Chapter 5

44 9 4
                                    

Gimana ya nasib Tiffany yang membelikan coffee untuk Daniel ??
.
Let's start to be reading guys
.
.
.
.
Tiffany pun pergi kekantin untuk membeli dua cup coffee dengan rasa yang sama. Setelah selesai membeli dan menyeduh coffeenya, Tiffany berjalan menuju kelasnya. Saat dilorong, tiba – tiba Sejeong menjulurkan kakinya dan Tiffany terjatuh, coffee nya pun jatuh dan membasahi baju Tiffany.

“Apa yang kau lakukan Sejeong?!” tanya Tiffany terduduk menatap Sejeong.

“Seharusnya aku yang bertanya padamu, apa yang kau lakukan sehingga Daniel begitu menatapmu penuh cinta ? Ya, aku tau bahwa kau tidak sadar jika Daniel menatapmu penuh makna tadi tapi aku lihat. Apa tujuanmu kuliah disini karena kau ingin menggoda kekasihku ?” tanya Sejeong balik sambil memegangi dagu Tiffany.

Semua mahasiswa dan mahasiswi pun keluar dari kelas mereka melihat pertengkarang kedua wanita cantik dilorong kelas. Mereka berlari untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Sedangkan dikelas, Daniel yang bosan menunggu coffee dari Tiffany pun dikejutkan dengan suara Sungwoon yang berteriak.

“Daniel!!!!! Cepat!!!! Pergi ke lorong kelas dekat ruang komputer” teriak Sungwoon menghampiri Daniel.

“Ada apa ? Aku malas” ucap Daniel menidurkan kepalanya dimeja.

“Cepat!!!! Sejeong dan Tiffany bertengkar!!!” teriak Sungwoon.
Daniel pun membelalakan matanya terkejut dan pergi berlari ketempat mereka bertengkar.

Sedangkan suasana dilorong kelas,

“Aku kuliah disini karena orang tuaku. Aku juga hanya focus pada mata kuliah yang kuambil. Aku tidak bermaksud mengambil kekasihmu. Aku bukan orang yang mudah jatuh kedalam pesona seorang pria” jelas Tiffany pada Sejeong.

“Ah sudahlah, banyak alasan sekali kau ini!” ucap Sejeong menampar Tiffany.

Daniel pun tiba dan melihat Tiffany ditampar oleh Sejeong.

“KIM SEJEONG!!!! Hentikan!” teriak Daniel menghampiri mereka terlebih menghampiri Tiffany yang terduduk dilantai dengan baju yang terkena tumpahan coffee.

“Kau tidak apa – apa, Fany ah?” tanya Daniel.

“Lepaskan aku, Daniel! Kurasa aku akan belajar dengan baik ditempat kuliah baruku, tetapi malah jadi seperti ini”, jawab Tiffany.

Daniel menghampiri Sejeong,

“Bicara padaku setelah selesai kuliah. Aku akan menunggumu dihall, kalau kau menghindariku, aku yang akan menghampirimu” ucap Daniel dengan nada mengancam.

Disisi lain, Tiffany pun berusaha berdiri dari lantai tetapi lutut kakinya terluka terbentur lantai dan membuatnya tidak bisa berdiri.

“Aku akan membawamu ke uks. Sudah diam, jangan mengelak” bisik Daniel menggendong Tiffany ala bridal style didepan semua mahasiswa dan mahasiswi.

Semua mahasiswa dan mahasiswi pun bersorak iri pada mereka berdua, terutama para mahasiswi yang iri pada Tiffany.

“Haruskan aku seperti itu agar digendong olehnya ?” ucap mahasiswi 1

“Aku benar – benar iri padanya” kata mahasiswi 2

Mereka semua pun menatap Sejeong dengan penuh rasa sedih.

Taeyeon sebagai mahasiswa senior diuniversitas pun mengatai Sejeong
“Aku benar – benar kasihan padamu. Pantas saja Daniel malas menanggapimu bahkan melihatmu saja dia tidak suka” ucap Taeyeon

“Dia benar – benar tidak tau malu” ucap mahasiswa mahasiswi lainnya.

Sejeong pun meninggalkan mereka semua dan menuju kelasnya.

Love In WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang