[4th Book Here] Anatomi Doll at 11 p.m.

Night 4 : Sungkyu

Alohaaaaaa maaf bangeeettt ini dianggurin dari jaman dinosaurus... heheheh soalnya baru ada waktu sekarang ini, pas libur panjang.....

Sudah beberapa hari sejak pemakaman Dongwoo. Semua kembali seperti biasa, seolah tidak ada yang terjadi di sekolah ini. Ini lebih baik. Dari pada terus berkabung. Namun ada yang berbeda dari biasanya. Siswa bernama Nam Woohyun itu akhir-akhir ini terlihat di kelasnya. Well, aku tahu dia adalah siswa yang berbeda. Dia hampir tidak pernah hadir di kelas, tapi ia hadir di kelas malam. Kelas yang hanya diadakan oleh Jinyoung-ssaem di ruangannya.

Entah mengapa sejak pemakaman Dongwoo, dia rajin sekali masuk kelas pagi. Walau hanya diam dan mendengarkan guru, mungkin? Karena jika aku memperhatikannya dari jendela kelas, tatapannya kosong. Pasti terjadi sesuatu bukan. Aku tahu Woohyun bukan anak biasa. Dia memiliki kelebihan. Ia memiliki kemampuan lebih untuk menghadapi mahluk-mahluk yang menurutku tidak masuk akal itu.

Jika kalian bertanya bagaimana aku bisa mengetahuinya, aku adalah pemegang kekuasaan tertinggi di kalangan siswa di sekolah ini, tentu saja di bawah kepala sekolah dan guru-guru. Aku mengetahui data-data murid yang termasuk ke dalam kelas malam speial yang diadakan Jinyoung-ssaem. Aku sangat tahu, apalagi jika kedua adikku pernah termasuk ke dalam nya.

Apa yang tidak diketahui semua orang di sini selain pemegang kekuasaan-kekuasaan tertinggi di sini adalah, aku, dan kedua adikku merupakan kunci dari kejadian yang terjadi tahun lalu. Kejadian yang menewaskan lebih dari 7 orang teman-temanku, juga salah satu adikku. Bagaimana bisa ada korban selamat termasuk aku pun, itu ulah adikku sendiri. Ia menyelamatkan kami, dan hal yang terjadi beberapa hari lalu pun, tidak seharusnya terjadi kembali.

Aku sangat marah begitu mengetahui ada beberapa anak-anak kelas 1 dan 4 orang anak kelas 2 yang kembali melanggar peraturan itu. Seharusnya mereka tahu bahwa itu berbahaya, setelah apa yang terjadi tahun lalu. Aku sangat murka saat itu, dan lagi-lagi, adikku kembali menyelamatkan mereka, dan aku ambil bagian juga dalam hal itu.

Jika orang-orang yang melanggar peraturan itu ingin selamat, maka aku harus tahu siapa saja orangnya. Beberapa anak kelas 1 yang tidak dapat diselamatkan pun karena aku tidak mengetahui siapa saja mereka. Untuk masalah Dongwoo..... aku tidak mengerti. Aku sangat tahu malam itu dia tidak pernah keluar kamarnya. Lalu bagaimana bisa dia meninggal? Apa anak bernama Woohyun itu tahu sesuatu? Ah, akan kutanyakan saja pada adikku nanti. Beberapa hari ini aku melupakannya karena aku kembali terseret ke dalam masalah yang sama seperti tahun kemarin.

Saat ini aku berada di ruang kepala sekolah. Kepala sekolah memberitahuku bahwa ia akan mengumpulkan semua yang terlibat pada malam itu dan mencoba mencari bagaimana mereka selamat, siapa saja selain mereka yang terlibat dan belum di ketahui. Apakah Kepala sekolah tahu mengenai adikku? Tentu saja tidak. Tidak ada yang tahu mengenai adikku. Jika pihak sekolah mengetahui bahwa adikku punya kelebihan khusus, mereka akan memanfaatkan adikku. Aku tidak ingin itu terjadi. Mengingat sebenarnya sekolah ini penuh dengan kejahatan-kejahatan yang tertutupi di masa lalu. Banyak sekali hal ganjil yang dilakukan oleh pihak sekolah.

"Kim Sunggyu dari kelas 3-3, Lee sungyeol dan Nam Woohyun dari kelas 2-1, Lee Howon dan Kim Myungsoo dari kelas 2-3, dan Lee Sungjong dari kelas 1-1, harap datang ke ruang multimedia sekarang juga!"suara itu terdengar dari tiap pengeras suara yang berada di sekolah.

Aku undur diri dari ruangan kepala sekolah dan menuju ruang multimedia. Saat sampai di sana, aku sudah melihat nama-nama yang tadi di panggil. Aku duduk di paling belakang, kemudian mendengarkan wakil kepala sekolah berbicara sambil mengamati mereka satu persatu. Tidak ada satupun dari mereka yang terlihat baik. Wakil kepala sekolah hanya bertanya seputar kronologi yang terjadi pada malam itu. Ia mengumpulkan semua informasi dari kami. Satu jam lamanya, hingga akhirnya wakil kepala sekolah meninggalkan ruangan dan meninggalkan kami berenam.