1

422 59 3
                                    

Pegang tanganku sekarang

Kau adalah penyebab euforiaku


Suara burung berkicau. Sinar matahari yang memaksa masuk dan aroma pancake yang menari-nari di depan hidung menjadi awal yang sempurna untuk pagi pertama di musim panas.

17 Juni 2015.

Hyuju masih bergelut dengan mimpinya, tak lupa juga membangun pulau di bantalnya sembari tersenyum sendiri saat bunga tidurnya menghantarkannya pada impiannya selama ini.

Semua terasa indah. Liburan musim panas ini, Hyuju harus menikmati segalanya dengan baik.

"Bangun, Pemalas!"

Hyuju menggeram, merasakan bantal menghantam kepalanya dan mengganggu acara tidurnya. Terlalu malas membuka mata. Toh, akhirnya si pengganggu akan pergi. Dan akhirnya, Hyuju memilih untuk memeluk erat gulingnya sambil bergumam tidak jelas, juga sesekali meringis sendiri.

"Gila, ya?"

Lagi-lagi, suara itu terdengar. Menginterupsi mimpinya. Tapi sekali lagi, Hyuju memilih tidak menghiraukannya. Justru mendengkur keras, jelas-jelas mengejek sang empu suara yang sedari tadi mengganggunya.

"Ohh ...." Hyuju mengintip sebentar saat mendengar suara Jimin yang terdengar seakan menyerah darinya dan dia langsung mendapati Jimin sedang membuat gaya angsa atau ular dengan tangannya. Hyuju mendengus sebentar.

Dasar bodoh, kata Hyuju dalam hati. Kembali dia menutup sebelah matanya yang sedari tadi mengintip Jimin.

"Rasakan jurus patok angsaku, Choi Hyuju!"

"AH! AH! PARK JIMIN BODOH! MATI SAJA SANA!!"

***


"Rasakan jurusku, Hyuju-ya!"

Hyuju berlari kecil, tertawa keras saat melihat Jimin yang berada di belakangnya, mengejarnya dengan senyum tipis di bibir laki-laki itu.

Hyuju tidak bisa menahan rasa gelinya saat Jimin menangkapnya dalam satu pelukan lalu menggelitikinya.

Di bawah daun kering yang berguguran, Hyuju merekamnya baik-baik. Suara tawanya dan suara tawa Jimin yang pecah dan menjadi satu di udara. Serta waktu yang melambat dengan bel sepeda yang menggema di telinganya.

"Terima ini! Terima ini!" Jimin bersuara seakan laki-laki itu tidak akan pernah melepaskannya.

Di sela-sela permohonan ampunnya pada Jimin, Hyuju menangkap satu suara yang berbisik lirih di gendang telinganya.

"Apa kau hidup baik selama ini, Hyuju-ya?"

Tanggal 22 September 2018 masih terasa sama seperti tahun kemarin. Rasanya hangat dan menyenangkan meski harus berada di balik dinginnya musim gugur yang menusuki kulit.

#2 EUPHORIA [JIMIN-YUNA] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang