Di rumah Metta*
"Aduh Arkha bikin baper deh, apa jangan jangan gue suka sama dia, ah gamungkin ih masa iya gue baper sama sahabat dia sendir?" dumel Metta. "Tapi kalo di liat-liat liontinnya bagus juga sih, orang yang beliin ganteng juga :v" lanjut Metta. "bodo ah daripada gue sibuk mikirin Arkha lebih baik gue makan malem, terus kerjain tugas" putus Metta.
Di rumah Arkha*
"Kalo diliat-liat Metta itu cantik juga sih, senyumnya itu loh bikin hati meleleh, udah gitu pinter lagi" ucap Arkha sambil senyum-senyum seperti orang gila. Lalu ia melihat Ferly melintas, dan teringat akan kado yang ia belikan untuk adiknya tercinta itu.
"Ferly, sini dulu, gue mau kasih sesuatu buat lo"panggil Arkha pada Ferly. "Apaan si bang, ini gue mau kerjain pr, besok aja ya?" jawab Ferly. "Aduh Ferly, gabisa besok harus sekarang pokoknya!" perintah Arkha. "Iya iya, apaan sih bang emangnya?" tanya Ferly.
"ini gue beliin lo kalung mutiara sama kotak musik gue tau lo bakal suka ini" ucap Arkha sumringah. "Anjir, abang tau darimana kalo gue pengen sama barang ini?" tanya Ferly. "gue tau dari Metta, tadi juga dia yang milihin itu buat lo, jadi abang tinggal bayar aja" terus terang Arkha. "Makasih banyak abang dan Metta" ucap Ferly sambil memeluk Arkha
"Iya adekku sama-sama udah sana lo kerjain pr" ucap Arkha. "Iya bang, makasih banyak ya" balas Ferly.
Esok paginya*
"Metta, ayo bangun sayang nanti kamu telat" ucap mama Metta sambil mengguncangkan badan Metta. "iya ma, ini Metta bangun emang jam berapa sekarang?" tanya Metta sambil menyibakkan selimutnya. "jam setengah 5 sayang, sana laksanain kewajibanmu, terus mandi, habis itu kita sarapan bareng ya" balas mama Metta. "iya ma" ucap Metta sambil menuju ke kamar mandi.
Saat sarapan, Metta terlihat sangat ceria. "oeyy, lu kenapa sih, tu muka kayaknya seneng banget?" tanya Shila, kakak Metta. "nggak, gue gapapa" jawab Metta sekenanya.tiba-tiba suara klakson motor pun menghentikan kegiatan sarapan pagi mereka.
"assalamualaikum, Metta berangkat sekolah bareng yuk!" ajak Arkha secara tiba-tiba. "waalaikumsalam, oke kalo gue sih gapapa, terus adek lo gimana?" tanya Metta. "adek gua udah berangkat, sama dad, soalnya dia mau berangkat pagi." jawab Arkha sambil menyalami tangan mamanya Metta. "halo tante, lama ga ketemu padahal rumah cuma beda 30 meter" kekeh Arkha.
"haduh Arkha, harusnya tante yang bilang gitu ke kamu, ada-ada aja sih" jawab mama Metta. " halo kak Shila, lama nih ga ketemu" sapa Arkha. "eh halo Kha, lama ga ketemu juga" jawab Shila. udah, mom, kak Shila aku berangkat dulu ya takut telat, maaf ya kak, hari ini lo haris berangkat sendirian" ucap Metta setelah menghabiskan sarapannya, setelah itu sambil menyalimi mamanya. "eh iya kalo gitu Arkha juga mau berangkat ya tante, kak Shila" ucap Arkha sambil ikut menyalami mama Metta.
"Ih lo ngangetin banget si, tiba-tiba aja ada di rumah gue, ngajak berangkat bareng lagi" kesal Metta setelah keluar dari rumah. "gapapa, lagian enak kan dapet tumpangan gratis dari gue sengaja ga gua kasih tau biar surprise gitu" ucap Arkha. " iya, eh btw gimana kadonya, Ferly suka gak?" tanya Metta sambil menaiki motor Arkha.
"iya lancar, untung dia suka, makasih banyak ya Mett" ucap Arkha. "syukurlah, iya Kha sama-sama" balas Metta. "pegangan" ucap Arkha sebelum mengegas motornya kencang, yang membuat Metta reflek memeluk Arkha. dibalik kaca helmnya, Arkha tersenyum penuh kemenangan, dan dibalik tas yang dikenakan Arkha, Metta menyembunyikan semburat merah, yang mucul di pipinya.
Di sekolah*
Mereka sudah sampai di sekolah, tetapi Arkha pergi terlebih dahulu karena ia ada urusan dengan temannya. Dan jadilah Metta berjalan di koridor sekolah sendirian. tiba-tiba ada ada anak yang menarik Metta untuk masuk ke dalam toilet perempuan.
saat ia masuk pun ia sudah di emparkan 1 ember air comberan yang membuat bajunya kotor dan bau. "HEH LO ITU UDAH DIBILANGIN YA BUAT GAUSAH DEKET LAGI SAMA ARKHA KENAPA SIH LO GABISA DIEM TERUS NURUT AJA, BELAGU LAGI BERANGKAT BARENG ARKHA, SADAR YA LO ITU GA SEBANDING SAMA GUE!" bentak Jenna. yap Jenna lah yang melakukan itu semua. "EMANG KENAPA HAH?! LO KAN BUKAN SIAPA SIAPANYA ARKHA, JUTSRU LO YANG GA PANTAS SANDING SAMA GUE NGACA?! GAPUNYA KACA APA YA LO DIRUMAH?" balas Metta dengan tatapan tajam.
"UDAH GUE BILANG DIEM DAN TURUTI KEMAUAN GUE! BISA DIKASIH TAU BAHASA MANUSIA GA LO?!" sentak Jenna lagi, Annie dan Sophia pun hanya bisa diam tak berbuat apa-apa. "GUE GA SEGAMPANG ITU YA JENN, GUE GASALAH SAMA LO JADI GUE BERHAK MEMBUAT PEMBELAAN!" balas Metta lagi. "oke kalo itu mau lo, tunggu aja nanti, ayo cabut" perintah Jenna.
Tapi sebelum mereka pergi, mereka menjambak rambut Metta dan menyiram nya dengan air comberan lagi, jambakannya cukup sakit karena berhasil membuat beberapa helai rambut Metta rontok. metta pun hanya bisa meringis kesakitan karena ulah Jenna, dan ia pun terduduk di ujung toilet lalu Jenna berucap "sepertinya ini bakal jadi surprise terburuk lo" sebelum mengunci pintu toilet.
Metta hanya berusaha untuk meraih ganggang pintu dan membukanya sayangnya ia lupa bahwa pintu itu dikunci oleh Jenna, sehingga ia tak bisa membukanya. kepala Metta pun mulai terasa pusing, dan ia pun hanya bisa mengucap nama Arkha saja. "Arkha lo dimana gue butuh lo" ucap Metta lirih sebelum akhirnya ia pingsan karena rasa pusing akibat jambakan Jenna.
Di lain tempat, entah mengapa perasaan Arkha tidak enak. Ia merasakan ada hal yang tidak beres yang terjadi.
Semoga aja Metta gapapa, karena feeling gue mengatakan kalo ada sesuatu buruk yang terjadi - batin Arkha
Jangan lupa vote dan comment
Update 27 desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Empty Space[Slow Update]
Teen Fiction"Claritta daniza mettasha, sahabat gue dari kecil yang paling deket sama gue diantara sahabat gue yang lainnya, sejak saat itu, gue selalu ngerasa bahwa jantung gue berdebar-debar saat sama lo, metta" -Arkha "Arkha nagendra Raditya, sahabat gue dan...