#6 SIBUK

3.6K 467 71
                                    

































Acara pensi fakultas semakin dekat. Panitia semakin sibuk lebih dari biasanya, termasuk Yoongi. Dia ketua, sekaligus jadi guest star yang nanti akan menyumbang lagu. Mantap kan?

Sebagai ketua acara yang sibuk rapat sana-sini dan bintang tamu yang sibuk latihan di kala senggang, Yoongi hampir-hampir selalu pulang larut malam. Taehyung tidak bisa protes. Kalau dia protes, Yoongi balik marah. Dia punya urusan dengan acara kampus, Taehyung tidak berhak melarangnya. Paling-paling Taehyung akan mengalah dan memilih antar jemput Yoongi, meski saat pulang lebih sering bersama Hoseok.

Hanya saja sudah hampir dua hari atau mungkin lebih, Yoongi menginap di kampus. Tidur di ruang musik bersama beberapa panitia lain yang ogah bolak-balik karena jadwal waktu yang padat. Biar efesien, katanya. Stok baju pun sudah tersedia, meski semua warna bajunya hitam putih yang membuat Yoongi terkesan tidak ganti baju. Yang penting semua aman terkendali.

Hoseok juga ada kok, Yoongi aman, dia tahu betul si pucat itu sering jadi bahan colekan seme 'meriang'. Jackson dan Yugyeom contohnya. Padahal orangnya galak, tetap saja yang berminat banyak. Hoseok jadi repot. Untung sahabat sejati, dan nggak ada hati. Taehyung jadi tenang.













Sedikit.



"WOY INI JONGIN MANA SIH! KUSURUH SEBAR UNDANGAN KOK MALAH UNDANGANNYA MASIH NUMPUK DI MEJA??"

Semua orang lantas menoleh ke arah Yoongi, alisnya sudah mengerut jengkel, mulutnya cemberut dan sudah mendecih puluhan kali pagi ini. Siapapun bisa tahu dari wajahnya, Yoongi marah. Siap-siap saja telinga mereka akan sering mendengar suara ultrasonik mulai sekarang.

"TAEMIN! MANA JONGIN??" pekiknya pada si bendahara yang kini sedang sibuk menghitung uang.

"Sembilan tiga dua...sembilan empat dua...sembilan empat lima...sembilan empat lima gopek...Yelah, ada receh segala."

"TAEMIN!"

"Ck. Apa sih Yoon?" sahutnya kesal. "Yah! Kan, ini tadi udah keitung atau belum! Ah, bangke, dari awal lagi."

Yoongi menghampiri Taemin yang sedang menghitung uang anggaran untuk acara, berdiri di depan meja dengan aura-aura gelap yang menguar. Semua orang takut, tapi pengecualian untuk beberapa orang. Taemin termasuk di dalamnya.

"Apa? Kalau mau ngomong nggak usah pakai bentak-bentak bisa? Yang sibuk dan capek bukan cuma kamu doang," ucap Taemin menyindir Yoongi yang memang akhir-akhir ini sering marah-marah. Semua kena damprat, baik adik tingkat maupun kakak tingkat. Apalagi yang seangkatan, paling sering kena, paling pedes bahasanya. Sabar ya yang jadi teman seangkatan Yoongi :(

Sindiran Taemin membuat Yoongi merasa tertampar. Yoongi menghela napasnya, mengusap wajahnya, kemudian ikut duduk di depan Taemin. "Maaf."

Taemin mengangguk, ia memberikan isyarat agar Yoongi menunggu sebentar sampai dirinya menyelesaikan perhitungan uang itu. Yoongi menutup matanya selagi menunggu, mendinginkan kepala yang stress karena sibuk dengan acara, juga stress karena hal lain. Masalah di rumah. Taehyung tentunya. Apalagi?

Yoongi melirik ponselnya, ada begitu banyak panggilan tak terjawab, rata-rata dari Taehyung. Sengaja tidak diangkat. Kalau lagi sibuk begini Yoongi lebih suka membalas pesan, atau bahkan tidak membalas sama sekali. Tapi bukan itu saja sih alasannya. Beberapa hari terakhir, Taehyung jadi aneh, dia lebih protektif dari biasanya. Yang paling sering, Taehyung menanyakan: Sedang bersama siapa?

Kesal, dong. Masa dia harus menyebutkan setiap orang yang sedang bersamanya tiap kali Taehyung meminta, dan permintaan itu datang setiap tiga puluh menit.

Not Mine [TAEGI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang