04 - She💎

4 0 0
                                    

"Sang Pangeran sedang mencari seorang putri, akankah ia menemukannya?"


June POV

"Mamah sama papa.."

"Minggu ini mereka ga jadi balik. Katanya mau berangkat lagi ke Kyoto" Ucap kakak lalu membuka nasi ayam yang kubeli tadi.

"Hahh... ya udah. Makan yok kak, laper." Ajakku kepada kakak setelah menghela nafas panjang.

Aku dan kakak pun makan bareng tanpa berbicara. Hanya keheningan yang menemani kami. Tak lama, aku pun selesai makan lalu pergi ke kamar.

Aku mengambil hp yang tadi kutinggal di meja belajar lalu rebahan di ranjang. Rasanya hari pertama sekolah terasa sebentar. Yah, walaupun memang pulangnya dipercepat.

Tapi terasa baru beberapa jam yang lalu aku bangun dan bertengkar dengan kakakku itu. Aku merindukan waktu waktu yang telah kulewatkan.

Karena sudah malam aku pun bersiap siap untuk tidur. Dari sikat gigi hingga mencuci wajah, aku lakukan rutin tiap malam. Wajah tampan itu harus dirawat.

Setelah melakukan rutinitas malamku, aku menyalakan cahaya tidurku. Tak butuh waktu lama, aku sudah menutup mata. Masuk ke dalam bunga tidur.

(●'▽'●)ゝ

Author POV

Hari ini sama seperti hari biasanya. Di awali dengan pertengkaran adik kakak, yang selalu dimenangi oleh sang kakak.

Karena bete, ia pun lebih cepat pergi ke sekolah hari ini. Ingin rasanya ia mengoceh kepada orang tuanya, tapi tidak mungkin.

June sampai di sekolah dengan baju olahraga berwarna hijau dan celana yang berwarna hitam. Tentu itu adalah seragam sekolahnya.

Ia duduk di bangku nya dengan tidak semangat, alias lesu. Yang membuat duo sekawan di dekatnya merasa penasaran.

"Napa lo cemberut terus? Dimarahin kakak lo lagi?" Ucap Arvin yang disetujui oleh Hansa.

Bahkan mereka melakukan high-five bersama yang dihadiah-kan pukulan oleh June.

"Aishh.. kalian mah tambah bikin bete tau. Temen lagi susah malah dikatain" Ucap June lalu beranjak dari tempat duduknya dan keluar kelas.

Arvin dan Hansa pun saling menoleh, berhadapan. Melihat sorot mata lawan lalu berkata dengan berbarengan,

"Ngambek"

Mereka pun tertawa dengan kencang yang mengejutkan penduduk kelas. Setelah cukup tertawa mereka pun ingin keluar kelas mencari June.

Tapi di depan kelas ternyata sudah ada June. Berdiri dengan melipatkan tangan. Serta sorotan mata yang tajam, menunjukkan kemarahan.

"Ann....!!!" Belum selesai Arvin berbicara, langsung dipotong oleh June

"Mulutnya dijaga, ngomong kotor terus" Tutur June yang bahkan tidak sadar bahwa ia juga sering begitu.

"Gue kan belum selesai ngomong. Orang gue mau ngomong anak ayam, lu tuh pikiran jangan negatif mulu. Mentang famous" Ujar Arvin mengelak darinya

Hansa? ia hanya menyimak sambil tersenyum melihat perdebatan dua sahabatnya itu. Sebesar apapun masalahnya, mereka pasti bisa mengerti satu sama lain.

Music LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang