Ambruk
Memilin jiwa-jiwa tak berbentuk
Kemarau telah menidurkan keteduhanIntonasimu buyar
Melesap seiring fajar menyingsingTitahmu tak lagi menggema seperti dulu
Lagi-lagi kau tewas
Dalam perang tak berkesudahanNgilu dadamu tak sebanding dengan perasaanmu yang menggebu
"Aku ingin bertemu" ucapmu
Berdiri saja kau tak bergeming"Aku akan hidup kembali, dan menemuimu lagi" lanjutmu
Kau pun bertolak menuju ombak
Tertinggal sedu sedan dari gadismu
Yang tak kau usap lewat jemarimu

YOU ARE READING
Goresan Jemari
PoetryOtak yang berfikir. Hati yang bertindak. Jemari yang bergerak.