part 11

331 37 39
                                    

HARI ini, gue bolos sekolah. Suasana hati gue sedang kacau. Pikiran gue juga gak menentu.

Bara sedang mandi, karena tadi gue yang menyuruh bara untuk memakai kamar mandi terlebih dahulu. Butuh paksaan memang, sampai akhirnya bara mengalah dan menuruti perintahku.

Aku kini duduk terdiam didepan meja makan. Jari telunjuk-ku memutari ujung gelas tanpa ada niat untuk meminumnya. Terkadang, aku menghangatkan tanganku dengan mengenggam gelas berisi teh hangat buatan bara.

Entah kenapa, jatungku selalu berpacu lebih cepat ketika bersama cowok itu. Aku masih bingung untuk memikirkannya. Rasa aneh itu, seakan menjalar masuk tanpa bisa aku kontrol.

"Ngelamun aja?"
Bara tiba-tiba menepuk pundak-ku. Aku tersadar, lalu tersenyum tipis menutupi kecanggunganku.

"Lo bisa pake baju sama celana basket gue. Mungkin celanannya pas, tapi gue gak tau bajunya" ucap bara.

Aku mengangguk.

"Nggak apa-apa, by the way makasih ya buat semuannya" aku tersenyum lagi, mengambil pakaian bara, lalu berlalu masuk ke dalam kamar mandi.

Di tempatnya, bara hannya tersenyum kecil dan menggeleng.

Bara merasakan ada sesuatu dalam hatinya saat menatapku. Sampai saat inipun, bara belum bisa memahami hal itu. Biar hatinya yang memperjelas semua. Namun, hati bara juga sudah ditempati oleh gadis lain.

"Kegedean ya?"
Tak lama kemudian aku muncul dari balik pintu kamar mandi. Aku sekarang sudah mengenakan pakaian bara. Celanannya pas, namun bajunnya kelihatan kebesaran.

"Hahaha" 
Tawa bara pun meledak melihat tubuh mungilku tertutup baju kebesarannya itu.

Aku mengerucutkan bibir sebal.

"Ih, nyebelin ah" ucapku mencubit bara. Namun bara tetap tertawa, menganggap seolah cubitanku tadi hanya angin lalu.

"Eh? Hahaha.... stopp!" Aku terkikik saat pinggangku dikelitik oleh bara.

Tubuhku berlari-larian kesana-kesini namun tangan bara tidak lepas dari pinggang mungilku.

"Makannya jangan suka nyubit-nyubit aja" sahut bara tertawa. Tangannya tak berhenti menggelitik aku.

"Eh?" Ucap aku dan bara bersamaan saat aku tersandung dan tak sengaja menarik baju bara.

                             •••••••••••

MARISA:

Mataku terpejam. Aku tak merasakan sakit apapun. Setahuku, aku sudah tersandung kakikku sendiri tadi.

"Masih betah di atas gue? Hmm?"
Aku sontak membuka mataku. Jantungku terasa terlempar keluar. Perutku tergelitik hebat menatap wajah bara tepat berada dibawahku.

Aku berada di atas tubuh bara.

Bara membantuku duduk. Cowok yang kini duduk didepanku menatapku lekat.

"Jangan natap gue kayak gi.... bar?" Ucapku panik, menyadarkan bara ketika cowok itu memejamkan mata dan mendekatkan kepalannya ke arahku. Aku tak ingin terjadi apa-apa diantara kita.

"Ehh sorry" ucap bara kikuk, menggaruk lehernya yang aku yakin gak gatal itu.

"Emm..... gue gak mau pulang" kataku tiba-tiba, membuat bara menatapku terkejut.
               
                           ••••••••••••

SHUYANG:

Dimana gadis itu? Ah kenapa dia selalu membuat pikiranku gak tenang sih?

Sekarang jam istirahat sekolah, namun aku tak kunjung pergi ke kantin karena sibuk mencari gadis mungil itu.

WHEN HATE INVITES LOVE - BOYSTORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang