"Jihyo, tunggu!!!""Lepaskan, Jae. Biarkan aku pergi! Aku sudah tidak tahan lagi."
"Tidak, Jihyo. Jangan pergi. A-aku sangat mencintaimu. A-aku tidak ingin kehilanganmu."
"Cinta?" Jihyo tertawa. "Jika kau mencintaiku kau tidak akan menyakitiku sedalam ini, Jae! Makan saja cintamu itu!"
"Jihyo sayang, aku mohon. Jangan tinggalkan aku."
"Kau kan masih punya Mina."
"Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Mina, sayang."
"Shut up! Buang kata sayang itu jauh-jauh. Dan kau tidak punya hubungan apa-apa dengannya? Cih."
"Jihyo, aku mengatakan yang sebenarnya."
Plakkk
"Jika kau tidak ada apa-apa dengannya, kenapa kau menciumnya, Jae??!?? Hikss...hiks...Mina itu sahabatku sendiri, Jae. Hikss..hiks..kenapa k-kalian tega menyakiti perasaanku?? Hikss..."
"Kumohon jangan menangis karenaku." ucap Jaebum sambil mengusap air mata Jihyo.
Jihyo menyingkirkan tangan Jaebum dari dirinya.
"Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu itu!! Jika aku yang harus mengalah baiklah. Aku akan pergi dari kehidupan kalian."
Flashback on
Sekarang adalah hari di mana toko kue milik Mina diresmikan. Sebagai sahabat dekat Mina, Jihyo sudah pasti datang ke toko Mina untuk memberu support dan doa untuk Mina.
"Akhirnya kau datang juga, Hyo." ucap Mina sambil cipika-cipiki dengan Jihyo.
"Tentu aku datang di hari bahagiamu ini."
"Kau..berangkat sendirian?" tanya Mina.
"Ah, tidak. Aku bersama Jaebum. Dia ada di tempat duduk nomor 21. Katanya dia malu bertemu banyak tamu di sini." Jawab Jihyo sambil tertawa.
"Ada-ada saja si Jaebum. Ya sudah, aku tinggal dulu, ya. Bersenang-senanglah, Hyo!"
"Oke."
"Jae?"
"Ya?"
Perempuan itu tersenyum.
"Mina?"
"Sudah lama tidak bertemu ya, Jae. Setiap aku main ke rumahmu hanya ada Jihyo dan kau sedang bekerja." ucap Mina.
"Mian, aku tidak tahu. Omong-omong bagaimana kabarmu?" tanya Jaebum.
"Aku baik-baik saja. Bagaimana kabarmu dengan Jihyo?"
"Seperti yang kau ketahui, aku dan Jihyo baik-baik saja."
Mina tersenyum tipis. "Maafkan aku karena waktu itu tidak bisa menghadiri pernikahanmu dengan Jihyo karena aku benar-benar dalam keadaan sibuk."
"Tidak apa-apa. Tidak usah kau pikirkan."
"Kau terlihat semakin tampan, Jae. Hehehe." ucap Mina yang membuat Jaebum tertawa.
"Bisa saja kau. Kau juga terlihat sangat cantik Nona Mina."
"Terimakasih. Apa kau merasa sangat panas? Aku merasa panas." ucap Mina sambil mengibas-ibaskan rambutnya menggunakan tangannya.
Jaebum yang melihat aksi Mina hanya bisa menelan ludahnya kasar. "A-aku tidak merasa p-panas."
Mina tersenyum. "Ah, benarkah? Kenapa aku kepanasan, ya?"
"Tuan Jaebum, maukah kau membantuku agar aku tidak kepanasan?" tanya Mina.
"M-maksudmu?"
Mina mendekat ke arah Jaebum. Ia duduk dipangkuan Jaebum yang membuat Jaebum terkejut.
Mina mulai menarik-narik pelan dasi milik Jaebum. "French kiss?"
Jaebum terkejut bukan main. Ada apa dengan Mina? Pikirnya.
"Kau tidak mau? Tenang, Jihyo tidak ada di sini. Dia sedang asyik menikmati musik dan makanan. Jadi jangan khawatir."
Bak sihir, ucapan Mina langsung membuat Jaebum memberinya ciuman tiba-tiba.
Mina lagi-lagi tersenyum. Mereka melakukan french kiss dan ciuman mereka terlihat menuntut. Mereka sangat menikmati ciuman mereka sampai mereka tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang melihatnya dengan tatapan kecewa.
Flashback off
"Biarkan aku pergi, Jae. Kumohon." pinta Jihyo.
"Aku tidak akan membiarkanmu pergi."
"JIKA KAU TIDAK MEMBIARKANKU PERGI, KAU MALAH AKAN MENYAKITIKU, JAE!" bentak Jihyo.
Baru kali ini Jaebum melihat Jihyo yang polos dan lembut membentaknya. Jaebum tahu jika Jihyo benar-benar kecewa dengannya.
"Kumohon mengertilah."
Tanpa menunggu jawaban dari Jaebum, Jihyo langsung meninggalkan Jaebum dan membawa tas-tas yang sudah Ia siapkan.
Tentu Jaebum mengejar Jihyo.
Saat keluar rumah, dipertemukanlah mereka dengan Mina.
Jika boleh jujur, Jihyo tidak bisa membenci Mina. Dia sudah menganggap Mina seperti saudaranya sendiri.
"Jihyo, kau mau ke mana?" tanya Mina.
"Aku akan pergi---" jawab Jihyo. "---jauh."
Tiba-tiba Mina memeluk Jihyo. "Kumohon jangan pergi. Maafkan aku, Hyo. Aku janji aku akan berubah. Biar aku saja yang pergi."
"Jagalah Jaebum untukku. Berjanjilah denganku kau akan bahagia dengan Jaebum, Mina."
"Apa maksudmu? Tidak, aku tidak akan melakukan hal itu." ucap Mina sambil melepaskan pelukannya.
"Mau bagaimana pun, situasi ini tidak akan membaik. Hubunganku dengan Jaebum sudah berantakan dan hatiku sudah terlanjur tertutup untuknya." ucap Jihyo. "Kumohon sekali lagi. Kalian berbahagialah."
Mina menangis. Dia menyesal telah melakukan hal itu. Dan Jaebum juga menyesal telah melakukan hal itu.
"Jangan menangis. Toh, kalian juga senang jika aku pergi." ucap Jihyo.
"Jihyo...." lirih Jaebum.
"Jihyo, jangan pergi! Hikss.."
"Selamat tinggal, Jaebum, Mina." Jihyo tersenyum dan pergi meninggalkan Mina dan Jaebum.
"Maafkan Ibu, anakku. Ibu tidak bisa mempertahankan rumah tangga Ibu dengan Ayahmu." ucap Jihyo sambil mengelus perutnya yang belum terlihat besar.
♎♎♎
Drama pisan euy🌚😄
Boleh kok request nama male idol nya. Tinggal comment aja tp jgn lupa divote😚