'Bangun pagi, hari pertama sekolah☀'Mentari mulai menampakkan diri dari tempat persembunyiannya. Berniat membangunkan orang orang agar tetap beraktivitas.
Tetapi, June masih tetap didalam selimutnya. Menikmati kehangatan yang dihasilkan dari benda itu. Tapi tak lama,
Byur..
"Woi dek! Lu mau sekolah apa nggak. Gak liat udah jam berapa ini" Kesal kakaknya itu setelah menyiram June dengan segelas air
"Ahh kakak...! Emangnya jam berapa sih. Palingan juga masih pagi" Balas June sambil mengerucutkan bibirnya ke depan.
"Mau tau? Ini sudah jam 6.30 dan kau baru bangun. Kau berniat membolos atau apa?"
"Aishh.. tuh kan kak baru jam ena---
--KAK KENAPA BARU DIBANGUNIN ASTAGA!" June langsung berlari kesana kemari dengan muka bantalnya itu
Sementara itu kakaknya hanya terkekeh kecil melihat adiknya itu.
'Sebenarnya ini baru jam 6' batinnya sambil keluar kamar June dengan tawa.
Tapi tak dipungkiri, jika ia tak mebangunkannya maka June akan telat juga.
Oo•oO
June melangkahkan kakinya ke ruang makan dengan tak bersemangat. Sebab, saat ia selesai mandi dan melihat jam yang terpampang di dindingnya--
--jam enam, iya jam enam. Jam enam lewat, tepatnya. Astaga! kakaknya itu senang sekali menjahilinya.
"Kak... ini baru jam enaaammm" Rengek June pada kakaknya--Fany
"Kakak sudah bangunin kamu dari tadi, kau tidak akan bangun jika aku tak mengatakan seperti itu. Kan hari ini juga hari pertama sekolah." Ucap Fany santai.
Setelah itu June hanya diam. Kata-kata kakaknya itu benar. Jadi dia hanya diam tak membantah. Lagipula dia juga tak ingin menyulut pertengkaran di pagi hari ini.
"Nih makan, jangan cemberut terus. Udah bagus dibangunin" Kata Fany sambil menyodorkan roti yang telah diolesi selai coklat.
"Iyaaa iyaaa, aku juga ga bakalan menang kalo bantah sama kakak" Balasnya lalu mengambil roti itu.
Setelah bersiap siap, ia pun pergi ke sekolah. Dia kembali bersemangat mengingat akan bertemu teman temannya di sekolah.
Dia naik mobil yang dibawa oleh supirnya. Bukan sombong, tapi ia memang termasuk orang berada. Tapi terkadang ia lelah juga karena itu.
Banyak sekali degem degem haus belaian di sekitarnya. Entah ingin mengajak makan bareng, ataupun jalan jalan di mall. Satu hal yang ia tau, mereka tak tulus berdekatan dengannya.
Itupun membuat temannya tak ada yang perempuan. Karena, orang itu akan di bully oleh degemnya. Menolongnya? sudah sering ia ingin menolong. Tapi tak jarang juga mereka malahan menjauh darinya.
Tapi tak apa, dia masih memiliki teman teman yang setia di dekatnya. Setidaknya walaupun tidak banyak, mereka tulus berteman dengannya.
"Kang Ivan.. nanti jemputnya aku telfon aja ya. Mau main sama temen kayaknya." Ujar June pada supirnya.
"Iya tuan, hati hati ya" Balas Ivan. Supirnya itu sudah cukup lama mengabdi pada keluarganya. Lumayan akrab juga sama June
KAMU SEDANG MEMBACA
Music Love
Teen FictionBy : @kallista_20june [teenfict] 'nada itu yang ia cari, cerita itu yang ia cari' Start : 12 Januari 2018