10' Alvin vs Aska (2)

32 3 0
                                    

Rere benar-benar terkejut dengan dua saudara debang itu. Dikiranya mungkin bersaing nya biasa-biasa saja. Nyatanya mereka semangat sekali.

Debang itu berlomba-lomba untuk membuat Rere selalu berdebar. Huuhh bagaimana bisa hati berdebar pada dua orang?

Pernah saat Alvin mengajak Rere ke cafe untuk menemaninya bekerja, Aska pun tiba untuk mencari kesempatan menemani Rere di cafe.

Dan hal itu membuat Alvin kesal hingga menimbulkan perdebatan di cafe.

Okay mereka memang sangat semangat. Bahkan hari ini, Rere di ajak main ke rumah mereka untuk di kenalkan pada orang tua nya.

Tidak bisa menolak tentunya. Rere sangat gugup. Bagaimana kalau dirinya di anggap tak pantas? Tidak disukai mungkin?

Semua itu terngiang-ngiang di kepalanya."Fighting Re! Kamu bisa!" hanya itu kata yang bisa menyemangati dirinya.

Rere sudah di depan pintu rumah Alvin dan Aska. Rasanya gugup sekali hanya ingin mengetuk pintunya.

Sesekali dia ingin mengetuk, tetapi tidak jadi. Rere berbalik badan dan berusaha mengatur nafasnya.

"tarik nafas. Huuuuuuppp."

"buang. Haaaaaaaahh."

"ayo jangan gugup."

Rere mengepalkan tangannya untuk menyemangati dirinya sendiri. Lalu dia berbalik lagi untuk bersiap mengetuk pintu utama itu.

Tetapi pintu itu tak ada. Melainkan terlahang oleh dua debang yang kini sedang menatap nya dengan senyum.

Yaa, mereka sudah menunggu Rere dan bersandar di depan pintu. Tentu pipi Rere sangat merona di tunggu dua laki-laki tampan?

"udah selesai acara tarik nafasnya?"ledek Alvin.

"ayo masuk, Bunda pasti suka sama lu."ucap Aska.

"gausah takut, Bunda orangnya baik."tambah Alvin.

Oke, Rere mempercayai itu semua. Tapi kenapa hanya untuk masuk dia seperti di kawal dua bodyguard kanan kiri? Rasanya tak nyaman.

"umm, jangan kaya gitu ah. Gue bisa jalan sendiri."

Mereka mengerti yang di maksud oleh Rere dan kini mengubah posisi jalannya seperti berbaris? Alvin-Rere-Aska

Mau bagaimanapun Rere tetap di tengah. Rere hanya bisa pasrah. Rere di ajak ke ruang tengah dan duduk di satu kursi sofa panjang.

Tapi kenapa debang ini tak duduk di tempat lain? Malahan tetap duduk disamping Rere. Dan Rere yang selalu di tengah.

***

"bun, tamu kita udah dateng nihh."teriak Alvin pada Bundanya.

Tak lama datang lah sosok paruh baya dan ikut duduk di sofa bersebrangan dengan Rere.

"ini yang namanya Rere?"

"i-iya tante. Saya Rere teman Alvin dan juga Aska."Rere grogi setengah mati. Dia hanya mampu memperlihatkan deretan giginya karena deg-deg-serr.

"ternyata cantik sekali ya."

"eh, ma-makasih tante."Rere tersenyum ramah.

"panggil bunda aja ya."

"iya tan, eh bunda. Hehe."

"kamu ini manis sekali."

"iyalah bun, bikin diabetes."ucap debang itu secara bersamaan tanpa sengaja.

Rere hanya bisa tersenyum malu.

"Alvin sama Aska udah sering cerita tentang kamu sama bunda."

"Bunda juga baru kali ini ngalamin dua anak bunda menyukai wanita yang sama."ucapnya lagi.

TERDATA (Terjebak Dalam Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang