B (We Create a Commitment)

30 7 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen!
Dan jangan lupa juga kalau ada typo, notice author ya, enjoy 😉


"APA LO! BARU BUTUH GUE SEKARANG?!" Semprot ku mengalahkan ibu-ibu pasar.

"H-ha?" Nadanya terdengar cengo.

Kok? suara cowok..

Aku lihat kembali layar HP ku, dan terkejutnya aku ketika nama Ananda muncul disana.

"E-eh, Nda. Sorry, gue gatau kalau yang nelfon itu lo, hehehe."

"Iya gapapa. Memangnya habis chatan sama siapa? Mantan ya?"

"Gue gak punya mantan kali." Engga sih aku bohong.

"Zaman bohong?"

"Kagak, Nda. Sumpah." Yaelah, reflek pakai sumpah-sumpahan segala lagi.

"Hayooo punya mantan segudang ya?"

"Enggak Nda, astaga."

"Au ah dark." Lalu sambungan terputus begitusaja dari pihak Ananda.

Aku menghembuskan nafas dengan kasar. Besok aku harus bertemu dengannya.

Eh tapi kenapa jadi gue yang panik?

🍁🍁🍁

Esok harinya, aku berjalan kearah taman belakang untuk menyelesaikan laporan tentang mading yang aku buat. Kelas ku akan dimulai pada pukul 9 pagi, sedangkan sekarang masih pukul 8 pagi.

Namun, niatku sedikit menghilang ketika melihat seseorang duduk disana. Menggunakan headphone biru dengan buku diatas pangkuannya. Aku menghampirinya dan duduk di sebelahnya.

"Nda, marah ya?" Dia diam.

"Ananda Ferantino Rehan!" Nah, nama lengkap gak tuh.

Barulah dia membuka headphone nya dan menghadap kearahku.

"Eh, maaf. Siapa ya?"

Lah?

"Tiara."

"Tiara? Perasaan gue nggak punya mantan yang namanya Tiara tuh."

Aku menepuk jidatku pelan.

Belum juga jadian udah di bilang mantan.

"Dih, kita kan belum-."

"Belum apa? Gini ya gue jelasin, semua cewek yang nyebut nama gue lengkap kayak lo tadi noh, udah pasti itu mantan gue. Kalau dia gebetan gue, dia panggil nya bakal lembut."

"Ih Nda aneh tau." Aku sebal.

"Lo yang aneh bukan gue."

"Nda.." Namun dia tak mendengarkan, justru ia memasang headphone nya kembali dan fokus kepada buku dihadapannya.

Aku memilih untuk pergi, namun saat aku berdiri tangannya menahan lenganku dan menyuruhku untuk duduk kembali.

"Lo tahu kenapa gue berbicara seperti itu barusan?" Aku menggeleng.

"Ya cuma bilang sih, nggak ada maksud lain." Lanjutnya.

OUR COMMITMENT/TIARANANDA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang