[00'L] ㅡ Same

6.9K 596 12
                                    

"Kenapa sih?" Tanyaku sendu.

"Ck, mereka noh yang kenapa." Jawab Hyunjin.

"Lo gak tau?" Lanjut Hyunjin.

Ketiga laki-laki itupun melihatku.

"Kenapa emangnya?" Tanyaku balik.

"Ck, mereka suka tau sama lo." Kata Hyunjin lagi.

Deg

Deg

Deg

Waktu seakan berhenti.

Aku pun membeku.

Menatap ke empat pasang manik yang ku kagumi secara bergantian.

Mereka pun sama, sama-sama terbelenggu.

Ini, situasi apaan sih?

"Gua enggak ya cil!" Ucap Jisung, membangunkan kami semua dari dunia tanya masing-masing.

"Apaan lo!? Lo kan juga bangsat." Ucap Hyunjin sambil menunjuk Jisung.

Jisung melambaikan kedua tangannya di depan dadanya. Mengartikan bahwa dia tidak seperti itu.

"Sumpah dah kagak." Kata Jisung.

Kini aku beralih menatap kedua lelaki yang sedari tadi masih diam dan belum mengucapkan satu kata pun.

Felix kemudian mengangkat kepalanya yang sedari tadi tertunduk. Mempertemukan kedua mata ku dan Felix. Entahlah, kurasa dia gugup. Dia, menggaruk tenguknya.

Seungmin.

Dia masih membuang tatapannya ke sekitar.

"Yang dua ini gimana?" Tanya Hyunjin yang dituju kepada Felix dan Seungmin.

Aku, mulai membuka suara.

"Seungmin?" Memanggil Seungmin yang sedari tadi belum membuat kontak mata denganku.

Seungmin merespon.

"Gua," Ucapnya ragu.

"Gua udah tau, gak usah bilang lagi." Balasku pada Seungmin. Kubilang begitu karena memang Seungmin sudah menyatakan perasaannya padaku saat di ruang osis tadi.

Kini aku berbalik pada Felix.

"Lix?" Panggilku.

"G-gua?" Tanyanya sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iyalah elu, siapa lagi dodol." Kata Hyunjin tiba-tiba. Kemudian Jisung memukul lengannya dan berbisik untuk diam.

"Gua..." ucapannya tergantung.

Jujur, aku, tidak mengaharapkan sesuatu dari Felix.

"Kenapa?" Tanya Felix padaku.

"Hm?" Jawabku.

"Baper ya?"

"Shit."

[1]ㅡꜱᴛʀᴀʏᴋɪᴅꜱ;imagine.,Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang