11' Hari spesial

60 4 3
                                    

Well, hari ini Rere sangat semangat menjalankan rencananya. Dia sudah sangat siap dan sedang menunggu di sebuah mall.

Dari kejauhan, Rere melihat Alvin berlari duluan mengdahului Aska.

"sorry lama, tadi Aska boker dulu."

"apaansi lo bang. Jangan percaya kata-kata dia Re!"timpal Aska yang baru sampai sehabis berlari.

"lah itu fakta coy."

"arrgghh! Udah woi etdah. Lo pada niat ga sih bantuin gue belanja?"

"i-iya niat Re."jawab Aska.

"lu pms Re?"tanya Alvin.

"IYAK! Udah gc kita cari bahan-bahan buat persiapan nya!"

Debang itu hanya mengekor pada Rere untuk mengikuti kemanapun Rere pergi.

Sore, pukul 04.00

"haahh akhirnya udah kebeli semua perlengkapan nya."

Seharian ini Rere membeli banyak sekali belanjaan. Dan debang itu membantu membawakannya.

"kira-kira gua beli kado apa ya Re buat ultah lu nanti?"tanya Alvin.

"kalo lu udah ngasih tau duluan hadiahnya itu bukan kado lagi namanya."jawab Rere sambil memutar bola matanya dengan malas.

"oh iya lupa."

"udah tua emang. Dasar pikun."ejek Aska.

"lu ngajak ribut hah?"tantang Alvin.

"kuy sini, siapa takut!"

Alvin menarik kerah baju Aska untuk bersiap menghajarnya. Kejadian itu sama seperti saat di cafe.

Rere benar-benar muak dengan perdebatan mereka.

"TOLONG BERENTI! gue udah muak sama kelakuan lo berdua dari tadi!"sontak Rere karena sudah kesal.

"plis. gue cuma mau kalian akur, kalian kompak, layak nya adik kakak. Sesulit itukah?"tanya Rere dengan wajah melasnya.

"Cuma itu kado terbaik yang gue inginkan. Gue cuma pengen kalian akur. Tapi kayanya mustahil."ucap Rere lagi dengan wajah sedihnya.

Tak lama Rere merebut belanjaannya dari tangan Aska dan Alvin.

"gue pulang!"

Mereka berdua melepaskan genggaman kerahnya. Debang itu sepertinya merasa bersalah.

"biar gue anter Re."ucap Alvin.

"iya Re, itu berat."tambah Aska.

Tetapi Rere mengabaikkan mereka berdua dan lanjut berjalan. Sebenarnya dia merasa keberatan dengan belanjaannya yang sangat banyak itu.

Tetapi itu semua memang sudah di rencanakan. Sena dan Melina sudah menunggu Rere di parkiran menggunakan mobil Sena.

"anjir, ini berat banget gila. Untung gue masih bisa tahan ampe parkiran."Rere langsung menaruh semua belanjaannya di bagasi Sena.

"tapi rencananya berjalan lancar kan?"tanya Sena.

"iya dong, gue kan jago akting."

"padahal gue mau liat tampang tu debang pas lo marahin."ucap Melina.

"tampang nya merasa bersalah Mel, haha. Yaudah yuk capcus."

***

Besoknya, pukul 19.00

"Re! Cepetan. Lo yang ultah, malah lo yang ngaret."

"bentar lagi Mel."

TERDATA (Terjebak Dalam Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang