Chapter 7

29 2 0
                                    

Gua melihat dengan mata kepala gua sendiri,Rey sedang merangkul Agatha di kantin dengan mesra dan gua menghampiri mereka berdua.

"Rey!dasar pembohong,ngapain lo deket2 cewek ini lagi hah"ucap gua dengan nada tinggi

"heh cupu,urusan lo apa ngatur2 gua,seharusnya lo itu sadar lo bukan siapa siapa gua.DASAR BODOH GAK GUNA!"

"iya gua emang bodoh,saking bodohnya gua percaya aja sama bajingan kaya lo!,terimakasih atas rasa sakit yang lo berikan selama ini Rey,gua nyesel pernah sayang sama lo!"ucap gua dengan beraninya dan pergi berlari meninggalkan mereka

Gua terus saja berlari di sepanjang koridor sekolah dan masih dalam keadaan menangis.

Bruk

Tanpa sadar gua menabrak seseorang

"maaf maaf,hik ...hik gua gk sengaja"ucap gua sesenggukan karena masih menangis

"jalan itu pake mata!"jawab seorang yg gua tabrak

Gua mendongakan kepala dan yang gua tabrak ternyata adalah kak Devano,ya ampun mampus gua(batinku)

"maaf"ucap gua sambil menunduk tak berani menatap matanya

"ikut gua sekarang"Vano tampak kesal dan langsung saja menarik tangan gua dan melangkah entah mau membawa gua kemana

"kak lepasin hik hik"

"udah diem,brisik"

Ternyata Devano membawa gua ke taman belakang sekolah yang cukup sepi dan hanya ada kita berdua

"kak kenapa aku dibawa kesini hik hik?"tanya gua

"sekarang lo sapu taman ini sampe bersih sebagai hukuman lo udah nabrak gua"ujar Vano dengan nada tinggi

"hik hik baik kak"jawab gua tak berani membantah

Kemudian gua mulai menyapu taman dan masih saja menangis memikirkan kejadian di kantin.sakit hati jelas,malu sudah pasti ditambah lagi bertemu senior sialan dan menghukum ku,rasanya cobaan selalu saja menimba hidupku.

Vano terus saja memperhatikan gua dengan pandangan kesal.dan tiba tiba dia menghampiri gua

"udah sini sapunya,lo duduk di sana"ucap Vano sambil menunjuk kursi taman

"tapi kak hik ini belum bersih"ujar gua

"gua bilang duduk ya duduk apa susahnya si"

"baiklah"

Gua pun duduk di sebelah kak Vano dan masih saja mengeluarkan air mata

"lo bisa diem nggak sih,gak usah nangis mulu!nih usapin muka lo sama sapu tangan gua,tenang ini belom gua pake kok"ucap Vano sambil memberikan sapu tangan tapi tak kunjung gua terima

Akhirnya Vano pun semakin geram dan kesal karena gua tak mengambil sapu tangannya

"akh lama,sini gua lapin muka lo,gk usah nangis mulu nanti gua dikira KDRT sama lo"kemudian kak Vano melepaskan kacamata gua dan mulai mengusap air mata dipipi gua.

Seketika gua mematung tak bisa berkutik saat tangan kak Vano memegang wajah gua dan mulai menghapus air mata dipipi gua yg terus mengalir.

Cantik juga kalo gk pake kacamata(batin Vano)

Sesaat mata gua dan kak Vano saling bertatap tapi gua segera memalingkan wajah ke arah lain

"sini kak biar aku lapin sendiri aja"ucap gua

"yaudah nih bersihin sendiri"jawab Vano sambil memberikan sapu tangannya.

Hening dan canggung itu yang gua rasakan saat ini saat berada di samping kak Vano

"nih minum"kak Vano memberikan sebotol air mineral pada gua

"makasih kak"

"hukuman lo udah selesai dan sekarang lo boleh pergi"ucap vano dengan dingin dan datar

Yaelah kalo mau ngusir mah bilang aja,gerutu gua lalu lalu beranjak pergi

"gua denger,mau gua hukum lagi "ujar Vano

"Hehe,maaf kak"ucap gua lalu ngacir pergi begitu saja

Vano hanya bisa geleng geleng menatap tingkah gua yang aneh dan kekanak kanakan.

Gua berjalan menuju kelas dan mengambil tas.Gua berniat untuk pulang lebih awal karena percumah saja di sekolah juga tidak ada pelajaran.Gua mengajak Rara untuk pulang bareng gua.

Setelah berhasil mengendap endap keluar sekolah lewat gerbang belakang gua gk lngsung pulang ke rumah

Gua dan Rara memutuskan untuk ke sebuah rumah makan sederhana yang sedikit jauh dari kota dan tempatnya pun sangat menenangkan.

"mata lo kenapa sembab Li"tanya Rara

"Rey selingkuh"jawab gua tanpa basa basi

"uhuk uhuk,emang dasar tuh si Rey bajingan,kamvret,anjing!"Rara yang sedang menyantap makanan pun tersedak mendengar jawaban gua

"udah lh biarin aja"jawab gua malas

"ini gk bisa di biarin.pokoknya lo harus kasih dia pelajaran Li..gua punya rencana bagus,dijamin dia bakal menyesal udah ninggalin lo"ujar Rara dengan mengembangkan senyum miring

"lo punya rencana apa?"tanya gua mulai serius

"rancana guaaa........

Bersambung

==============================

Simak terus kelanjutan critanya guys

Dan lihat rencana apa yang akan dibuat oleh Rara bersama Lia

Folow ig : rusliani_08

~jangan lupa vote dan Komen ya~












Kelas TukikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang