"Cuek bukan berarti ia tidak peduli. Dan cerewet bukan berarti ia peduli"
June POV
Sebelum perempuan itu benar benar melewatiku ia berkata,
"Mengintip orang itu tidak sopan, kau tau itu sang pangeran sekolah"
Sang pangeran sekolah? Apa maksudnya itu? Ia mengejekku?
Lantas aku menarik tangannya hingga membuatnya menoleh dan menunjukkan ekspresi yang tidak terlalu bersahabat.
"Apa maksudmu berkata seperti itu padaku? Lagipula aku hanya melihatmu memainkan piano, bukannya aku melihatmu sedang berganti baju" Ucapku dengan alis yang ditautkan ke bawah.
"Tetap saja itu tidak sopan tau?! Bahkan yang barusan kau katakan itu tidak sopan!"
"Yah, aku akui yang barusan itu tidak sopan. Tapii tunggu dulu, bagaimana kau tau aku? Aku bahkan tidak mengenalmu"
"Jelas tau. Sang pangeran sekolah, yang suka gonta ganti cewek dan malahan kena php. Kalaupun gak kena php, perempuan itu akan dibully" Ucap gadis itu dengan nada sinis dan menusuk sambil menepis tanganku
"Heh! Enak saja kau bilang begitu. Kau nggak tau tentang aku. Bahkan aku gak tau tentang kamu"
"Yah, salah kamu sendiri ga tau aku" Balasnya mengejek
"Emangnya kau tau nama aku? Terus, nama kamu siapa?"
"Nama kamu June Zachery, betul kan? Kalau nama aku gak perlu tau. Gak penting juga buat kamu"
"Halah, palingan kamu cuma takut ya kan. Basi ah basii" Ujarku dengan tangan dikibas kibaskan
"Gue gak takut! Nama gue Elvina, Inget itu! Dan sekali lagi, gue gak takut sama sekali" ucap gadis bernama Elvina itu dengan penuh penekanan
"Ok! liat aja nanti" Ucapku, setelah itu ia berbalik dan aku baru menyadari sesuatu,
Wait! Kok dia pake baju olahraga juga? Bisa aja sih sama dengan kelas lain, tapi kalo sekelas?
"Woi!! Kau sekelas sama aku yaa?" Aku berteriak karena jarak kami yang cukup jauh
"Pangeran bodoh!!" Ucapnya dengan keras melebihi aku, dan tetap berjalan dengan santai.
Aku pun menyusulnya agak berlari, sehingga terdengar suara sepatuku di koridor. Hingga aku tinggal beberapa meter lagi berdekatan dengannya. Tetapi ia menoleh, dan sepertinya terkejut.
Terkejut?
Ia pun ikut berlari. What?! ngapain coba dia lari. Padahal aku mau ke kelas, emangnya aku ikutin dia? ngga ada faedah nya.
"WOYY PANGERANN BODOH! NGAPAIN IKUTIN GUE!" Ucap Elvina dengan lantang dan keras yang dipastikan terdengar sampai dalam kelas yang sedang belajar.
Aku pun berlari lagi lebih cepat sampai akhirnya menyamakan jarak kita berdua. Aku pun berkata pelan,
"Aku nggak ikutin kau, emangnya aku ga ada kerjaan apa cuma ikutin kau doang. Kan kata kau kelas kita sama bego, aku juga mau ke kelas" Ucapku lalu berhenti, beristirahat sebentar lalu memutuskan untuk berjalan saja.
Setelah aku mengatakan itu Elvina tetap berlari, tapi tak butuh waktu lama untuk ia berhenti. Ia menunduk 90 derajat dengan tangan di dengkul.
Terlihat sekali bahwa ia juga sedang mengatur nafas. Mengambil oksigen dengan rakus layaknya sehabis dikejar banteng. Lalu ia pun duduk di kursi dekat kelas.
Aku berjalan semakin dekat dengannya, dan sekarang aku sudah di depannya. Dia terlihat jengkel denganku. Yaa.. siapa suruh ke geer-an
"Oh iya, satu lagi. Aku gak bodoh, kau kali yang bodoh. Atau kau nge fans sama aku? Panggil panggil pangeran lagian. Kalo nge fans tuh bilang, ga usah kode kode an" Tuturku dengan nada yang sangat mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Music Love
Teen FictionBy : @kallista_20june [teenfict] 'nada itu yang ia cari, cerita itu yang ia cari' Start : 12 Januari 2018