[ Khawatir ]

25 2 0
                                    

Saat Arkha tengah berjalan di koridor, ia merasa ada sesuatu yang janggal. Akhirnya ia menghampiri kelasnya dan melihat bahwa Metta tidak ada di kelas.

"Eh, Metta mana? " tanya Arkha langsung to the point. "Gatau tuh dari tadi gue ga liat" jawab Ferly. "Gamasuk kali" timpal Celine. "Gamungkin, tadi gue berangkat bareng dia" bantah Arkha. "HA? LU BERANGKAT BARENG, TAPI ANAK NYA GAADA, SAOLO TERUS GIMANA INI? " teriak Ferly. "Udah kalian tunggu aja di kelas, gue yang bakal nyari dia" ucap Arkha.

Saat Arkha tengah menyusuri koridor sekolah, untuk menuju tempat parkir, ia melihat bahwa kamar mandi perempuan di gembok. "Tumben biasanya gak" gumam Arkha. Tapi entah mengapa Arkha malah makin mendekat ke arah toilet itu "Mett apa lo di dalam? " ucap Arkha. "Haloo apa ada orang di dalam? " tanya Arkha sambil mengetok pintu. 

Metta pun yang sudah terbangun sejak 1 jam yang lalu. Ia hanya berharap bahwa nantinya akan ada orang yang membukakan pintu kamar mandi ini. Tiba-tiba saat Metta mulai putus asa ia mendengar ada suara ketukan, ia tidak tau orang itu berbicara apa. Yang jelas Metta langsung berteriak sekuat tenaga "tolongin gue siapapun itu" teriak Metta dengan sisa tenaganya.

Sementara diluar pintu. 
"Kok kayak ada yang ngomong ya? " tanya Arkha. "Apa gue dobrak aja ni pintu? " lanjutnya. 1...2...3.. *brakk
"METTA, YA SALAM, LO KOK BISA DISINI SIH? MANA BAJU LO UDAH ACAK ACAKAN BANGET? " heboh Arkha.

"Hehe, udah gausah banyak tanya cepet bantuin gue berdiri pala gue pusing ini" lirih Metta, sambil nyengir. "Eh iya iya ini gue gendong lu aja, lo keliatan ga kuat berdiri, gausah dipaksain" balas Arkha. "Iya kha, makasih banyak ya, maaf ngerepotin" ucap Metta.

Akhirnya Metta pun digendong oleh Arkha ala bridal ke uks. Setelah sampai di uks Arkha membuatkan teh hangat untuk Metta. "Ini minum dulu" perintah Arkha. Hanya dibalas anggukan oleh Metta. "Lo tunggu disini, gue ambilin baju buat lo, sekalian kabarin anak-anak " suruh Arkha. "Iya makasih banyak ya Arkha, sekali lagi maaf ngerepotin" ucap Metta dengan ekspresi bersalah. "Udah gapapa" jawab Arkha sambil tersenyum.

Sebenarnya Metta ingin menolak, tapi ia sudah tidak ada tenaga untuk berdebat dengan Arkha. Arkha pun kembali dengan membawakan baju Sma mereka, jadi setiap anak di sma ini harus mempunya baju cadangan putih abu-abu di dalam loker mereka masing-masing . Untunglah peraturan itu berguna untuk Metta.

"Lo bersihin badan lo dulu, terus ganti baju" ucap Arkha dibalas anggukan oleh Metta. Tak lama kemudian datanglah sahabat Metta dan Arkha. "Yaampun Metta, lo kok bisa sampe kayak gini? " tanya Alletta. Meskipun sudah membersihkan diri dan mengganti baju, penampilan Metta masih tetap terlihat lusuh, dan rambutnya yang acak acakan.

"Iya kok bisa sapa yang berani nyakitin sahabat gue? " balas Ferly sambil menatap tajam sekitar. "Udah kasian si Metta kalian kasih pertanyaan kayak gitu, tambah sakit nanti, mending kita biarin aja dia istirahat" ucap Fakhar.
Akhirnya mereka pun membiarkan Metta untuk beristirahat.

Sepulang sekolah, mereka semua janjian untuk bertemu di rumah Metta, dan Metta sudah menyetujui nya. "Metta, lo utang penjelasan" tegur Arkha. "Aishhh, iya iya gue ceritain " pasrah Metta. "Jadi tadi pas gue lo tinggal, kan gue otomatis jalan sendirian tu, lah tiba-tiba ada orang yang narik tangan gue, nah habis itu gue dibawa ke dalam toilet cewe dan disiram air comberan, trs gue dijambak gitu, gue gatau sapa orangny yang jelas dia cewek soalnya dia bawa gue ke kamar mandi cewek, dan juga dia pake masker jadi mukanya ga begitu jelaas. " cerita Metta. "Oh jad.. " ucapan Raihan terputus karena Metta menyela nya.

"Shut, gue belum selesai" sela Metta. "Trs karena dijambak dan jambakannya cukup kuat, gue pun akhirnya pusing, nah sebelum dia pergi dia ngunci pintu dan akhirnya gue gabisa keluar, untung saja beberapa lama setelah itu sekitar 2 jam an gua bangun dari pingsan gue, trs gue nunggu dan berharap ada orang yang bukain pintu ini, dan untungnya Arkha lewat 1 jam setelah gue siumam" ucap Metta. "Gue jadi penasaran siapa cewe itu? " tanya Celine. "Udah gausah dibahas" putus Metta.

Pasti ada yang ga beres ini, gue ngerasa metta nyembunyiin sesuatu dari kita-batin Arkha
Maaf ya, gue terpaksa bohong, gua ga tega kalo Jenna harus ngerasain 3 kali lipat lebih sakit dan sadis dari apa yang dia perbuat- batin Metta

"Udah ya gue mau istirahat dulu, kalian pulang aja" ucap Metta. "Iya, kita pulang gws ya Mett kalau belum sehat jangan dipaksa buat masuk" jawab Arkha khawatir. "Yaudah kita pulang ya byee Metta" ucap Ferly. "Iya byee, take care" balas Metta.

Arkha tengah melamun di balkonnya, ia memikirkan perkataan Metta, dan entah mengapa, pikirannya menjurus ke arah Jenna. "Kenapa gue merasa kalo Jenna orang dibalik semua ini ya? " gumama Arkha. "Ah bodo lah besok aja gue pikirin, gue ngantuk" putus Arkha. "Intinya besok gue bakal cari tau siapa orang itu" putus Arkha.

Haii maaf ya kalo pendek author lagi buntu 
Jangan lupa vote dan comment nya
Update 27 desember 2018

Empty Space[Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang