BRUUMMMM
Taehyung mengendarai motornya ala profesional; menaikkan kecepatan dan parkir sempurna meninggalkan bekas gesekan hitam di aspal. Yoongi mendengus karena Taehyung yang banyak gaya meski motor Taehyung sampai di kampus dengan selamat. Yoongi memberikan helmnya pada Taehyung dan jalan lebih dulu. Lagipula gedungnya dan gedung Taehyung itu berbeda arah, jadi tidak perlu tunggu-tungguan seperti anak sekolah dasar.
"Yoon, tunggu!" pekik Taehyung yang masih sibuk mengamankan helm di motor.
"Buat apa? Kita kan beda arah, Tae," jawabnya cuek tanpa menghentikan langkahnya. Sayangnya tanpa Yoongi berhenti pun Taehyung mampu mengejar, terkutuklah langkah kaki Yoongi tidak selebar langkah kaki Taehyung.
"Tentu saja mengantarmu, apalagi?" balas Taehyung saat sudah menyamai langkah Yoongi.
Yoongi mendengus, mengacungkan jari tengahnya pada Taehyung. "Fuck you, Kim. Aku tahu kau hanya ingin bertemu Jungkook."
Taehyung cengar-cengir, menangkap jari tengah Yoongi dan menggenggam tangannya. "Hehehe, tau aja."
Ia mendengus lagi, melepas genggaman mereka dan berjalan lebih cepat, mengabaikan cubitan perih yang tiba-tiba terasa di dadanya, meninggalkan Taehyung yang melongo bingung karena tingkah Yoongi setengah berlari memasuki gedungnya.
Akhir-akhir ini Taehyung selalu membuatnya kesal, Yoongi mulai kepikiran untuk menjauh dari Taehyung. Seperti pulang-pergi tanpa Taehyung mungkin, belanja tanpa Taehyung, makan tanpa Taehyung, atau bahkan … pindah dari apartemen dan tinggal tanpa Taehyung.
Yoongi tidak benci Taehyung. Hanya saja hari-hari bahagia yang biasa mereka lalui bersama, kini terasa pedih jika dilakukan. Pelukan dan kecupan yang biasanya membuat nyaman, sekarang malah membuatnya resah dan gelisah.
Penyebab utamanya adalah satu. Status Taehyung yang sudah berubah. Kini Taehyung sudah memiliki kekasih, dan itu bukan dirinya, tapi--
"Kak Yoongi!" panggil seseorang yang melambai-lambai senang di ujung koridor. Orang itu menghampirinya dengan senyuman cerah, sedang Yoongi menatapnya datar. Antara kesal dan tidak ingin menanggapi. Yaa, sama saja sih.
Orang ini penyebabnya, kekasih Kim Taehyung. Jeon Jungkook.
"Kak, baru sampai?" tanyanya polos.
Iya, Jeon Jungkook itu terkenal akan kepolosannya. Matanya yang bulat itu selalu menunjukkan binar-binar, juga gigi kelinci yang menggemaskan ketika senyumnya mengembang. Kalau ditanya benci atau tidak, Yoongi tidak benci Jungkook. Jungkook adik tingkat yang baik, dan tidak semenyebalkan adik-adik tingkat jurusan musik yang ngaku-ngaku naksir sama Yoongi. Makanya saat Taehyung memutuskan untuk berpacaran dengan Jungkook, atau saat Taehyung bertanya bagaimana Jungkook menurutnya, Yoongi risau. Merasa serba salah dalam berucap dan bertingkah. Dia hanya melakukan apa yang menurutnya benar berdasarkan logika. Iya kan? Masa orang baik dibilang buruk sama Yoongi.
"Kak Yoongi?"
Yoongi tersenyum. "Taehyung ada di belakang, kau susul saja. Aku duluan."
Ada rona tipis di pipi Jungkook, Yoongi menyadarinya. Anak itu mengangguk, kemudian berlalu untuk menghampiri Taehyung dengan wajah cerah.
NYUT
Rasa ini lagi.
Mungkin nanti sore, dia akan pulang naik bis dan mampir di rumah Hoseok sebelum pulang. Istirahat sejenak dari dilema di hatinya.
🌑
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Mine [TAEGI]
Fanfictionℹ️ Boys Love. Yaoi. Not for Homophobic. ⚠️ Kalau nggak suka, gak usah baca. 💜 Yoongi Bottom only. Gak suka bottom Yoon? Jangan baca, okey. _____ "Berhenti lakukan ini, Taehyung, kau sudah memiliki kekasih." "Ini rutinitas, aku tidak bisa berhenti...