2

269 48 3
                                    

Saya mendengar laut dari jauh
Saya berjalan melintasi mimpi di atas hutan

***

23 Juni 2015. Pertengahan musim panas.

Kala itu, Hyuju memaksakan dirinya untuk terbangun dari tempat tidur seharian saat Jimin mengancamnya dengan pipi yang mengembung. Menjijikkan.

Hyuju berderap di lantai kayu rumah yang ia tempati saat ini. Kakinya bergerak menuju kulkas dan tangannya mengambil satu potong buah semangka di sana. Semangka di musim panas memang menjadi suatu hal yang terbaik di dunia ini.

"Kau pikir ibuku mengizinkanmu mengambil semangka itu?"

Hyuju memutar bola matanya, tidak memedulikan Jimin yang bersandar pada kulkas. Langkahnya bergerak menjauh dari laki-laki itu.

"Dasar ceking!"

Hyuju menoleh sekaligus melotot ke arah Jimin yang meringis sendiri. Tangan pendek laki-laki itu tanpa aba-aba mengambil alih semangka yang berada di tangan Hyuju.

"Apa?"

"Kubilang kau ceking, Choi-Hyu-Ju!"

Hyuju mendengus, setengah tertawa, "Bilang saja kau yang bantet," balas Hyuju sembari menendang tulang kering Jimin dan membuat laki-laki itu meringis kesakitan.

***

"Lihat ini! Lihat ini!" ujar Jimin antusias seraya memamerkan perutnya yang mengembung karena dimasukkan bola tendang ke dalam bajunya.

Hyuju tertawa melihat binar di mata Jimin. Jimin tak ubahnya dengan sekelompok anak kecil yang kini bermain di ujung sana. Sama-sama kekanakan.

Hyuju kemudian mengulurkan tangannya, mengelus perut Jimin lalu menaruh telinganya di sana, "Sudah hamil berapa bulan, Pak?" tanya Hyuju setelah ia mengangkat kepalanya seraya menjadikan kepalan tangannya sebagai mikrofon ke arah Jimin.

Jimin tertawa, menggenggam pergelangan tangan Hyuju, "Sudah enam bulan, Bu."

Keduanya kemudian tertawa, menikmati momen yang datang hari itu.

28 September memang menjadi hari termanis yang pernah ada di hidup Hyuju.

#2 EUPHORIA [JIMIN-YUNA] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang