Chapter 7

35 6 0
                                    

Mian kalau always late update karena aku akhir2 ini sibuk~
.
.
Lanjut reading aja yuk^^ Happy Reading guys
.
.
Minhyun pun segera mengiri pesan pada Tiffany

To : Tiffany Hwang
“Keluarlah. Aku perlu berbicara denganmu. Temui aku ditaman dekat rumahmu” 7:00.P.M.

Tiffany yang baru saja duduk disofa, dikejutkan dengan ponselnya yang berbunyi. Dibukalah pesan tersebut, dan dia terkejut bahwa itu dari Minhyun. Tiffany berpikir apakah dia tau bahwa seorang laki- laki telah mengantarkanku pulang ? Tiffany pun membalas pesan pada Minhyun

To : Minhyun
“Baiklah. Tunggu aku” 7:02.P.M.

Tiffany pun segera keluar dari rumah.

“Kau mau kemana sayang ?” tanya ibu Tiffany.

“Aku keluar sebentar bu. Aku hanya ingin mencari udara segar” jawab Tiffany.

Ibunya yang tidak curiga sama sekali pun mengiyakan Tiffany. Tiffany segera keluar dan menghampiri Minhyun yang sudah menunggunya.

“Sayang, aku merindukanmu” kata Tiffany sambil berlari kecil dengan kaki yang pincang dan memeluk Minhyun. Minhyun pun juga membalas pelukan Tiffany.

“Aku juga, aku ingin tanya sesuatu padamu. Siapa laki – laki yang mengantarkanmu pulang dan merangkulmu ?” tanya Minhyun dengan tatapan tajamnya pada Tiffany.

“Dia teman kelasku, aku terjatuh karena tersandung dan dia menolongku. Itu sebabnya dia mengantarkanku pulang” jawab Tiffany.

“Kau bilang kau pulang dengan Taeyeon noona. Kau berbohong padaku ?” tanya Minhyun lagi.

“Taeyeon noona sudah pulang. Disaat aku berjalan menuju kelasku, tiba – tiba aku tersandung dan jatuh, dia melihatku dan menolongku. Kenapa aku harus berbohong padamu ?” jelas Tiffany pada Minhyun.

“Jangan bersamanya lagi, aku cemburu. Aku hanya ingin bersamamu Tiffany” kata Minhyun.

“Kau ingin bersamaku tetapi kau selalu tidak ada waktu luang untukku. Kau melihat aku berjalan pincang saja kau bukannya bertanya padaku malah mengintrogerasiku. Kemana Minhyunku yang dulu yang selalu bersamaku ?” kata Tiffany sambil menangis.

“Maafkan aku, aku sibuk dengan kuliahku sayang. Mohon mengertilah aku” jelas Minhyun.

“Setiap detik, setiap menit, setiap jam dan setiap hari aku selalu menunggu kapan kau akan punya waktu luang untukku. Kapan kau akan mengajakku makan bersama, kapan akan mengajakku berlibur, kapan kau akan memperbolehkanku bermian dirumahmu, kapan kau akan mengenalkanku kepada orang tuamu?!” sentak Tiffany dengan semua yang ingin dia katakan pada Minhyun.

Mendengar kata “kapan kau akan mengenalkanku pada orang tuamu” dari Tiffany, membuat Minhyun terkejut. Minhyun hanya terdiam sambil melihat kekasihnya yang menderita karenanya.

“Kenapa kau diam Minhyun, jawab aku” ucap Tiffany sambil memegangi tangan Minhyun.

“Aku akan memperkenalkanmu dengan orang tuaku saat waktunya tiba. Bagaimana dengan kakimu ? apakah sudah baikan ?” tanya Minhyun.

Tiffany pun hanya berfikir seharusnya yang tanya itu Daniel karena dia yang sudah menolongku, dan Minhyun hanya bertanya tidak menolongku.

“Aku baik – baik saja” jawab Tiffany sambil menghapus air matanya.

Minhyun pun juga memeluk kekasihnya tersebut yang sedang kesakitan. Tiffany hanya bersabar dan bersabar menghadapi kekasihnya tersebut.

“Masuklah kedalam rumah. Malam ini akan dingin, pakailah pakaian yang hangat. Aku pulang dulu. Goodnight sayang” ucap Minhyun mengecup kening Tiffany dan pulang.

Love In WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang