ayok langsung kantin laper gue " kata Reina sambil menyeret rion dan nilam yang sedari tadi hanya diam menyimak perdebatan antara reiana dan ana. Etdah kuat juga tuh Reina wkwk :v
***
Hai aku comeback maaf kalau author nya labil dan sempet mau nge unpulish ini cerita rion maklum in aja sekarang kan mau persiapan buat UN jadi lagi pusing-pusing nya banget :v.
Oh iya aku juga ngepublish cerita baru loh namanya :
I Will Be Happy
Ini ceritanya tentang keluarga biar nggak penasaran boleh dicek kok 😁
Jan lupa vote dan coment yah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Rion [Hiatus]
Dla nastolatkówRion Adrinata William Bad boy ✔ Biang Onar ✔ Biang Rusuh ✔ Banyak fans ✔ seorang Rion adrinata dari keluarga william yang terkenal bad boy namun siapa yang tahu kalau semua itu hanyalah topeng dan dibalik topengnya dia menyimpan banyak kerapuhan dan...