Chapter 10

51 2 0
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka jadi jika ada kesamaan tokoh maupun cerita saya minta maaf, but cerita ini murni hasil dari imajinasi saya. So, Hope you enjoy and love this story! 😊

Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
.
.
.
MyZaki
***

Ayumetri28❣️

"Hehehe maafin Zaki saya ya Mang?" Selesai mengucapkannya Binar mengeluarkan jurus seribu menghilang nya

Apa yang barusan di katakan
Zaki saya?
Zakinya?
Arrghhh
.
.
.
.
Jika ada yang bertanya hal apa yang membuat Binar bersemangat datang ke sekolah? Maka jawabannya cuma satu, yaitu Zaki.

"Ciee.. yang udah nggak jomblo lagi, jadi kapan nih PJ-nya?" Goda Mondi menaik-turunkan alisnya.

"Apaan sih Mon. Biasa aja kali"
Binar mencoba fokus ke depan dimana pak Rahmat sedang berkoar-koar mengenai peristiwa G-30S/PKI.

Tapi bukan Mondi namanya jika menyerah menggoda Binar begitu saja.

"Denger-denger udah dapet lampu ijo nih dari calon mertua" kembali Mondi mengganggu Binar dengan mencolek-colek lengan Binar yang sedang serius mencatat.

"Itu yang di belakang kalau mau mengobrol bisa keluar dari kelas saya. Jangan mengganggu teman yang lain yang serius belajar"

Mondi yang mendapat delikan tajam dari pak Rahmat langsung tidak berani berbicara lagi, mendongakkan kepalapun tidak. Persis kayak tikus kejepit.
.
.
.
"Udahlah Mon jangan ngambek lagi. Lagian lo juga sih udah tau pak Rahmat kalau lagi berkotbah nggak boleh diganggu"

Sekarang giliran Binar yang merayu Mondi agar berhenti melakukan mogok bicara padanya.

"Ya udah sih lupain aja. Tapi lo mesti tetep cerita ya tentang yang tadi"

"Oke Bu Boss" senyum Binar sambil memberikan hormat pada Mondi layaknya seorang ajudan pada komandannya.

"Nggak usah lebay juga kali, ehh iya ini ada titipan kue dari calon mertua"

Mondi mengambil kotak yang disimpannya dalam tas dan memberikannya pada Binar.

"Wahh bener bunda yang ngasih nih?" Tanya Binar yang sangat senang menerima kotak yang berisikan kue dari Mondi

"Kayaknya hubungan lo sama Zaki nggak main-main ya? Lo aja udah manggil tante Ambar Bunda"

"I-itu bunda yang nyuruh manggil dia gitu"

"Ya nggak papa sih. Itu tandanya Tante Ambar setuju lo sama Zaki. Ya lo tinggal minta persetujuan dari satu orang lagi nih. Tapi kok gue kayak ragu ya?”

Melihat raut muka Mondi yang sudah seperti itu membuat Binar penasaran. Memang siapa yang dimaksud

Seperti bisa membaca pikiran Binar. Mondi melanjutkan kalimatnya
"Itu sih Mona kesayangan Zaki, ini adiknya loh ya jadi lo nggak perlu cemburu"

Mendengar kata cemburu Binar jadi teringat kejadian waktu dia salah paham pada si Mona Mona itu.

"Emang kenapa sama Mona?" Tanya Binar

"Ya gitulah posesif pake bangettt sama Zaki. Padahal masih orok tapi kelakuannya itu loh" cerita Mondi berapi-api, seperti memiliki dendam kesumat pada gadis yang tengah mereka bicarakan

"Saran gue sih lo banyak-banyakin makan Tango ya biar sabarnya lo berlapis-lapis"

Binar yang mendengarnya jadi penasaran akan sosok Mona yang diceritakan oleh Mondi
.
.
.
Sudah lima belas menit Binar menunggu Zaki di depan kelasnya. Tapi orang yang ditunggu-tunggu belum juga menampakkan batang hidungnya.

Hingga sentuhan dingin dirasakan  pada pipi kanannya.

Di sampingnya Zaki sudah berdiri sambil menyodorkan botol minuman dingin kepadanya.

"Lama ya Bi? Maaf banget ya tadi harus ke ruang guru dulu soalnya"

"Ya nggak apa-apa kok" jawab Binar seadanya.

"Sebagai permintaan maaf Za, Binar mau nggak main ke rumah. Sekalian Za kenalin sama Momo, mau nggak?"

Binar yang mendapat ajakan bertemu dengan Momo yang sudah pasti panggilan sayang Zaki untuk Mona- Mona itu agak ragu

Gimana kalau yang diceritain sama Mondi itu bener?

Lama berpikir Zaki menyentuh bahunya dan menaikkan alis meminta jawaban.

"Emm tapi nggak sampe malem ya Za? Takutnya orang rumah nyariin"

Mendengar jawaban Binar Zaki langsung berdiri mengulurkan tangannya pada Binar yang masih duduk dengan senyum manis andalannya.

Binar menyambut uluran tangan Zaki dengan senyuman yang tak kalah manis.

Walau dalam hatinya masih ada kekhawatiran namun Binar berusaha mengenyahkannya.

Kalau bukan sekarang, kapan lagi?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My ZakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang