" masih tidak bosan liat pohon? "
ucap Yogi tiba-tibaSontak Hilda kaget
"bisa tidak sih? Assalamualaikum dulu sebelum nyapa orang? "
"jadi kalo assalamualaikum tidak kaget? "
"iyaaaa"
" yaudah, assalamualaikum"
Hilda tersenyum
"waalaikumsalam"
Mereka berdua tertawa, Namun ketika angin hangat datang menyapa, mereka terdiam. Hanya mata mereka berdua yang masih berkomunikasi. Tidak pada satu sama lain, tetapi kepada pohon flamboyan yang tengah menari.
"masih tidak bosan liat pohon? tanya yogi lagi"
" iya, ini tempat favoritku sekarang"
"ketika kita berkenalan kamu juga bilang begitu"
"aku takut kamu lupa"
Hilda tersenyum, yogi tersenyum
Angin kembali berhembus
Menerbangkan guguran daun flamboyan, menerbangkan rambut Hilda, menerbangkan lamunan Yogi."mau melihat harta karun lainnya? "
"aku ingin melihatnya"
"akan kubawa kesitu? "
"Kapan? "
"Sepulang sekolah. "
"Kamu gak niat culik aku kan? "
"Ya enggaklaah !! "
Mereka berdua tertawa
****
Yogi berjalan pelan keluar kelas, dengan wajah malas dia melewati satu persatu siswa yang riuh bukan main, dia mendongakkan kepalanya ke langit, menatap sebuah awan kecil yang tengah berusaha berenang di antara langit biru.
"cerah" ucapnya lirih
Yogi berhenti di koridor dekat ruang kepala sekolah, matanya tertuju ke hilda yang tengah bersandar di dinding sambil melihat kuku nya sendiri, hari itu dia menguncir rambutnya, memperlihatkan tengkuk, telinga serta lehernya.
" serius mau pergi? " tanya yogi
Hilda bergetar kaget, sontak dialihkan pandangannya ke yogi, awalnya dia nampak kesal, tapi setelah melihat bahwa yang di dekatnya adalah Yogi dia berangsur tenang.
"kamu pria yang penuh kejutan" ucap hilda
Yogi mengerinyitkan dahi
"aku tak merasa seperti itu"
"kamu sering membuatku terkejut, jadi kamu penuh kejutan" ucap hilda
Yogi tersenyum, kemudian tertawa..
"kok ketawa? " tanya hilda lagi
"hahaaahaha, justru kamu yang punya banyak kejutan, setiap perkataanmu membuatku terkejut"
Mereka berdua bertatapan, lalu gelak tawa mereka meledak..
Beberapa saat kemudian
Tawa mereka berangsur menghilang, digantikan suara murid yang berada di gerbang sekolah, mereka kemudian bertatapan dengan senyum menghiasi bibir mereka."jadi kita pergi? Mencari harta karun itu? " tanya yogi
"bimbing aku kapten" ucap Hilda disambut tawa kecil dari Yogi.
****
Angin kembali berhembus, kali ini agak kencang dari angin yang datang sebelumnya, bunga flamboyan di sepanjang sekolah berguguran secara bersamaan, matahari tidak tinggi lagi, suhunya menghangat, cahayanya tidak menyilaukan lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Delonix Regia [On Going]
RomanceHei? Bisa aku bertanya sesuatu? Sanggupkah kau menunggu seseorang yang bahkan kau tak tahu dia masih hidup atau tidak? Sanggupkah kau terus memenuhi janji tanpa tahu apakah orang tempatmu berjanji masih ingat akan janjimu? Apakah kamu bisa mene...