Bab 3

25 4 0
                                    

Pukul 06.50 Keyla baru sampai sekolah ia kesiangan gara-gara alarm lupa dinyalakan alhasil dia harus buru-buru untuk berangkat sekolah.

"Wah bocah baru dateng"

"Ada PR Ekonomi Key, lo udah?"

"Ah si Keyla lagi ge udah, pasti belom"

Celoteh anak kelas 12 Mipa 3 setelah Keyla masuk kedalam kelas.

"Liat gue Al, buru"

"Mangkanya Keylaa kalo mau tidur lo cek dulu pelajaran ada PR apa kaga" Ucap Alika yang sedang memperhatikan Keyla menulis dengan terburu-buru.

"Mana sempet gue, udah mending lo diem gausa banyak ngomong. Lo stay di depan kelas liatin kalo ada Bu Nia bilang gue"

"Ribet lo ya" Balas Alika dengan malas Alika menunggu di depan kelas, kurang kerjaan banget emang.

15menit berlalu bel sudah berbunyi, dan Keyla tentu sudah mengerjakan PR Ekonomi yang diberi oleh Bu Nia.

"Karna Bu Nia ga masuk hari ini, kita free class tanpa tugas" Ucap Nando-Ketua kelas- dengan lantang.

Sontak seisi kelas ramai, dan langsung berhamburan. Keyla dan Alika memilih untuk pergi ke kantin karna mereka lapar dan ingin makan, lumayan free class 3jam.

"Al nasi goreng satu ya sama teh manis nya" Ucap Keyla kepada Alika.

"Iya tunggu bentar" Balas Alika.

Setelah Alika memesan, tak lama pesanan mereka datang.

"Key lo gimana sama harri kemarin? Dianterin sampe rumah kan?" Tanya Alika sambil meminum teh manis, karna makanan nya sudah habis.

"Ya gak gimana-gimana. Dia nganterin gue depan rumah kok." Balas Keyla tersenyum riang.

"Tapi Al gue kasian sama Harri, baju dia lumayan basah gara-gara nganterin gue pulang. Gue takut dia sakit" lanjut Keyla.

"Eh gila, kalo dia sakit ya lo tanggung jawab lah. Seenggannya perhatian gitu sama Harri" goda Alika dengan mencolek dagu Keyla. Seketika wajah Keyla memerah karna godaan Alika.

"Apaan si lo, mending kalo dia respown kalo ngga? Ya mampus dong gue."

"Udah pesimis duluan kan."

"Gimana gamau pesimis, ya lo tau kan Harri pernah deket sama Putri. Putri cantik banget, putih, pinter, pendiem jauh beda lah sama gue mah"

"Ngerendah ae trus, tapi yang gue liat ya, Harri kayanya udah mulai suka sama lo deh Key"

"Suka? Sama gue? Gamungkin anjir. Ngayal mulu lo"

"Kalo sampe iya, terakhir gue di cafe Santaria!!!"

"Ck, iyaiya kita liat aja nanti ya"

"Btw gimana kabar lo sama Bima?" Tanya Alika.

"Ya gak gimana-gimana, gue gabisa nerima perasaan Bima Al."

"Karna Yasmine? Sahabat dulu lo?"

Keyla diam karna sedang berfikir, ia harus jujur atau tidak. Dan sepertinya ia harus jujur.

"Hmm iyaa Al" Balas Keyla dengan kepala yang menunduk.

"Yaampun Keyla, gahabis pikir gue sama jalan pikir lo. Lo liat faktanya sekarang, Yasmine aja ngerebut mantan lo si Bagas dan Yasmine juga santai apa yang dia buat tanpa mikirin perasaan lo! Lo berani buat ngorbanin perasaan lo, kasian Bima Key."

"Al denger, biarin Yasmine mau ngambil mantan gue yang penting gue ga ngambil mantan dia. Kalo dia jahat kita harus baik, gaselama nya kejahatan dibalas kejahatan. Dan gue juga gamau kalo nanti nya gue jadian sama Bima, trus putus kita bakalan asing. Gue gamau. Mending kaya sekarang, tanpa melibatkan adanya status, dan gue rasa Bima juga setuju-setuju aja. Dan, gue juga udah mulai tertarik sama Harri."

"Iya udah terserah lo, asal lo seneng gue dukung kok. Tapi inget! Gue gamau lo sampe mainin perasaan orang lagi!"

Setelah Alika dan Keyla selesai mereka berbicara tentang gebetan, mantan, fashion, hingga hal receh lainnya pun ikut serta di perbincangkan mereka langsung bergegas menuju kelas untuk sekedar tidur atau membaca novel.

Bel pulang sekolah.

"Lo pulang sama siapa Key? Hmm gue duluan pulang ya, udah dijemput sama sopir gue soalnya" Ucap Alika sedang merapikan buku dan memasukannya kedalam tas.

"Jalan kaki seperti biasa, Iya Al hati-hati"

"Iya lo juga hati-hati, minta tebengan aja sama harri ya haha"

"Yeeee bisa banget lo mak gambreng, sono lo cabut"

"Iya napasi sabar elah" Balas Alika sambil berjalan kaki keluar menuju parkiran.

"Pulang sendiri lagi, jalan kaki lagi. ah bodo amat yang penting selamat." Gumam Keyla menuju keluar kelas.

Setengah perjalanan Keyla, tiba-tiba ada motor yang menghadang. Keyla pun berhenti, Keyla kesal sekaligus kaget sebenarnya siapa yang telah menghadang.

"Mau bareng ga?" Tanya laki-laki yang membuat Keyla kaget dan gugup seketika.

"Ha-harri? Kirain gue siapa"

"Gue tanya, lo mau bareng apa ngga?"

"Lo anterin gue pulang gitu?"

"Ck, iya. Dasar lemot"

"Yaudah karna lo maksa gue mau."

Diperjalanan hanya Keyla yang berceloteh, dan Harri menanggapi nya hanya sekedar menangguk dan tersenyum.

"Gue pulang ya" Kata Harri setelah sampai dirumah Keyla.

"Yaudah Ri, ohiya makasi ya lo udah mau nganterin gue pulang."

"Iya kalem, panggilin mamah lo gue mau pamit"

"Mah, Harri mau pamit pulang. Temuin dulu" Ucap Keyla kepada Nayla yang sudah berada dikamar Nayla. Kemudian Nayla dan Keyla menemui Harri yang ada di ruang tamu.

"Tante, saya pamit pulang dulu ya. Udah sore soalnya. Assalamualaikum" Pamit Harri dengan seutas senyum sekaligus mencium punggung tangan Nayla.

"Iya nak Harri hati-hati. Waalaikumsalam." Balas Nayla dengan senyum hangat.

FEELING LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang