Chapter 17

902 128 28
                                    

Pemakaman diakhiri oleh Tianze yang tak sadarkan diri.

Ia segera dibopong kemobil dan menuju rumah.
Semua orang khawatir, ia terus meracau tak jelas, menangis dalam tidurnya, dan mengalami demam tinggi.

Kini Tianze tengah terbaring diranjangnya, Chengxin sedari tadi hanya duduk disampingnya, memperhatikan adiknya.

Sesekali ia mengganti kain yang menempel didahi Tianze, dan memeriksa suhu tubuh anak itu.

Jika diperhatikan, apa ini yang dialami Chengxin ketika ia merasa stress?

Wajah Tianze kini sungguh pucat. Nafasnya tidak teratur dan keringat terus bercucuran padahal ruangan yang ia tempati tidak panas.
Tianze juga beberapa kali meneteskan  air mata dalam tidurnya, menyedihkan.

Chengxin tau ini memang berat untuk Tianze.
Tianze sangat dekat dengan ayahnya, dan kemarin adalah kali pertama ia melawan ayahnya.

Dan berakhir dengan ayahnya kecelakaan.

Tidak ada yang bisa disalahkan, dan Chengxin baru ingat;

Tuan Ding belum mengirimkan lokasi dimana kedua orang tuanya berada.
Namun, saat ini itu bukanlah hal yang terpenting..
Bahkan Chengxin berniat untuk melupakan masalah itu.

Ohya..
Kalian mungkin bertanya-tanya dimana nyonya Ding berada selama konflik ini berlangsung..
Ia sedang berada diHongkong sebagai seorang founder make up terkenal.

Bahkan ketika tuan Ding meninggal, ia sedang menerima penghargaan sebagai "founder make up terbaik 2018" diHongkong.

Tentu saja ia akan segera pulang, namun membutuhkan waktu agar bisa sampai.

"Bagaimana kabarnya?"

"Sudah lebih baik, kurasa."

"Baguslah.."

"Jingyuan ge, kenapa gege begitu baik pada kami? Padahal... Kita kan belum pernah mengenal." ujar Chengxin ragu.

Ia takut Jingyuan akan merasa tersinggung karena perkataannya.
Namun Jingyuan hanya tersenyum, senyum yang sangat hangat dan menenangkan hati.

"Aku hanya merasa aku menemukan saudaraku yang hilang disini.." ujarnya.

Chengxin yang masih bingung dengan perkataan Jingyuan menatapnya dengan tatapan ingin tau.

"Kau tau? Sebenarnya aku kehilangan adikku ketika ia baru lahir, bersamaan dihari kematian orang tuaku.. Ibuku meninggal karena melahirkan adikku, sedangkan ayahku meninggal karena kecelakaan."

Chengxin hanya melongo tak percaya..

"Saat itu umurku sekitar.. Hmm.. 6 tahun? Tapi aku sudah mengerti semuanya. Aku tau orangtuaku tidak akan pernah kembali, aku tau aku akan sendirian.. Maka dari itu aku merasa terpukul dan mengurung diriku dikamar selama 2 hari..."

"Kau tau mengapa hanya 2 hari? Karena dihari kedua, beberapa orang menerobos masuk dan mengusirku begitu saja.. Ternyata itu adalah para rentenir yang menagih hutang ayahku. Karna aku tidak sanggup membayarnya..."

Jingyuan menghela nafasnya, mengatur emosi yang sedang meluap didalam dirinya.

"Jika tak sanggup, jangan dilanjutkan ge." ujar Chengxin lembut.

"Tidak.. Aku ingin menceritakannya. Aku ingin berbagi, aku tidak ingin memendamnya lagi."

"Baiklah.."

Chengxin duduk disamping Jingyuan, menunggu lanjutan ceritanya.

"Akhirnya, akupun menjadi gelandangan. Waktu itu, adalah sehari sebelum ulang tahunku. Kebetulan sekali bukan? Hahaha.. Aku ingat betapa sulitnya waktu itu..
Ketika aku meminta makan kepada semua orang yang lewat, meminta tempat tinggal. Kedengaran tidak tau malu bukan? Bahkan jika dipikir pikir lagi,, aku ingin menertawakan diriku sendiri..."

"Semua orang menganggapku menjijikkan ketika aku memohon, mereka meludahiku dan mengomel tak jelas. Saat aku sadar, aku berhenti memohon. Memojok didekat tong sampah disebuah minimarket, dan berdoa. Berharap seseorang datang menolongku..."

Kini air mata Jingyuan jatuh, namun dengan cepat ia usap.. Dan kembali tersenyum.

"Tepat satu jam sebelum ulang tahunku, seseorang datang. Ia menawarkan pertolongan padaku, kau tau ia siapa? Ia adalah Zitao, boss ku yang aku bunuh saat itu. Ia mengajakku kerumahnya. Memberiku makan dan memenuhi semua kebutuhanku. Ia bahkan mengajariku bela diri dan cara menggunakan senjata.."

"Aku menganggapnya sebagai kakakku sendiri.. Tapi aku mengetahui ia adalah seorang mafia ketika aku remaja. Ia sangat menyeramkan, membunuh banyak orang tanpa belas kasihan. Dan ia menyuruhku melakukan hal yang sama."


"Dan aku melakukannya. Aku telah membunuh banyak orang, kau tau? Saat itu, tidak ada rasa penyesalan didalam diriku. Karena ia menyuruhku membunuh para koruptor atau pengedar ganja dan lain-lain.. Tetapi ketika Tianze adalah korbannya, aku merasa ini tidak benar.."


"Ia dendam pada ayahmu, tetapi ia menjadikan Tianze sebagai korbannya. Menurutku ini tidak adil, jika disuruh membunuh ayahmu, maaf, mungkin aku akan melakukannya.. Tapi ketika aku menculik Tianze, aku merasa ia terlalu lugu untuk mengetahui hal ini.."

"Maka dari itu, aku mencoba untuk melindunginya diam diam, walau aku gagal. Dan kau yang terkena imbasnya.
Aku merasa menyesal ketika aku membunuh gegeku sendiri. Namun ketika aku melihatmu terkulai lemas dilantai, hatiku terasa sakit.
Aku tak tau apa yang terjadi, tapi instingku mengatakan salah satu dari kalian adalah adikku yang hilang."

Chengxin hanya membulatkan matanya, mencoba mencerna perkataan Jingyuan.

"Tapi.. Kenapa Zitao ge dendam pada ayah?" tanya Chengxin.

"Karena ayahmu telah membuat berita bohong tentang kematian ayah dan ibunya. Sebenarnya, ayahmu telah membunuh orang tuanya. Ayahmu sengaja menyabotase mobil yang ditumpangi mereka dan berujung masuk kejurang. Keduanya tewas, tapi ayahmu menulis bahwa mereka bunuh diri. Maka dari itu Tao ge ingin balas dendam, dengan membunuh Tianze." jelas Jingyuan.

"Chengxin.. Aku ingin meminta maaf, atas perbuatanku dengan perbuatan Zitao ge..."

".... Ah aku tidak tau kenapa air mata ini tidak mau berhenti mengalir." Jingyuan berusaha menghapus air mata yang terus jatuh, namun semakin banyak tetesan air yang memaksa untuk turun.

"Tidak, aku sudah memaafkanmu, sejak awal." ujar Chengxin.

Chengxin mengusap punggung Jingyuan dan menenangkannya..

"Ge..."

"Karena aku anak pungut,


















Mungkin aku adalah adikmu."

Tbc.
Taun baru, chapter baru!
Ngegas mang~ apdet teross😂😂
Vomment yaww~
Inimah per 2 hari apdet ajaa😂
Gimana gimana?
.
Happy new year semuanyaa!🎉💓
Selamat tahun baruu💓

B L I N D •Ding Cheng Xin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang