Chapter 15

26 6 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sinar matahari pagi menyinari kamar hotel yang Minhyun dan Tiffany gunakan semalam hanya untuk sekedar tidur bersama sebelum berpisah.

"Hengg...." Tiffany meregangkan badannya.

Dia ingat bahwa dia tidur dengan Minhyun semalam.

"Minhyun... ??" kata Tiffany bangun sambil mencari keberadaan Minhyun yang tidak ada disampingnya.

Dia mencari Minhyun mulai dari kamar mandi, ruang tamu, dan juga dapur, serta balkon. Berharap ini adalah sebuah mimpi, tetapi ini benar - benar nyata. Minhyun sudah pergi meninggalkannya.

Tiba - tiba Tiffany menemukan secarik surat, dan juga sebuah tas berisikan hadiah untuknya, dan undangan,

Surat itu berisi :

To : Tiffany Hwang 💕

Aku tau ini sangat menyakitkan bagi dirimu, dan juga aku. Tetapi, aku melakukan semua ini demi dirimu. Aku tidak ingin kau menderita. Berbahagialah, walaupun bukan aku yang membahagiakanmu. Maafkan aku selama dulu aku kurang memperhatikanmu. Mungkin jika mereka tidak menghalangiku untuk bersamamu, aku akan membawamu menikah denganku. Dan juga, buka lah tas itu. Berisi pakaian, gantilah pakaianmu dengan pakaian yang aku berikan ini. Serta, itu undangan pernikahanku, datanglah. Jika kau tidak datang juga tidak apa - apa. Terima kasih untuk segalanya Tiffany. Aku sangat mencintaimu ❤

From. Minhyun Hwang

Tiffany hanya menangis membaca surat yang Minhyun tinggalkan. Dia merasa frustasi dan sakit hati. Hatinya hancur.

"MINHYUN!!!!!!!" teriak Tiffany sambil memanggil namanya.

Waktu menunjukan pukul 9.a.m. Tiffany yang sudah mandi dan memakai pakaian yang Minhyun berikan padanya dan segera keluar dari kamar hotel sambil membawa pakaian - pakaian yang ia kenakan sebelumnya.

Hari ini adalah hari libur, Tiffany pun pulang kerumahnya. Sesampainya dirumah,

"Sayang, bagaimana dengan temanmu, apakah menyenangkan ?" tanya ibu Tiffany.

"Ne ?? Ah, iya bu menyenangkan. Kami berbelanja bersama juga" jawab Tiffany agar ibunya tidak curiga.

"Ah, pantas saja kau mengganti pakaianmu" kata Ibu Tiffany.


~flashback on, dihotel~

Alarm ponsel Minhyun pun berbunyi menunjukan pukul 4 pagi. Minhyun terbangun dari tidurnya, dan memandangi Tiffany yang masih tidur. Menyisir surai rambut Tiffany dengan jari jemarinya lembut.

"Fany ah, aku akan pergi sekarang, aku harap kau segera bahagia, jangan sakit hanya karena aku, aku sangat mencintaimu" kata Minhyun lirih sambil menatap Tiffany.

Bel kamar hotel pun berbunyi, ting tong.

"Tuan, permisi ini pakaian yang anda pesan" kata pelayan.

"Baiklah. Terima kasih" ucap Minhyun dan segera menutup pintunya.

Minhyun meletakkan tas berisi pakaian tersebut dimeja ruang tamu dan dia menulis surat untuk Tiffany.
Setelah selesai menulisnya, Minhyun mengambil undangan yang ada didalam jas nya dan meletakannya diatas meja beserta suratnya.

Tidak lama lagi, Minhyun pun bergegas mandi dan mengenakan pakaiannya.

*anggep aja Minhyun ngga bawa mic 😂😂

Love In WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang