Happy reading~"Jangan lari-lari nanti jatuh."
"Aku tidak akan jatuh, walaupun nanti aku jatuh, kan ada kamu yang akan membantuku."
"Mungkin untuk saat ini aku bisa membantumu saat kamu jatuh."
"Maksud kamu apa? Kamu mau pergi ninggalin aku?"
"Aku gak bakal ninggalin kamu kok. Ya, kalau aku gak ada di samping kamu, ingat, jika aku selalu ada di dekat kamu, walau tak terlihat olehmu."
"Ngomong apa sih? Ga jelas deh, Kook. Aku mau pulang." Ucap wanita itu, Jihyo.
"Ayo, aku antar."
~~~
Saat Jihyo ingin memasuki rumahnya, tiba-tiba Jungkook memeluknya dari belakang.
"Aku cinta kamu." Ucap Jungkook.
"Aku tahu."
"Aku pulang dulu, ya."
"Kook—"
"Apa?"
"—tinggal sama aku aja. Aku gak mau jauh-jauh dari kamu." Lanjut Jihyo. Matanya memanas.
"Nanti kalau kita udah nikah."
"Kapan?"
"Eii, kita masih kuliah. Kamu belajar yang rajin, biar cepet-cepet lulus. Terus kita nikah deh. Hehe."
Jihyo mengangguk. "Ya udah aku masuk dulu. Hati-hati di jalan."
"Iya. Bye~"
~~~
Jihyo terbangun, "Mimpi itu lagi."
"Sekarang ulangtahun jadian kita ke-3 tahun, Kook. Dan aku masih nunggu kamu buat ngucapin duluan ke aku."
"Baiklah. Aku akan datang mengunjungi kamu lagi di rumah baru kamu."
.
"Selamat pagi menjelang siang, Kook. Gimana kabar kamu? Kamu baik-baik aja kan pasti? Iyalah harus. Selamat ulangtahun jadian kita yang ke-3 tahun, Kook. Aku yakin kamu ada didekatku sekarang. Kamu yang bilang sendiri selalu ada didekatku kan walau kamu ga di sampingku lagi?"
"Jangan bosen-bosen hadir dimimpiku lagi. Itu satu-satunya cara aku bisa ketemu kamu. Semoga kamu selalu tenang di sana. Aku selalu mendoakan kamu. Aku tunggu reinkarnasimu datang ke hidupku. Hehehe. Sampai jumpa lagi, Kook."
Jangan lupa vommentnyaaa~