"Rumah, tempat kita pulang. Tempat kita kembali bagaimanapun keadaannya."
Author POV"June pulangg" Teriak June setelah menginjakkan kakinya di dalam rumah. Ia tidak mendapat jawaban, hanya suara sepatunya yang terdengar. Ia melepas sepatunya satu persatu lalu meletakkannya di rak sepatu.
June melempar tas nya di sofa lalu ikut merebahkan diri disana. Selalu begini setiap ia pulang. Tidak ada orang tuanya. Kakaknya kuliah sampai senja, bahkan hingga bulan sudah menampakkan diri.
Setelah cukup lama merebahkan diri, ia berjalan ke ruang makan. Berharap ada sesuatu yang bisa ia makan disana. Karena jujur, June lapar sekarang.
Tapi nihil, tak ada apapun disana. Hanya ada selai stroberi di atas meja makan. Bibi Nara, Asisten Rumah Tangga mereka sedang pulang kampung. Karena itu tidak ada yang memasak di rumah, kak Fany pun hanya bisa memasak yang sederhana.
June sebenarnya juga lumayan bisa memasak, tapi mereka belum belanja bulanan. Jadi bahan makanan tinggal sedikit dan tidak lengkap.
Ia pun menghela napas panjang. 'Apakah aku harus delivery lagi?' pikirnya lalu duduk di salah satu kursi. Sampai akhirnya suara riuh dari cacing di perutnya terdengar. Saat itulah ia sudah menetapkan akan delivery makanan saja.
Dia ingin membeli pizza serta paket nasi ayam untuk makan malam menggunakan Go-buk. Dia menekan salah satu restoran fast food lalu memesannya. Ia pun hanya tinggal menunggu pesanannya sampai.
Sambil menunggu, ia pun beranjak ke arah lemari pendinginnya. Mengambil susu rasa stroberi kesukaannya lalu duduk dan meminumnya.
Setelah duduk, ia mengambil hp dan menghidupkan-nya lagi. Kumohon ingatkan June untuk melihat notifnya, karena dia itu pemalas.
Sudah dua hari dia tidak membuka sosmednya. Notif yang diyakini sudah puluhan--ralat----ratusan, terpampang di layarnya. Like pada postingannya di instrugom bahkan sudah mencapai ratusan dan yang mengikuti nya pun sudah ribuan.
Tak dapat disangkal, dengan badan tinggi menjulang serta wajah tampannya, membuat kaum hawa berdebar debar. Ditambah dengan senyumannya yang manis dan lesung pipi, menambah poin plus di wajahnya.
Juga postingan yang sangat rapi, indah dan tanpa editan sangat menarik perhatian orang untuk mengikutinya.
Ting...Tong...
June mendongakkan kepala nya secara reflek saat terdengar bunyi bel. Ia pun beranjak untuk keluar membuka pintu dan mengambil delivery nya. June sudah dapat membayangkan enaknya makanan itu.
June membayar makanan yang dibeli nya lalu mengambil kantong berisi delivery nya.
"Terima kasih pak" Ucapnya.
'Wuah wanginya menguar sampai bisa tercium' batinnya sambil tersenyum menampakkan deretan giginya.
Dia pun menaruh makanannya di atas meja depan tv, tempat yang sama dengan sofa tadi. Tetapi ia tidak duduk di sofa kali ini, melainkan karpet yang ada disana.
"Oh iya ya.. Cola nya lupa gue ambil" Ucapnya lalu berjalan ke lemari pendingin dan mengambil cola serta gelas. Ia pun duduk lagi bersila di sana.
Drrtt...drrtt...
Baru saja ia akan memakan pizza nya, tapi sms mengalihkan perhatiannya. Yang punya nomor telfonnya hanya Hansa, Arvin dan keluarganya saja.
Arvin
Buka chat lone lu sama gue
SEKARANG! penting
17.06June pun membuka chat lone nya, yang sekali lagi terlihat notif yang bukan ratusan lagi tapi ribuan. June mencari kontak Arvin di lone nya dan dia membuka chatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Music Love
Fiksi RemajaBy : @kallista_20june [teenfict] 'nada itu yang ia cari, cerita itu yang ia cari' Start : 12 Januari 2018