Potret sedih raut wajah sang penari
Tersirat dalam ronggeng yang ia mainkan
Mendayu-dayuSorak penonton terdengar bisu
Dalam ramai ia membutakan inderanyaBanyak mata yang dungu
Tak mau mendengar apa yang terlihatKusisihkan benda kesayangan orang-orang
Kusisipkan ke kantong merah jambu milik penariRonggeng masih dimainkan
Ketukan musik kian melambat
Semakin lama semakin buyar
Melesap bersama sang penari____________________________________
Dalam buai
Aku masih menari
Mengikuti jejak
Yang terakhir kau pinta
YOU ARE READING
Goresan Jemari
PoesíaOtak yang berfikir. Hati yang bertindak. Jemari yang bergerak.