Sampai di rumah
"Ika pulang" seru Davika yang suaranya menggelegar ke seluruh penjuru rumah
"Bacot! Berisik banget lo dek" kesal Felix
Davika menengok kanan dan kiri, berharap ada mama dan papanya yang menyambut Davika baru pulang sekolah.
"Ka... Mama sama Papa kemana?" Tanya Davika
"Kan mereka ke luar negeri selama 2 bulan ngurusin bisnisnya" jawab Felix
"Yah... Padahal mereka baru aja di rumah 2 minggu" keluh Davika
"Yaa mau gimana lagi, mereka cari uang juga buat menuhin kebutuhan kita dek" jelas Felix
"Yaudah gua ke kamar dulu"
Kamar Davika
"Huft... Capek banget"
Memang aktifitas Davika hari ini memang sangat padat.
"Aisshh gua lupa. Novel yang gua tunggu-tunggu kan keluar di toko buku hari ini. Gua harus mandi abis itu langsung ke toko buku"
Setelah 15 menit Davika mandi, dia sudah rapih dengan pakaian casualnya.
Dia turun ke bawah berniat untuk mengajak kakanya, Felix"Ka... Temenin gua yuk ke toko buku" ajak Davika kepada Felix yang sedang bermain PS
"Males ah dek. Lagi seru nih main PS nya"
Felix masih asik bermain PS menghiraukan ajakan Davika"Dasar pemales, kalo udah main PS aja gak ada berhentinya" kesal Davika
Davika berjalan menuju gerbang depan untuk menunggu taksi. Beberapa menit kemudian, ada taksi yang kosong dan segera membawa Davika ke toko buku yang lumayan jauh dari rumahnya.
TOKO BUKU
Davika berjalan menelusuri setiap koridor dan memeriksa setiap rak di toko buku tersebut mencari novel yang baru keluar
"Nah ini dia" seru Davika
Davika membolak balikan setiap halaman dan bagian buku lainnya. Tanpa sadar, disebelahnya juga ada pria yang sedang mencari novel yang sama dengan Davika
"Akhirnyaaaaa" pria tersebut mendengus pelan
Davika menoleh ke pria tersebut
"Lah? Kutil anoa?" Heran Davika memastikan bahwa pria yang dilihat adalah Brandon
"Lah? Curut?" Heran Brandon
"Ngapain lo disini?" Tanya Brandon"Makan ama minum! Ya bacalah. Namanya juga toko buku" ketus Davika
"Oh. Lo beli juga novel ini?"
"Iya. Ini novel yang gua tunggu-tunggu"
"Susah banget kampret gua daritadi nyari gak ketemu-ketemu gak taunya ada disini" ujar Brandon
"Lo suka baca novel?" Tanya Davika
"Gak terlalu suka. Cuma kalo ada waktu luang gua baca" ucap Brandon
Mereka berdua berlarut dalam perbincangan novel tersebut.
"Gua mau bayar nih novel, mau sekalian gak?" Tawar Brandon
"Gua nitip. Nih uangnya" kata Davika sambil memberi uang kepada Brandon
"Gak usah. Gua aja yang bayar"
"Serius?! Tapi gak enak" kata Davika
"Sans."
Mereka berdua menuju kasir dan selesai membeli novel tersebut.
"Lo pulang naik apa?" Tanya Brandon
"Naik taksi. Gua minta ka Felix anterin tapi dia males gara-gara keasyikan main PS"
"Bareng gua aja. Gak terima penolakan" Kata Brandon dengan muka datarnya
"Yaudah."
Mereka menuju parkiran motor
"Nih pake helmnya" Brandon memberi helm kepada Davika yang melamun dan bingung dengan perubahan sikap Brandon disekolah dan diluar sekolah
"Woiii!!" Teriak Brandon dikuping Davika"Berisikkk! Kalo kuping gua budeg gimana?!"
"Kuping lo ini yang budeg, bukan kuping gua. Udah cepetan pake helmnya terus naik"
"Iyaa kutil anoa"
Sepanjang perjalanan hanya suara motor ninja milik Brandon yang terdengar.
Sampai akhirnya berhenti disebuah gerbang yang cukup tinggi"Thanks ya don udah anterin gua" kata Davika sambil melepas helm
"Ya..." Brandon dengan muka datarnya
"Gak mampir dulu?" Tawar basa-basi Davika
Sebenarnya Davika males mengajak Brandon ke rumahnya, tapi karena Brandon udah nganterin dia pulang mau gak mau dia menawarkan tawaran basa-basi"Gak. Gua duluan" Brandon melajukan motornya dengan cepat
Davika hanya memandangi Brandon dari belakang sampai punggung cowok tersebut hilang.
Davika masuk ke dalam rumah yang dihuni oleh ia dan kakanya, Felix.

KAMU SEDANG MEMBACA
Implied
Teen FictionHati yang dingin lama kelamaan akan menjadi luluh dengan satu sentuhan. Seperti batu yang lama kelamaan terkikis oleh air akan menjadi hancur TIDAK SEMUA PRIA DINGIN MENJADI DINGIN SELAMANYA, TERKADANG YANG DINGIN BISA LULUH HANYA DENGAN SATU SENTUH...