6. HòK หก

291 9 2
                                    


THIS IS IT. 

ALCAZAR CABARET SHOW PATTAYA. 


           Yaa, gue, Karin, Gilang dan Dirga turun dari GAB mobil online sekitar pukul 19.00 UTC. Sebenarnya pertunjukkan ketiga dimulai pukul 20.00 UTC, hanya saja Karin yang super rempong dan bawel ini sudah meminta kita untuk berangkat sejak pukul 18.30 UTC dari apartement. Takut telat katanya. Kalimat klise yang sering digunakan Ibu-ibu termasuk nyokap gue. Tapi ada baiknya juga sebenarnya kita datang lebih awal dibandingkan telat dan tiketnya hangus. Untuk menonton Alcazar Show ini, kita harus memesan tiketnya terlebih dahulu secara online. Karin yang super rempong ini sudah memesan tiket pertunjukkan sebulan sebelumnya. Alcazar Show ini berlangsung setiap hari dan setiap harinya ada empat kali pertunjukkan, pertunjukkan pertama pukul 5:00 PM, kedua 6:30 PM, ketiga 8:00 PM, dan terakhir 9:30 PM. Harga tiketnya sendiri tidak begitu mahal, hanya sekitar 480-500 bath yaitu sekitar dua ratus lima puluh ribu rupiah.

           Sebelum datang ke tempat ini, gue sama sekali enggak pernah browsing seperti apa bentuk dari pertunjukkan yang akan mereka suguhkan. Gue benar-benar tidak tertarik atau penasaran sama sekali. Yang mendorong gue pada akhirnya ikut menonton adalah gue penasaran dengan bentuk Ladyboy Thailand yang terkenal di dunia seperti apa. Apakah benar-benar secantik yang selalu diberitakan orang-orang?

          Begitu gue turun dari mobil online, gue lihat beberapa orang sudah duduk-duduk di depan Alcazar Show, sepertinya mereka juga adalah tamu di pertunjukkan ketiga sama seperti kami. 

           "Rin, ramai juga ya? Padahal ini bukan malam minggu, sehari bukannya ada empat pertunjukan?" Tanya gue dengan polosnya. 

            "Halooooo??? Lo masih bilang ramai juga ya? Ya iyalah! Ladyboy Thailand itu terkenal banget di dunia. Semua orang yang datang ke Thailand enggak mungkin kalau enggak mampir kesini. Wajarlah kalau setiap hari pasti ramai, Bosqu." Karin menjelaskan panjang lebar. 

            "Iya tapi gue enggak nyangka aja seramai ini, maksud gue ini bukan musim liburan juga. Gimana kalau liburan atau tahun baru?!"

             "Full booked pastinya. Tadinya gue mau ngajak kalian nonton Tiffany Show."

             "Wih, apalagi tuh?" 

             "Tiffany Show itu pertunjukkan kayak Alcazar Show juga, ladyboy Thailand. Cuma kalau Tiffany Show lebih terkenal sekarang karena ladyboy nya lebih cantik-cantik katanya." Dirga tiba-tiba menjawab pertanyaan gue. 

             "Lah, tau aje lu!" 

             "Taulah, yang berbau cantik-cantik gue pasti tau." Dirga cengar-cengir. 

             "Terus kenapa kita enggak kesana aja?" Tanya Gilang. 

             "Ya gue pikir lebih baik nonton Alcazar Show aja. Soalnya Alcazar Show ini umurnya lebih tua daripada Tiffany Show, lebih melagenda menurut gue." Karin menjawab dengan penuh percaya diri, "Tapi tenang kok, buat ukuran kalian pasti Ladyboy disini udah cantik-cantik banget kayak dewi. Kalian kan fakir-fakir cewek cantik."

             "Yailah, liatnya cewek model kayak lo mulu." Gilang tertawa. 

             "Anjayyyy! Dijawab loh gue!" Karin emosi, "Udah, kalian tunggu disini. Gue mau konfirmasi tiket dulu, ya!"

              Karin akhirnya masuk ke dalam sebuah ruangan penuh dengan antrian dan beberapa loket. Dirga ikut masuk dan duduk di sofa dalam ruangan. Gue diluar sambil menemani Gilang merokok. Gue memperhatikan orang-orang disekeliling gue. Manusia-manusia yang asing. Asing dimata, asing ditelinga. Hebat ciptaan Tuhan, begitu berbeda-beda. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JATUH CINTA DI PATTAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang