Lima || Hafidz

177 30 0
                                    

"Tumben gak solat dhuha?" tanya Fauzy tiba-tiba membuat Ainun terkejut. Ia menatap Fauzy yang duduk dihadapannya. Setelah kejadian beberapa waktu yang lalu yang menimpanya, Ainun selalu waspada pada laki-laki yang terlihat baik sekalipun.

"Sedang halangan," jawabnya lirih.

"Masih kepikiran Yuda?" tebak Fauzy namun Ainun tak mau menjawabnya karena kejadian itu tak sengaja terlintas kembali dalam benaknya.

"Jangan takut. Yuda udah kita rukiah," lanjutnya.

Ainun mengangkat pandangannya dan memicingkan matanya. Ia sedang serius begini malah dibecandain sama Fauzy. Kemudian ia kembali membaca buku yang dipinjamnya.

"Aku serius."

"Ya aku percaya," jawab Ainun malas.

"Kamu gak nanya siapa yang rukiahnya?"

"Udah tahu jawabannya."

"Beneran?"

Ainun mengerutkan keningnya. Bibirnya cemberut, berpikir apa perbuatan Fauzy? Tapi kayanya tudak mungkin. Laki-laki itu'kan sama nakalnya seperi Yuda, mungkin.

"Pasti uztad."

"Aamiin.."

"Kok kamu kaya yang rukiah Yuda."

Fauzy tersenyum dan menangkup wajahnya. "Emang iya."

"Jangan becanda," balas Ainun. Fauzy berdecak karena Ainun meragukannya. Lalu ia menawarkan diri untuk merukiah Ainun. Ainun memutar bola matanya. Itu sih modusnya Fauzy biar bisa menyentuh dirinya.

Fauzy tertawa sangat keras hingga ditegur oleh penjaga perpustakaan. Tuh kan, benar! Fauzy sedang menjailinya. Ainun bangkit dan berjalan menuju kelas.

"Sha, aku mau nanya. Tapi kamu jangan heran oke," kata Ainun sambil berbisik.

Shafira mengangguk tanpa melihat kearahnya karena dia sibuk dengan kegitan menyontek tugas hasil kerja Ainun.

"Apa kamu tahu kenapa Yuda dijudge sebagai playboy?"

"Tanya aja sama mantannya."

"Kamu kan mantannya?"

"Emang, tapi gak mau nganggep. Noh si Nanad juga. Terlalu males buat cerita tentang dia."

"Kenapa nanya tentang Yuda, Ainun?" tanya Ulfa.

"Pengen tahu kebenarannya aja."

"Ya gitulah, Ainun. Dia kalau udah putus besoknya udah dapat yang baru. Kadang-kadang suka bikin harapan palsu sama cewe."

Ainun mengangguk mengerti. "Kata Shafira waktu itu, Yuda jomblo. Tapi kok—"

"Kadang dia juga suka HTS sama cewe lain."

"Kalau soal itu?" tanya Ainun ragu.

"Itu apa? Maksud kamu apa?" tanya Shafira penasaran. "Oh aku baru ngeh kalau yang kamu maksud setan itu Yuda?" Ulfa dan Nadya langsung menepuk keningnya karena kepolosan Shafira.

"Dia berpikir itu hal yang wajar, Ainun."

Wajar? Apa gaya pacaran harus seperti itu? saling genggam, saling sentuh, dan saling cium. Tapi Yuda dan perempuan yang dilihatnya tidak memiliki hubungan, dan itu dikatakan hal yang wajar? Astagfirullah...

"Apa semua teman-temannya juga seperti itu?" tanya Ainun yang masih penasaran. Dan mereka mengangguk membuat dirinya kecewa. Entah kenapa...

"Eh tapi denar-denar Fauzy gak pernah pacaran," ucap Ulfa.

Colour Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang