5

2K 290 39
                                    


CHAPTER SEBELUMNYA

"Baekhyun, hentikan." gumam Chanyeol.

"Ya, aku juga ingin berhenti, haruskah aku mencari pengganti ayah untuk Munjae?" rahang Chanyeol mengeras mendengar pertanyaan Baekhyun.

"Kau gila? kenapa kau berbicara seperti ini?" Chanyeol memegang kedua pipi Baekhyun.

"Hikss...Hikss,,,, ini sakit Chan... Hiksss." Baekhyun memukul-mukul bagian dadanya.

"Aku sudah mencoba untuk tidak menangis, hal yang pertama aku lihat tadi pagi adalah berita kelahiran putrimu..... sangat sempurnaaa Hikssss.... aku.... aku sangat kecewa pada diriku kenapa bisa selemah ini." ia terduduk di lantai kemudian Chanyeol memeluknya erat -terduduk dilantai-

"Seharusnya kau jangan pernah kembali, kenapa kau kembali? padahal kau yang meninggalkan aku dulu." lirih Baekhyun.

"Maafkan aku Baekhyun,maaf." hanya itu yang mampu Chanyeol ucapkan sedari tadi.

"Ayo berhenti saja Chanyeol, aku tidak ingin merusak rumah tanggamu, aku Lelah menjadi simpanan, tunggu simpanan saja aku bukan ahahahahaha." keduanya menangis.

"Kau ingin berhenti Baekhyun?" tanya Chanyeol kemudian Baekhyun mengangguk.

"Tapi bagaimana dengan Munjae?" Baekhyun memandang Chanyeol.

"Aku tidak tahu, ini terlalu menyakitkan." begitu ucapnya.

"Kita akan berhenti, ketika kau sudah menemukan jawaban untuk Munjae." putus Chanyeol dan tak lama Chanyeol mendengar dengkuran halus dari pria kecilnya.

.

.

.

.

Still In Love

Chanyeol mengangkat tubuh Baekhyun yang terlelap dalam dekapannya ke atas ranjang, ia menyelimuti pria kecil itu kemudian duduk di tepian ranjang sambil mengamati wajah Baekhyun yang terlihat kelelahan, Chanyeol mengacak rambutnya acak, mengusap wajahnya kasar, ia begitu merasa kacau atas perdebatan barusan.

Ting.....Tong

Chanyeol terkesiap mendengar bunyi bel pintu, ia beranjak ke depan kemudian membuka pintu, tampak seorang gadis bergaun hitam glamor tengah menggendong bocah kecil yang Chanyeol hafal betul wajahnya.

"Yeri biarkan aku saja yang menggendong Munjae ke dalam." Chanyeol merentangkan tangannya, namun Yeri malah menggeleng sambil tersenyum meremehkan.

"Baekhyun memberiku pesan untuk menjaga anaknya dan mengembalikannya hingga ke kamar, jadi sekarang menyingkirlah dari pintu aku harus masuk ke dalam." Ujarnya menunggu Chanyeol untuk menyingkir.

"Kau sudah sampai di kamarnya bukan? dan aku ini ayah Munjae, bukan orang lain." Yeri menghela nafas pelan kemudian memandang Chanyeol tepat di matanya.

"Aku ragu apa sepertimu masih cocok disebut seorang ayah bagi bocah dalam gendonganku ini." setelah itu Yeri menerobos masuk sambil menabrak bahu tinggi seorang Park Chanyeol yang terlihat tidak berkutik mendengar ucapan Yeri.

"Sebaiknya kau pulang saja, mereka berdua sudah tidur." Ujar Yeri yang terlihat tengah melepaskan sepatu Munjae dan menyelimutinya.

"Kau benar, aku ini tidak pantas disebut sebagai seorang ayah." bisik Chanyeol namun Yeri dengan jelas dapat melihat gerakan bibir Chanyeol.

"Bagus kalau kau tahu diri." Sahut Yeri yang berdiri menghampiri Chanyeol yang masih berdiri di ambang pintu, Chanyeol yang sedaritadi menunduk terlihat bergetar.

Still in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang