Cerita ini hanya fiktif belaka jadi jika ada kesamaan tokoh maupun cerita saya minta maaf, but cerita ini murni hasil dari imajinasi saya. So masukan dan saran sangat diperlukan. Hope you enjoy and love this story! 😊
"Ehh emm..ya nggak cemburu cuma penasaran aja. Dan itu kan beda"
.
.
.
MyZaki
***Ayumetri28❣️
Pacar pertama? Jadi Binar pacar ke berapa? Ke dua? Atau ke tiga? Tapi yang lebih penting sekarang adalah. Apa di sini status Binar hanya sebagai orang ke tiga?
Zaki yang melihat muka Binar langsung menyela
"Apaan deh Bun, liat tuh muka Binar udah kayak ikan kekurangan air""Aduduhh kayak ada yang cemburu nih" bukannya berhenti Ambar malah semakin menggoda Binar
Sementara Zaki hanya tersenyum tanpa ada niatan untuk menghentikan Ambar
"S-siapa yang cemburu?" Elak Binar
"Emang siapa sih?" Tanya Ambar pada Zaki, tapi matanya seakan berbicara dengan Binar
"Itu tuh Bun cewek cantik yang sekarang lagi malu-malu kuda tuhh" jawab Zaki cekikikan
"Hahaha...aduhhhhh duh perut Bunda sakit"
Ambar dan Zaki tertawa melihat reaksi Binar yang sangat lucu dengan mukanya yang memerah
"Nggakk kok Binar gak cemburu!" Binar mengangkat dagunya sebagai tanda kalau ia memang sedang tidak cemburu
"Bener nih nggak cemburu? Padahal Za berharap Binar cemburu loh"
Zaki menghentikan tawanya dan menatap Binar"Ehh emm..ya nggak cemburu cuma penasaran aja. Dan itu kan beda"
Binar mengalihkan pandangannya agar tidak bertemu dengan ZakiZaki mendekati Binar dan mengangkat dagunya
"Iya deh yang nggak cemburu, cuma penasaran. Tapi intinya kan tetep sama yaitu itu tanda kalau Binar punya rasa sama Za. Dan Za suka"Setelah mengatakan itu Zaki kembali naik ke lantai atas Caffe. Sedangkan Binar tetap diam pada posisinya
"Aduduhh yang kasmaran sampe lupa kalau disini masih ada orang" seru Ambar
Binar yang mendengarnya jadi salah tingkah. Sedangkan si tersangkanya malah seenaknya pergi setelah membuat anak orang nge-fly.
"Ini cobain kukis buatan Bunda"
Ambar memberikan setoples kukis coklat kepada AmbarBinar mengambil dan mencobanya. Rasanya benar-benar enak, enggak terlalu manis dan teksturnya pas. Bahkan kukisnya sudah tinggal setengah. Rasanya Binar pernah memakan kukis ini. Entahlah mungkin ia pernah beli dan lupa tepatnya dimana.
"Zaki juga suka makan kukis itu loh. Bahkan pernah waktu kecil dia nggak mau makan nasi, maunya makan kukis ini aja" cerita Ambar
Binar menganggukan kepalanya tanda setuju bahkan tangannya tidak pernah lepas dari kukis coklat buatan Ambar
"Emang kukis buatan Bunda ini enak sih. Tapi kenapa caffe-nya sepi ya Bun?"Dari tadi sejak Binar masuk ke caffe ini tidak satupun pelanggan yang dia lihat.
"Emang caffe-nya lagi tutup soalnya Bunda mau jemput Mona ke Bandara"
Mona lagi? Emang seberapa penting sih cewek yang bernama Mona itu?
"Eng..itu Bun, emang Mona itu siapa?" Tanya Binar akhirnya
"Mona itu anak Bunda. Tadinya dia liburan di rumah eyang nya di solo trus karena urusan kerjaan Bunda sama suami balik duluan kesini" jawab Ambar
Jadi dari tadi dia cemburu nggak jelas? Udah mikir macem-macem ternyata cuma adiknya doang? Tapi syukur deh
Ambar yang melihat perubahan muka Binar tersenyum geli.
"Maaf ya Bunda tadi tuh cuma becanda doang, tapi soal pacar pertama Zaki sih bener. Bunda masih inget waktu si Mona lahir Zaki langsung bilang kalau Mona itu pacar nya"
Ambar mengingat wajah lucu Zaki waktu itu bahkan Regan saja tidak bereaksi seperti Zaki saat melihat adik perempuannya. Ya Regan senang tapi nggak sampai begitu juga. Alhasil sampai saat ini Mona paling dekat dengan Zaki
"Pasti Zaki sayang banget ya sama adeknya ya Bun? Liat tadi aja udah kelihatan, aku aja hampir salah paham kalau nggak tau Mona itu anak Bunda" Binar mengatakan pikirannya
Ambar yang mendengarnya hanya tersenyum
"Ya gitu deh Mona emang kalau udah sama Zaki jadi manja Zakinya juga suka manjain si Mona ya udah kayak lem mereka berdua, lengket." Tambahnya
"Jadi penasaran pengen ketemu sama Mona" kata Binar, ia sudah selesai memakan kukis
"Ya udah ikut aja"
.
.
.
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Zaki
Novela JuvenilAnanda Zaki Pratama. Mendengar namanya saja sudah bisa membuat seorang Binar tersenyum-senyum sendiri. Sejak bertemu dengan Zaki banyak hal yang Binar pelajari tentang hidup. Zaki tak hanya memberinya cinta. Tapi juga dunianya. Walau dalam hubungan...