12' kekhawatiran

47 5 3
                                    


"eh itu brother goals!"

Mereka semua lari menghampiri Alvin dan Aska yang sedang jalan bersama. Sudah pasti karena kejadian kemaren mereka jadi famous.

Tak heran jika para ladies selalu mengejar mereka untuk mendapatkan notice. Entah kenapa Rere merasa risih melihatnya.

"mereka gatel banget sih"ucap Rere saat melihatnya.

"ehem ada yang mulai cembokor nih."goda Sena.

Rere hanya merespon dengan cemberut dan memanyunkan bibir nya lima senti.

Tak lama pipi nya merasakan sensasi dingin yang membuatnya terperanjat."Ah siapa si"

Aska hanya cengengesan karena berhasil menjailinya."lagian cemberut aja dari tadi, kalo cemburu bilang dong."godanya.

"dih kepedean banget. Alvin mana? Ko cuma lu?"

"kan disini ada gua, ngapain nanyain Alvin sih? Aku ngambek nih."ucap Aska dengan wajah cemberut dan sok imut.

"jangan sok imut deh, gua kan jadi pengen nabok."jawab Rere dengan senyum terpaksa.

"Alvin masih ngeladenin cewe-cewe tuh, dia kan demen kalo digituin."jawab Aska dengan senyum sinis.

"huh, dasar cowo. Semua sama aja."ucap Rere lalu pergi bersama Sena dan Melina.

"brarti gua mirip Iqbal dong."gumam Aska sambil memikirkannya.

***

"Mel, ngapain si asik banget main hp." tanya Rere pada Melina yang tidak lepas dari hp nya.

"iyanih, temen lu hp?"tanya Sena juga.

"gu-gue dapet gebetan hehe."jawabnya dengan cengengesan.

Rere dan Sena membulatkan mata, untung mata mereka tidak kelepasan saking kagetnya.

"ko gak cerita sih?"

"nemu di mana?"

"gua kenal dia di insta." jawab Melina dengan girang.

"Mel, kalo kenal dari sosmed gua kurang percaya suerr deh."saran Sena.

"ta-tapi dia baik ko."jawab Melina.

"yaudah apapun pilihan lo, kita tetep dukung."ucap Rere dengan senyum.

"hari minggu gua di ajak ngedate, kalian temenin ya."pinta Melina dengan memohon.

Melina memang baru kali ini mempunyai pasangan, maka dari itu dia belum berpengalaman.

Tapi, entah kenapa Rere mempunyai firasat buruk mengenai gebetannya.

Sunday~

Cafe yang dipilih tidak terlalu ramai, mereka bertiga menunggu kedatangan sosok gebetan Melina.

Tak butuh waktu lama ada seorang lelaki memasuki pintu kafe.

'lumayan juga selera Melina, dia tinggi trus wajahnya--'

'gak mungkin!'

"ah ini dia jovan. Jovan, kenalin ini dua sahabat gue."ucap Melina padanya.

"kenalin Jovan."dia menyalami Sena.

"Jovan" kemudian menyalami Rere. Dia menatap Rere dengan seksama, lalu menyudahi salamannya.

Sebenarnya Rere ingin pergi dari situ, dia sudah mengenali Jovan. Tapi sebaiknya dia pura-pura tidak kenal saja. Firasatnya benar, dia takut Melina kenapa-napa.

'semoga dia udah berubah'

***

Pagi yang cerah, terlihat Mobil dan motor berhenti di parkiran sekolah. Rere di bonceng Aska, karena kali ini Alvin mengalah tidak bersama Rere.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TERDATA (Terjebak Dalam Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang