Aku menunggu waktunya datang
Ketika kamu bukan hanya menjadi pelengkap, tapi juga sebagai pasangan yang terikat***
Revan, nanti kalo pulang sekalian beli cookies ya
Kalo bisa di toko yang biasa bunda beli
oke bunda
Baru saja Revan hendak pulang setelah ia berkumpul dengan teman-teman OSIS nya, tiba-tiba saja bunda nya mengirimi chat minta dibelikan cookies. Memang bundanya ini suka sekali makan makanan yang manis. Tapi dimana Revan harus beli di waktu yang sudah hampir larut ini?
Niatnya Revan memang sengaja tidak akan membelikannya dan tinggal memberi alasan kalo semua toko kue sudah tutup. Tapi ketika ia sedang mengendarai motornya menuju pulang, ia menemukan satu toko kue yang masih buka. Sepertinya ini memang keberuntungan bundanya yang malam-malam begini pengin makan cookies.
Revan akhirnya berhenti di depan toko itu, namanya 'Sha Cake & Bakery' dari luar memang tampak sepi, Revan sebenarnya juga ragu jika toko itu sudah tutup, tapi melihat lampunya yang masih menyala dan ada tulisan 'open' yang masih menggantung di pintu, Revan akhirnya kembali yakin kalo toko itu memang benar-benar masih buka.
Revan langsung masuk ke dalam toko itu, diikuti dengan suara lonceng yang berbunyi ketika pintu tersebut ada yang membukanya. Di dalam sana hanya ada satu orang cewek yang sedang duduk membelakanginya. Begitu Revan masuk, cewek itu menutup bukunya dengan keras sambil memukul meja, hal itu membuat Revan kaget.
"SIAPA SIH YANG MALEM-MALEM GINI DATENG KE TOKO KU--" Cewek itu langsung terdiam tak melanjutkan ucapannya setelah melihat ternyata orang itu adalah Revan.
Revan juga sama, ia langsung mematung melihat sosok cewek yang ternyata ia kenal.
"LO???"
"Kak Revan?"
Ucap mereka bebarengan.
"Lo ngapain disini?" tanya Revan dengan posisi yang masih berdiri di pintu.
Keysha mengarahkan pandangannya ke arah sisi tembok yang ada tulisan nama tokonya. "Sha Cake & Bakery, kata 'Sha' itu diambil dari nama Keysha. Jadi, toko ini punya Keysha, lebih tepatnya punyanya mama Keysha sih." Jelas cewek itu yang ternyata adalah Keysha.
"Pantesan sepi, orang yang jualan cewek galak kaya lo." Ucap Revan yang setelah itu membalikan badannya untuk pergi keluar. Dengan sigap, Keysha langsung menghentikannya.
"Kak Revan, mau kemana?!"
"Bukannya lo tadi kesel pas gue masuk? Pake mukul meja segala."
"Sorry Kak, Keysha kira tadi orang lain yang masuk, soalnya kan emang tokonya udah tutup, liat tuh, udah jam setengah sebelas malem siapa coba yang mau beli kue malem-malem begini?"
"Tapi tulisan di pintunya masih 'open'."
Keysha melihat tulisan itu, benar saja, sepertinya Mama Keysha lupa membalikkan papan tulisan itu.
"Yaudah, sekarang Kak Revan mau beli apa?"
"Kukis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pena dan Kertas
Novela JuvenilIni kisah tentang Keysha Maharani Putri, nama yang indah bukan? Namun sayang, kehidupannya tak seindah namanya. Keysha berharap kisahnya seperti tinta pena yang terurai di atas kertas lalu menjadi sebuah tulisan yang indah. Menjadi indah berarti Key...