Epilogue : Blind

1.1K 130 43
                                    

"Tianze! Bangun!"

"Eii.. 5 menit lagi."

"Cepat! Kita akan terlambat sekolah!"

"5 Menit.."

Chengxin yang sudah tidak sabaran pun menarik selimut Tianze dan menimpanya.
Sesekali ia menggeleparkan tubuhnya supaya Tianze bisa bangun.

Tianze yang merasa terganggu jiwa dan raganya pun merasa kesal bukan main.
Wajar, namanya juga baru bangun. Mood masih tidak stabil.

"CHENGXIN GE! 5 MENIT!" Teriaknya dengan suara parau.

"Kau mau bangun atau aku akan mengambil fotomu sekarang dan mengirimkannya pada gebetanmu yang cantik itu?" ancam Chengxin sambil mengeluarkan kameranya.

Tianze sigap membuka matanya lebar, sangat lebar.
Ia spontan merebut ponsel milik gegenya itu dan menyembunyikannya didalam piyamanya.

"Kembalikan ponselku Tianze!" tagih Chengxin sambil meraba-raba tubuh Tianze.

"Tidak mau! Gege sangat nakal."

Chengxin pun menggeletik Tianze dengan sekuat tenaga membuat adiknya tertawa keras.
Namun kegiatan yang manis itu terhenti akibat seorang lagi yang menerobos kamar Tianze.

"Hoi! 15 menit lagi kalian masuk sekolah. Apa kalian tidak takut terlambat?"

"APA? 15 MENIT LAGI? AKU BAHKAN BELUM MANDI DAN SIAP-SIAP!" teriak Tianze panik.

"Aku sih tinggal pakai sepatu saja dan berangkat. Jika kau belum siap, aku akan meninggalkanmu Tianze, dadah." ledek Chengxin.

"Jingyuan ge kenapa tidak membangunkanku sih?!" protes Tianze pada Jingyuan.

"Kenapa aku? Chengxin kan sudah membangunkanmu sejak tadi." bela Jingyuan.

"Chengxin ge tidak berguna. Ia tak bisa membangunkanku."

"Eheh! Lalu sekarang kau bangun karna siapa?"

"Jingyuan ge."

"Karna aku!" balas Chengxin tidak terima.

"Sudah sudah. Kapan kalian akan bersiap-siap? Mandilah Tianze! Sisa 10 menit." ujar Jingyuan.

"Tidak sempat lagi!" Tianze segera mengambil seragam yang tergantung dilemarinya tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.

Setelah itu ia menyisir rambutnya dan menuju dapur untuk sarapan.

"Sudah! Ayo berangkat!" ajak Tianze.

"K..kau tidak mandi?"

"Tidak sempat ge, tidak sempat. Sudah ayo!"

Akhirnya Chengxin dan Tianze pun berangkat kesekolah dengan mobil yang dikendarai oleh Jingyuan.

"Jemputnya jangan terlambat lagi ya, ge! Capek tau nunggunya." pesan Chengxin pada Jingyuan.

"Biasa juga telat 5 menit. Cuma sebentar kan."

"5 menit darimana? Gege jemputnya waktu sekolah udah kosong. Bahkan biasa pak satpam udah pulang, tuh." ujar Tianze sedikit dilebihkan.

"Halah kalau sampai satpam pulang kalian pasti udah jalan kaki. Hahaha"

"Yaudah, kami turun dulu, ge."

"Baiklah. Oh ya, belajar yang benar."

Kedua adiknya mengangguk dan hendak turun namun perkataan Jingyuan menghentikan mereka lagi.

"Terutama kau, Tianze. Jangan pacaran terus. Chengxin dan aku saja belum punya pasangan. Masa iya kau mau mendahului kami."

"IH JINGYUAN GE!" rengek Tianze.

B L I N D •Ding Cheng Xin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang