Angin fajar menepuk-nepuk pipi
Memintaku terbangun dari sederet mimpiDunia tak memihakku
Perihal aku yang membahagiakan diri
"Untuk apa kau melakukannya?" katanyaPada pelupuk kalbu
Nestapa menyeruak merontaKu tahan untuk sementara
Hingarnya tetap menjadi siksa_______________________________________
Sembunyi terhadap fiksi yang semakin hari menertawai
