Hei?
Bisa aku bertanya sesuatu?
Sanggupkah kau menunggu seseorang yang bahkan kau tak tahu dia masih hidup atau tidak?
Sanggupkah kau terus memenuhi janji tanpa tahu apakah orang tempatmu berjanji masih ingat akan janjimu?
Apakah kamu bisa mene...
"hai, selamat pagi Jakarta. Hari ini cuaca agak berawan dengan kemungkinan hujan tinggi, jadi sebelum beraktivitas bawalah payung atau mantel hujan anda. Segelas kopi sebelum beraktivitas sangat bagus untuk mengawali pagi anda. Tetap semangat, jangan lupa tersenyum. Selanjutnya, sebuah lagu berjudul Home dari Dierks Bentley akan menemani pagi anda."
Musik country perlahan mengalun melewati dinding-dinding apartemen, mengalir ke jendela, berputar diatas aquarium kemudian masuk ke telinga yogi. Dia membuka matanya perlahan. Sisa-sisa kantuknya masih terasa, yogi menatap langit-langit apartemennya mencoba mengumpulkan segenap tenaganya untuk beranjak dari ranjangnya.
Perlahan dia mengalihkan pandangannya ke jam di meja. Rasa ingin tahunya tentang waktu menggelitiknya.
"masih jam enam" gumamnya lirih. Di pejamkan matanya sejenak, pikirannya perlahan melayang, melewati file-file ingatan masa lalu, ingatan tentang kampung halaman yang ditinggalkan Lima tahun yang lalu.
Sudah Lima tahun sejak kematian ibu nya, sudah lima tahun juga dia memilih hidup sendiri. Malam itu, malam sebelum dia kembali ke jakarta bersama sarah. Yogi menyampaikan keluh kesahnya ke bayu, kakaknya. Untuk pertama kalinya yogi menangis di depan orang lain, di hadapan kakaknya dia berurai air mata.
"mungkin aku akan jarang kembali" ucap yogi, diambilnya selembar tisu lalu menghapus air matanya.
Yogi mengangguk mendengar wejangan kakak satu-satunya, dalam pikirannya dia faham betul apa yang di maksud bayu, tapi di satu sisi dia terus mendukung keputusannya sendiri.
Yogi mengakui dirinya lelah Yogi mengakui dirinya terpukul Yogi hanya ingin mencari ketenangan sendiri....
Tiga tahun kemudian yogi lulus kuliah. Dengan bantuan pamannya dia berhasil di terima disalah satu perusahaan yang cukup besar di jakarta. Semenjak mempunyai pekerjaan sendiri yogi memutuskan pindah ke sebuah kosan tidak jauh dari rumah pamannya. Awalnya pamannya menolak ketika yogi bermaksud pindah dari rumahnya, tapi setelah mendengar bahwa yogi ingin belajar hidup lebih mandiri, si paman pun memaklumi.
Hanya butuh satu tahun untuk yogi beradaptasi dengan baik di tempat kerjanya, keuletan serta kerja kerasnya membuahkan hasil, kenaikan jabatan diterimanya hingga dia akhirnya sukses di usia muda. Tidak lama setelah kenaikan jabatan dia memutuskan pindah dari kosan lamanya. Dia membeli sebuah apartemen di daerah kuningan, Jakarta selatan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Apartemen yogi)
Apakah yogi pernah kembali ke kota itu?
Iya...
Dia selalu kembali
Ketika bunga pohon flamboyan mekar, ketika angin bulan desember datang menyapa, dia akan kembali.