Berputar-putar mendapati kehampaan
Kebisingan hidup membuat tak peka lagi
Tak mau jadi intervensi, katamu
Antara otak dan sikap yang berselisih pandangBerkali-kali tepekur
Nahas
Fragmen atas waktu lalu selalu saja menyapa"Mau kembali lagi?"
Tanpa ba-bi-bu mengoyak sekujur tubuh
Seolah gentar
Bengis senyum tersibak"Aku harus segera pergi"
Capai
Terbujur menuju laraPedih
Perih
SangsaiTelah banyak diksi makar teruntai
Tak sedikitpun merubah bengukAku harus jadi apa?
_________________________________
"Duka hati mengurut dada, pada diksi tak bertepi, aku memercayaimu, sebagai orang yang kukasihi"
YOU ARE READING
Goresan Jemari
PoetryOtak yang berfikir. Hati yang bertindak. Jemari yang bergerak.