Senja Ku..

coercion..

Aku terbangun dengan kondisi kepalaku pusing, dan mataku terasa bengkak. Mungkin ini gara-gara aku menangis semalam. aku langsung bergegas untuk bersiap-siap. Lalu turun ke bawah untuk sarapan.

" Key, kok muka kamu pucet gitu, kenapa?" tanya kak Deyran

"mm.. gapapa kok kak, I'm well,"

" you're not well dear," kata mama dengan wajah cemasnya.

" I'm well okay,"

Selesai sarapan, aku langsung berangkat ke sekolah. Hari ini aku memutuskan tidak berangkat Bersama kak Deyran melainkan dengan menggunakan angkutan umum. Yhh aku menghindari pertanyaan-pertanyaan yang akan di tanyakan kak Deyran saat aku bersamanya.saat aku sedang berjalan d koridor, aku tidak sengaja menyenggol bahu seseorang. Saat aku mendongak untuk meminta maaf. Aku terkejut, ternyata itu kak Ando. Dia langsung menyeratku di sebuah taman yang sepi karna ini masih pagi.

" so, gimana jawabannya hm?"

" belum kak, masih ku pikirkan,"

Tiba-tiba dia menarik rambutku cukup keras

" udah gue bilang, jangan pake aku kamu, gue bukan pacar lo! Ngerti?!"

"i-iya ka-k ma-maaf, le-pasin kak sa-sakit," rintihku. Bukannya melepaskan dia malah tambah kencang menarik rambutku.

" haha.. gimana cewe bego, sakitkah?"

" sa-sakit ka-k,"

" rasain itu, itu baru awal dear. Akan sangat menyakitkan lagi saat lo. Menyetujui perjodohan ini, paham?!" lalu dia melepas tarikannya di rambutku

" pa-ham kak,"

"good," lalu dia pergi dengan senyum miring andalannya.

Aku ingin menangis, berteriak sekencang-kencangnya. Tuhan.. mengapa ia sungguh jahat kepadaku. Apa salahku kepadanya. Hanya karna perjodohan ini, dia..... arghh.... Batinku. Hari ini aku sangat tidak bersemangat sejak kejadian tadi pagi. Aku hanya melamun, saat belajar bahkan saat aku sedang makan di kantin. Teman-teman ku sampai bingung apa yang membuatku begini, tapi mereka tidak berani menanyakannya. Mereka menunggu sampai aku yang menceritakannya sendiri.

Setelah pulang sekolah aku langsung menuju kamarku. Aku langsung merebahkan diriku. Hah.. benar-benar aku merasa Lelah dan muak saat ini, yang lebih memuakkan adalah saat ku tau bahwa kak Ando, kak Aldo, dan kak Deyran mereka bersahabat.. argh. Saat sudah waktunya makan malam, aku turun dengan mengenakan pakaian rumahanku. Aku di sambut dengan senyuman hangat keluargaku. Saat aku sudah duduk dan akan menyantap makananku, papa berbicara yang membuat aku mengurungkan niatkku untuk melahap makananku.